Jennie terblak-blak mendengar dari semua ini dari suami nya sendiri, ia tak menyangka kalau suami nya akhirnya bisa sadar diri dan meminta maaf kepadanya. Jennie dengan senang hati ia memaafkan Vincent, tapi sebelum itu dia bertanya apakah Vincent bersungguh akan berubah atau masih akan tetap melakukan hal itu lagi di belakang nya?
"Are you really that sorry Mr Vincent?" Vincent langsung mengangguk semangat, dia sampai-sampai meraih kedua tangan Jennie dan mencium nya lama. Oke Jen, dia benar-benar minta maaf dan telah menyadari kesalahan dia sendiri maka Jennie akan memaafkan Vincent.
Vincent pun menjauhkan kepala nya tapi dia masih sedikit malu untuk menatap Jennie, tetapi Jennie tiba-tiba memeluk nya dengan sangat erat membuat dia terkejut tidak main-main. Vincent sekarang bisa merasakan pelukan hangat dari Jennie, ini pertama kalinya Vincent mendapatkan pelukan hangat seperti ini, maka dia pun senang hati memeluk Jennie balik dan kenapa tidak dia sekali-kali mencium kepala rambut istri nya dengan penuh rasa kasih sayang.
Sesaat sepasang suami istri itu masih berpelukan hangat, tiba-tiba saja Vincent teringat oleh Lim dan Anna. Vincent dengan secara sengaja ia melepaskan pelukan itu kasar membuat Jennie menatap nya bingung. Vincent mengusap dagu nya sambil menatap arah lain lalu menghela napas.
"Kita seharusnya beritahu sekarang saja tentang hubungan kita selama ini, maksud ku you know dari awal kita sudah berjanji merahasiakan ini tapi sekarang tidak lagi. Ini sudah waktunya kita jujur sebelum terjadi masalah lagi di hidup kita." Ucap Vincent yang kembali meraih kedua tangan Jennie, tetapi kali ini dengan wajah panik. Jennie mengerti maka dia tersenyum, dia mengusap pipi kiri Vincent supaya Vincent bisa tenang terlebih dahulu dan tidak panik seperti itu.
"Baiklah Mr, karena kau sudah memutuskan untuk membongkari semua ini well then let's meet your parents to talk about this." Jennie dan Vincent pun segera keluar dari kamar kemudian mereka mencari Lim dan Anna. Jennie mengetuk pintu kamar Lim pelan, namun Anna sudah membukanya lebar. Mereka berdua langsung tersenyum namun kalau Vincent dia tersenyum canggung sebab masih sedikit takut untuk menjumpai kedua orangtua nya yang akan mendengar semua ini.
"Bolehkah kami masuk? Kami ingin berbicara sesuatu kepada kalian berdua." Pinta Jennie bersikap lembut kepada mertua nya yaitu Mama Vincent, Anna. Sebenarnya Anna bingung dengan kehadiran putra nya dan menantu nya di depan kamar, tetapi Anna mengangguk kepala lalu membuka pintu kamar tersebut secara lebar.
Jennie sekarang bisa melihat Lim yang ternyata sedang sibuk di meja pribadi nya di belakang jendela besar nya, mereka bertiga pun menghampiri Lim. Lim yang merasa tangan nya di senggol oleh istri nya di samping kanan, maka ia pun menegakan kepala nya dan langsung terkejut dengan ada Vincent dan Jennie disini.
"Mereka bilang ingin berbicara sesuatu dengan kita, jadi aku izinkan saja mereka masuk." Jelas Anna di samping kemudian Lim hanya mengangguk tanpa ia bertanya, Anna memberikan kode isyarat kepada Jennie bahwa Lim sudah memperbolehkan mereka berdua mulai berbicara. Maka Jennie menarik lengan kanan Vincent ke depan biar si Vincent saja yang mengatakan ini semua. Vincent berdecak kesal tapi dia menarik napas lalu membuang nya sampai dua kali.
"Papa, aku ingin jujur sebenarnya aku dan Jennie dari awal kami menikah kami hanya berpura-pura saja. Berpura-pura kami adalah sepasang suami istri yang romantis, tapi sebenarnya kami menganggap pernikahan ini adalah hubungan tanpa status. Jadi Papa bisa pikir sendiri apa itu hubungan tanpa status tanpa aku menjelaskan semuanya."
