Di usianya yang menginjak 24 tahun, harusnya Kim Haneul telah mendapatkan ijazah dari Akademi Munkwang dan berkarier serius di dunia opera. Namun, ambisi akademi untuk meluluskan sopran terbaik se-Korea Selatan menahannya lebih lama sebagai murid. I...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"We never said our love was evergreen
Or as unchanging as the sea
But if you can still remember
Stop and think of me ...."
Musik mengalun lembut di auditorium Akademi Seni Munkwang siang itu. Seorang soprano berusia 24 tahun berdiri di panggung, melantunkan 'Think of Me' dari musikal terkenal 'Phantom of The Opera'. Wajahnya berbinar seolah baru pertama kali menyanyi di depan penonton setelah latihan bertahun-tahun. Debut Christine Daae, tokoh yang diperankan sang soprano, memang ajaib; ia awalnya hanyalah seorang gadis chorus, tetapi keberuntungan mengangkat derajatnya sebagai primadona opera, langsung pada penampilan pertama.
Aslinya, tidak ada panggung gemerlap atau debar tegang seorang yang baru debut. Auditorium akademi hanya diisi lima orang saat ini: sang soprano, seorang baritone lawan mainnya, serta tiga orang guru di kursi penonton. Kim Haneul—si soprano muda—sudah debut lama walau tidak pernah memerankan Christine Daae. Namun, demi mendapat peran dan menantang diri sendiri, antusiasme debut yang telah padam ia reka-reka sebisanya, semakin sulit karena ia sekarang mesti membawakan lagu cinta.
Lagu cinta searah, pula.
Raoul, tokoh yang diperankan lawan main Haneul, dalam adegan ini cuma seorang penonton yang kagum menyaksikan kawan masa kecilnya bernyanyi. 'Think of Me' semata alat alur untuk menguji kemampuan Christine Daae sebelum menjadi bintang. Demikian pulalah maknanya bagi Haneul. Ganjilnya, lagu cinta ini—yang tujuannya bukan untuk menyatakan perasaan—justru sangat terkenal.
Tidak ada larangan masuk bagi siapa pun ketika ada casting di auditorium, jadi beberapa siswa yang tertarik dan kemudian menduduki kursi penonton tidak mengusik performa Haneul. Sebagai senior di jurusan opera, Haneul memang sering dijadikan contoh untuk adik-adik kelasnya, terutama dalam membawakan peran-peran emosional seperti Queen of the Night dari 'The Magic Flute' atau Musetta dari 'La Boheme'.
Dulu, Haneul juga kerap dipuji dalam sesi-sesi latihan untuk karakter semacam Christine Daae, lalu guru akan menjadikannya model untuk teman-temannya. Entah ke mana gadis lugu yang percaya cinta itu pergi ketika Haneul membutuhkannya.
"But please promise me that sometimes
You will think of me."
Cadenza dari Christine Daae yang legendaris berhasil dieksekusi oleh Haneul, menyita kekaguman seluruh murid junior. Sayangnya, para guru tidak sama tergetar. Tampaknya kali ini pun, Haneul tidak akan terpilih untuk memerankan Christine Daae.
[Cadenza: bagian yang diimprovisasi]
***
Haneul kini berada di ruang guru setelah casting. Hasil belum diumumkan, tetapi gadis mungil bermata tajam itu tidak tertarik mengetahuinya.