Aku pasti lebih terlihat seperti pelayan dibandingkan teman.

"Tentu saja! Akan aku beli semua tokonya kalau perlu!" Kata Flo nampak sumringah.

Wuah, suasana hatinya cepat sekali berubah seperti cuaca.

"Aku hanya ingin pesan satu, kok.... dari semua menu yang ada. Hehehe!!"

Aku memang tahu diri kalau soal harta. Tapi, kalau ditawari begini mana mungkin menolak. Kesempatan  seperti ini tetap akan datang lagi, sih. Tapi, tetap saja tidak boleh ditolak. Aku takut kalau Flo jadi sedih karena aku menolak tawarannya. Hehe...

"Ayo kita makan es krim sampai kenyang!"

Flo menggenggam tanganku. Lantas, mengangkatnya ke atas. Aku tertawa riang. Flo memang teman terbaik untuk menjelajahi tempat makan di kekaisaran.

"Ayo! Puaskan perut dengan es krim rasa bunga!"

Entah kenapa, aku merasa seperti anak kecil yang baru diperbolehkan makan es krim setelah seumur hidup dilarang memakannya. Walau terlihat memalukan dan sangat kekanakan, aku tetap senang.

Aku dan Flo kompak mendorong pintu toko es krim itu. Bunyi dentingan lonceng terdengar ketika pintu sepenuhnya terbuka.

Toko es krim ini terasa menyenangkan. Aroma wangi kelopak bunga menusuk hidung. Barisan es krim palsu yang terbuat dari lilin berbaris di etalase toko. Kursi dan meja berbaris rapi, mengisi setiap sudut toko. Beberapa dari mereka sudah terisi.

Beberapa orang pegawai toko langsung menyambut begitu melihat Nona Muda Theodore beserta bangsawan tidak dikenal muncul di toko mereka.

"Selamat datang di toko es krim Le Vie Cold, Nona Muda Theodore. Suatu kehormatan bagi toko kecil karena telah dikunjungi oleh anda!" Kata salah seorang pegawai sembari menunduk. Dilihat dari warna seragamnya yang berbeda dengan pegawai lain, bisa disimpulkan kalau dia adalah pegawai dengan jabatan yang sedikit lebih tinggi. Mungkin, bisa dibilang kepala pegawai.

Pegawai lain ikut menundukkan kepalanya.

"Terima kasih atas sambutannya! Tolong bawakan aku 2 mangkok dari setiap menu yang ada."

"Baik, Nona! Silakan tunggu pesanan anda! Kebetulan sekali toko kami memiliki tempat duduk yang sesuai dengan anda." Kepala pegawai itu menunjuk sebuah ruangan dengan interior yang mewah.

Empat kursi yang terbuat dari kayu napple yang langka berhadapan di meja bulat yang berasal dari bahan yang sama. Warna emas yang melapisi mereka jelas bukan hanya sekadar cat. Melainkan, emas asli.

Peralatan minum teh yang mengkilap itu jelas sangat mahal. Kalau begitu sih, mana mungkin ada yang tega meletakkan bibirnya di pinggir cangkir dan mengotorinya.

Aduh! Hanya dengan melihatnya sekilas saja, aku sudah tahu kalau ruangan itu diisi oleh bangsawan super kaya yang bingung menghabiskan cara untuk menghabiskan uangnya.

"Ah, tentu! Aku dan temanku akan menunggu di sana. Ayo, Thea!" Flo menggandeng tanganku. Lantas, menariknya. Membuatku tersadar dari hitungan harga fasilitas ruangan itu.

"Flo, aku rasa aku tidak akan bisa bertahan hidup di sana!" Aku menghentikkan langkah kakiku.

Flo memutar badannya, menatapku bingung, "Kenapa?"

"Yah, ngggg.... harga perabot di ruangan itu sangatlah mahal. Aku takut akan merusaknya."

Flo tersenyum, "Tidak apa, Thea! Aku akan menggantinya jika kau merusaknya. Cangkir teh itu pernah kugunakan untuk bermain saat kecil. Dan, sekarang berada di gudang. Mungkin sudah tertutup debu. Aku akan meminta pelayan untuk mengambilnya. Jadi, kau tenang saja!"  Flo tersenyum. Nampak sangat tulus. Tapi, tetap saja, aku tidak akan memanfaatkan kebaikan Flo hanya untuk meletakkan pantatku di atas potongan kayu yang langka.

"Kau masih tidak nyaman, ya? Kalau begitu, ayo duduk di bangku yang biasa saja!" Flo kembali menarikku. Kali ini menuju kursi bulat biasa yang ada di sudut toko.

Aku tersenyum. Senang rasanya karena memiliki teman sebaik Flo. Walau, terkadang aku merasa kalau aku salah memilih teman.

Aku dan Flo duduk di sudut toko. Dekat dengan jendela besar. Membuatku bisa dengan mudah melihat orang-orang berlalu lalang.

Manik mataku menangkap sosok pria dengan jubah menutupi wajahnya tengah berjalan di keramaian jalanan ibukota.

Dilihat dari postur tubuh, cara berjalan dan tinggi badan, sudah jelas kalau dia adalah Cahir.

Tapi, apa yang sedang dia lakukan?

Emperor, Please Obey Me!✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang