"Berapa banyak?"
"Eh?" Pertanyaan Zhan yang terdengar ambigu membuat Yibo bingung.
"Berapa banyak gadis yang menjadi pacarmu?" Zhan bertanya lagi dengan ekspresi wajah yang tampak marah.
"Ha-hanya beberapa.. Ta-tapi aku belum tidur dengan mereka.." Yibo mengacungkan kedua jarinya seolah bersumpah kalau dia tidak berbohong.
"Cih! Dasar playboy!" Cicit Zhan dengan wajah yang cemberut.
"Hei, tapi aku sudah tidak seperti itu lagi.. Ini sungguhan." kata Yibo mencoba meyakinkan lelaki manis itu.
"Hm, jadi, sekarang dimana wanita itu?" Tanya Zhan.
"Entalah.. Dia menghilang dan entah sejak kapan aku mulai melupakannya.
Mungkin saat kamu datang kemari, aku bahkan sempat melupakan namanya.""Dan kamu menggunakan orang-orang yang memiliki nama yang sama untuk melampiaskan rasa rindumu?Termaksud pada artis itu?"
Yibo menggeleng dengan cepat, "ini bukan karena aku rindu atau semacamnya, aku merasa seperti ingin menyakiti mereka karena sudah membuatku terluka juga."
"Hah?" Xiao Zhan menatap Yibo dengan ekspresi heran, "ini benar-benar tidak nyambung."
"Ya, aku sendiri juga tidak tahu jalan pikiran ku."
"Hm, jadi.. Bagaimana wanita itu mengkhianatimu?" Tanya Zhan kembali yang seolah masih ingin mendengar cerita tentang kisah masa lalu itu.
"Yibo.. Kamu pikir aku benar-benar mencintaimu? Kalau tidak di paksa, aku juga tidak akan mau berpura-pura menjadi pacarmu. Kamu itu kaya raya, bahkan sedikit saja bantuan darimu, aku bahkan bisa membangun sebuah perusahaan sendiri. Pfftt, terimakasih atas kemurahan hatimu."
"Dia bekerja sama dengan kekasihnya, entah siapa nama pria itu, tapi mereka berhasil mengambil banyak keuntungan dari ku. Hanya demi harta, manusia bisa sejahat itu memanfaatkan orang lain."
Yibo kembali menatap Xiao Zhan, "karena itulah aku membenci penghianat. Aku benci orang-orang yang hanya datang dan memanfaatkan aku."
Mendengar semua cerita itu, Xiao Zhan tersenyum miring, kemudian dia menatap Yibo dengan serius.
"Kalau begitu, apa kamu percaya padaku? Bagaimana kalau aku juga hanya datang untuk memanfaatkan mu?"
Yibo mendekatkan wajahnya ke wajah Xiao Zhan, kemudian menyatukan dahi keduanya.
Lelaki itu berkata dengan suara rendah, "Xiao Zhan.. Tidak peduli seberapa banyak orang-orang menghianati ku.. Asalkan orang itu bukan kamu, aku akan baik-baik saja. Bahkan jika semua orang meninggalkan ku, asalkan kamu ada disini, aku juga akan baik-baik saja."
Mata Xiao Zhan membulat sempurna. Jantungnya berdegup kencang dan seluruh wajahnya memerah.
"A-apa yang kamu katakan? Bagaimana kalau aku benar-benar hanya memanfaatkanmu?"
Yibo tersenyum miring, "kalau begitu aku akan mati.."
"A-Apa?" Zhan memekik tak percaya.
"Aku akan mati, lalu membiarkan kamu hidup dalam penyesalan dan rasa bersalah." kata Yibo sekali lagi.
Xiao Zhan mendorong Yibo dengan kasar, kemudian menatap lelaki itu dengan tatapan tajam.
"Kamu berani? Jangan pernah mengatakan hal yang mengerikan itu! Asal tahu saja, aku benci kematian! Dengan alasan apapun, aku benci seseorang yang pergi meninggalkan orang lain dalam kesepian dan kesendirian.. Aku.."
Xiao Zhan tiba-tiba menjadi emosional. Dia melihat ke samping, menghindari tatapan mata Wang Yibo.
"Aku benci kematian! Apa gunanya kamu mencintaiku kalau pada akhirnya kamu juga akan meninggalkan ku? Lebih baik jangan mencintaiku saja dan biarkan aku hidup sendiri tanpa berharap pada siapapun!"
Yibo yang mendengar perkataan itu seketika langsung merasa bersalah. Dia mendekat dan mendekap erat punggung yang sempit itu.
"Maaf.. Aku tidak serius mengatakannya, aku hanya bercanda.. Maafkan aku, maaf.." kata Yibo dengan suara rendah yang penuh dengan penyesalan.
"Kematian bukanlah candaan.. Tolong, jangan mengatakan hal seperti ini lagi.. Ini terdengar menakutkan.." Suara lelaki manis itu bergetar, membuat hati Yibo terasa nyeri.
"Maafkan aku.. Aku janji tidak akan mengatakan hal ini lagi. Aku akan disini, dan terus disini bersama Xiao Zhan.. Ini janjiku padamu.."
Xiao Zhan merasa dirinya benar-benar cengeng. Bahkan dia mulai berani menangis di depan Yibo tanpa rasa malu.
Hanya saja, dia benar-benar tidak ingin mendengar sesuatu tentang kematian. Xiao Zhan tidak memiliki siapapun lagi selain neneknya yang bahkan masih koma saat ini di rumah sakit.
Karena itulah dia tidak ingin kehilangan lagi. Sedikit perhatian yang diberikan Yibo dan keluarga Wang padanya sudah sedikit membuatnya luluh dan mulai mengharapkan kebahagiaan.
Karena itulah dia benar-benar tidak mau lagi kehilangan siapapun.
"Maaf.." Kata Yibo lagi dengan suara yang rendah.
Xiao Zhan mengangguk singkat, dia memegang tangan Yibo yang melingkar di lehernya.
"Jangan.. Jangan pernah pergi dariku."
Yibo mengangguk, dia mencium singkat leher lelaki manis itu, "Baiklah.. Aku janji.."
Setelah Xiao Zhan cukup tenang, Yibo membaringkan pria manis itu dan mengelus lembut rambutnya, membiarkan Xiao Zhan tidur untuk menangkan dirinya.
Apa ini artinya kamu juga mulai membuka hatimu untukku? Aku harap.. Kamu bisa melihat kesungguhan ku.. Aku benar-benar ingin menjaga dan melindungimu..
Karena aku..
Mencintai mu.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak {YIZHAN/END🖤}
Teen FictionDemi kelancaran bisnis keluarganya, xiao Zhan pemuda 25 tahun itu di paksa menikah dengan Wang yibo, pria dingin yang juga berusia sama dengannya. "Ini kontrak pernikahan, tandatangan disini. jangan mengharapkan cinta dariku" wyb "jangan khawatir, s...
21.
Mulai dari awal