Lirih Vincent sedikit takut-takut setelah dia akhirnya mengeluarkan semua kata-kata itu. Lim mendengar itu hanya mengerut dahi nya saja alias dia bingung oleh perkataan putra nya. Lim masih tidak mengerti apa yang di maksud putra nya ini yang katanya Vincent dan Jennie itu menikah itu hubungan tanpa status, yang berarti mereka jadi menikah tanpa ada hubungan antar keluarga selama ini?
Lim menoleh ke Anna untuk menjelaskan semua maksud ini tetapi sayang nya Anna tidak bisa menjawab nya sebab Anna juga tidak tahu maksud nya apa. Jennie menghela napas lalu ia membisikan sesuatu kepada Vincent.
"Katakan kau berselingkuh di belakang ku karena kau cemburu Sir!" Bisik Jennie di tepat telinga kanan Vincent kemudian langsung menjauh. Mata Vincent melotot tapi yang di katakan Jennie benar, dia seharusnya sekalian memberitahu ini juga tentang ia berselingkuh.
"Maksud ku, aku sebenarnya cemburu karena aku selalu melihat istri ku yaitu Jennie selalu bersama pria lain walaupun aku tahu mereka berdua hanyalah sebatas teman kerja, tetapi aku tetap cemburu, Pa! Aku cemburu dan karena aku cemburu jadinya aku berselingkuh karena aku pikir Jennie telah berselingkuh balik di belakang." Seru Vincent yang berhasil membuat mata Lim melebar dan menatap Vincent tajam.
"Apa katamu Vincent Alexander? Kau berselingkuh? Dan kau menantuku?" Desis Lim yang tiba-tiba menyentuh bagian dada jantung nya membuat Vincent dan Jennie terkejut dan langsung menggeleng.
"Tidak Papa! Maksud ku bukan itu, aku pikir Jennie yang berselingkuh tapi ternyata Jennie dan pria itu hanya sebatas teman kerja sebab ternyata mereka berdua hanya sedang melakukan syuting saja!" Jantung Lim tambah lemah akibat mendengar hal itu semua. Jadi maksud Vincent ini Vincent mengira Jennie berselingkuh tapi ternyata bukan? Dan sebab Vincent salah paham jadinya Vincent yang benaran selingkuh bukan Jennie sendiri?
"VINCENT ALEXANDER!"
Vincent langsung berlari terbirit-birit sebab Lim tiba-tiba berteriak terus berdiri dan tiba-tiba mengejar nya sambil membawa tongkat, tapi tongkat itu bukan tongkat biasa tapi tongkat itu tongkat yang bisa mematahi tulang-tulang manusia seperti jari tangan. Maka Lim membawa tongkat itu sebab ia ingin memukul Vincent dengan tongkat tua keras itu.
Anna dan Jennie hanya terkekeh saja melihat kedua pria itu saling mengejar, apalagi Vincent yang dari tadi naik ke atas sofa terus turun lalu lari menghampiri Jennie dan bersembunyi di balik tubuh nya. Larian mereka akhirnya berhenti, Anna menahan Lim untuk tidak memukul putra nya dengan tongkat itu dia pun menenangkan Lim.
"I'm very sorry Papa, but now I change right Jennie?" Jennie langsung mengangguk semangat dan tersenyum hangat membuat Vincent lama-lama menjadi sangat nyaman berada di samping Jennie. Ah seharusnya Vincent dari awal tidak usah selingkuh, sia-sia sekali jika Vincent sampai menceraikan Jennie karena hubungan Giselle. Tapi syukurlah Vincent mempunyai seorang istri yang sangat baik maka selalu memaafkan kesalahan nya.
─── MARRIED WITH MODEL ───
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Model
RomanceHanya sebuah cerita yang menceritakan seorang pria CEO berusia 28 tahun bernama lengkap Vincent Alexander harus menikahi seorang wanita Model bernama lengkap Jennie Madison yang berusia 24 tahun karena Vincent telah dijodohi dari kedua orangtua nya...
Chapter 18 : Is Vincent Really Change?
Mulai dari awal