Kita tahu bahwa hidup tidak selamanya berisi kesenangan. Tak ada cerita kalau hidup selalu bersukaria. Tak ada episode kehidupan yang melulu bermuatan tawa. Susah, senang, sedih, gembira, kecewa dan masih banyak lagi kata - kata emosional yang ada di jagad ini. Semuanya selalu beriringan.
Bagiku menulis episode kekecewaan lebih mudah dari pada menumpahkan kesenangan. Apa karena sering kecewa? Entahlah, rasanya mengalir saja. Mungkinkah dikala sedang kecewa rasanya emosional, ingin menumpahkan dalam kata - kata begitu menggebu.
Yang jelas, aku tak mau ketika kecewa arahku menjadi ngawur menjelma menjadi luapan amarah yang salah. Kasihan juga yang kena sasaran.
Lebih baik kecewa itu dijalani saja dengan mendokumentasikan bagian kekecewaan itu menjadi cerita tersendiri dalam episode kehidupan. Lebih baik begini.
Betul, lebih baik begini. Menjadi barisan kata - kata yang dirangkai menjadi teks yang bermakna. Bisa dibaca berulang kali seperti memutar film yang tokohnya sekali lagi merasa k-e-c-e-w-a.
YOU ARE READING
Kecewa, Jalani Saja
Non-FictionEpisode kehidupan tidak selamanya sesuai yang diharapkan. Tidak selalu tawa, namun juga kekecewaan sudah menjadi keniscayaan. Sama seperti dua sisi mata uang, keduanya tak bisa dipisahkan. Bukan sedih, atau tak bersyukur, bukan pula nelangsa. Tapi e...
