Chapter 18 - Old story

Mulai dari awal
                                    

Jiwon memutuskan telponnya dengan Junghwan. Drett---

Ponselnya bergetar, di lihatnya pesan dari Junghwan yang mengirimkan kontak Doyoung padanya.

Ponselnya bergetar, di lihatnya pesan dari Junghwan yang mengirimkan kontak Doyoung padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jeongwoo membawa Wonyoung ke apartment miliknya. Wonyoung masih sangat kesal pada sikap Jeongwoo. Dia lalu bertanya-tanya "Siapa gadis itu? Ada hubungan apa antara dia dan Jeongwoo? Kenapa Jeongwoo sangat dingin pada gadis itu? Ahh kenapa juga harus ku pikirkan. Lebih baik aku memikirkan Cha saem, huh bagaimana ini?" Batin Wonyoung kalut.

Wonyoung dan Jeongwoo duduk di sofa ruang tamu. Wonyoung mulai membersihkan wajah Jeongwoo yang memar akibat pukulan Cha Eunwoo. Wonyoung meringis sendiri melihat wajah Jeongwoo yang benar-benar memar. Jeongwoo hanya diam menatap Wonyoung.

"Apa yang Cha saem lakukan padamu?" Tanya Jeongwoo kemudian.

Wonyoung mulai gugup "Ah dia tidak melakukan apapun padaku" Wonyoung menunduk sangat malu dengan hal yang menimpahnya tadi.

"Apa dia berhasil menyentuhmu?" Tanya Jeongwoo lagi.

"Eoh"

"Apa?"

"Tanganku, dia menggenggamnya"

"Tangan yang mana?"

Wonyoung seketika menatap Jeongwoo di depannya. Dia lalu memicingkan matanya menatap Jeongwoo curiga.

"Kenapa kau sangat ingin tahu?".

"Tunjukkan saja" Jeongwoo dengan wajah datarnya.

Mau tidak mau Wonyoung mengangkat tangan kanannya. "Ini"

Jeongwoo yang melihat itu segera meraih tangan kanan Wonyoung dan mengecupnya.

Cup

Deg

"Apa yang kau lakukan?" Wonyoung terlonjak kaget.

"Lupakan perlakuan Cha saem padamu. Yang harus kau ingat adalah aku. Kau mengerti?"

Deg

Deg

Deg

Jantung Wonyoung berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Dia sangat terkejut dengan perkataan dan perlakuan Jeongwoo padanya. Wonyoung segera melepaskan tangannya yang ada di genggaman Jeongwoo. Wonyoung seketika menunduk malu. Ia semakin malu ketika menyadari bahwa pipinya sedang memerah.

"Yak ada apa denganku?" Batin Wonyoung mengontrol jantungnya yang berdetak di luar batas normal.

Cukup lama hening sampai Jeongwoo membuka suara.

"Ah aku sangat lapar. Pacar, siapkan makanan untukku" rengeknya.

Wonyoung menatap Jeongwoo tidak percaya. "Ada apa dengannya? Apa dia punya kelainan? Dia seperti memiliki dua kepribadian"

My Sister My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang