Jongin menduduki kursi meja kerjanya, mengeluarkan buku catatan dari dalam ransel kerjanya, memeriksa ulang dan menandai nama-nama mereka yang sudah dia buatkan catatan khusus. Jongin berhenti sekitar sepuluh menit kemudian setelah mendengar suara notifikasi dari ponselnya. Sehun membalas pesannya.

Aku akan sering mengirim bunga dan makanan untukmu

Jangan lupa makan

Jongin langsung mengerutkan dahi, perlakuan yang manis tapi entahlah, ini terasa aneh bagi Jongin maka Jonginpun membalas chat dari Sehun dengan kalimat main-main seperti Jangan lupa mengirimiku uang. Jongin kemudian memasukan kembali ponselnya ke dalam ransel dan kembali meneruskan pekerjaan tidak bergunanya. Sampai dia bosan setelah membuat catatan untuk satu tambahan orang lagi dan beralih meneliti catatannya tentang Virus misterius, catatan kegagalan, catatan informasi terbaru tentang virus. Virus ini tidak menyerang ras lain, mereka akan langsung mati saat bertemu dengan darah dari ras lain, meski perkawinan campuran pada akhirnya menghasilkan keturunan seratus persen Vampire darah murni, mereka akan kebal dengan virus ini. Namun, orang-orang medis tidak bisa menemukan alasan mengapa virus ini tidak menyerang para Vampire yang lahir dari perkawinan campuran.

Sreet

Sreet

Jongin membuat banyak catatan perkiraan di dalam bukunya, tentang betapa misteriusnya virus ini, kemunculan virus yang tidak jelas kapan kepastian waktunya, simpang siur. Informasi yang paling akurat menurut Jongin adalah Virus ini sudah muncul tidak lama setelah Kerajaan Galen didirikan, namun dengan penyebaran yang bisa dikategorikan lambat dan tidak dianggap mengancam.

"Ini pola kutukan, sesuatu yang akan aktif saat sesuatu yang dimasukan ke dalam perjanjian kutukan mendekati sempurna." Ucap Jongin seorang diri. "Namun seluruh penelitian membuktikan ini bukanlah kutukan, seluruh penyihir terbaik di negeri ini mengatakan ini bukan sebuah kutukan."

Jongin terdiam mengingat ucapan Charles. "Bukan hanya penyihir yang bisa melakukan kutukan. Bukan hanya penyihir..., siapa? Siapapun. Siapapun bisa memberi kutukan."

"Charles tahu sesuatu, Darwin tahu sesuatu. Mereka tahu." Ucap Jongin.

BRAK

Jongin berdiri dengan tergesa dari kursinya membuat kursi yang dia duduki terdorong keras dan terhempas ke atas lantai. Jongin berlari menuju bagian informasi di lantai dua. Dia ingin menanyakan sesuatu namun akhirnya urung, dia takut tidak dipercaya. Jongin berhenti sekitar sepuluh langkah dari bagian informasi kemudian dia melangkah mundur sampai sesuatu menabrak punggungnya. Jongin menoleh cepat ke belakang dan berhadapan dengan Sehun.

Sehun melempar tatapan bingung sebelum tersenyum kepada Jongin. "Kau membutuhkan sesuatu?"

Jongin meneguk ludah kasar, dia tidak tahu apa harus mengatakan ini atau menyimpannya.

"Ada apa?" Sehun bisa melihat jelas jika Jongin sedang kebingungan.

"Hmm...," Jongin tidak bisa mengatakannya di sini.

"Ayo berbicara di ruang kerja sementaramu." Usul Sehun.

Jongin langsung celingukan dia tidak mau dicurigai memiliki hubungan istimewa dengan Sehun meskipun kenyataannya seperti itu, dia ingin menyimpan hubungannya dengan Sehun lebih lama untuk memastikan mereka aman, Jongin tidak mau kejadian buruk di waktu yang lain itu terulang kembali.

"Di sini aman." Ucap Sehun kepada Jongin berusaha menenangkan Jongin.

"Baiklah." Jongin akhirnya setuju.

Sehun dan Jongin pergi ke ruang kerja sementara Jongin, Sehun memimpin langkah mereka sementara Jongin sibuk dengan pikirannya sendiri dia bingung harus mulai dari mana untuk menyampaikan semuanya secara runtut kepada Sehun.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang