s e m b i l a n b e l a s

Mulai dari awal
                                    

"Kamu pasti pake api besar ya, berasa banget kayak ada gosong gosongnya gitu tapi masih enak kok"

Ihh author jadi laper sendiri.

"El yang buat sama papi"

Aletta menunjukkan kedua jempol tangannya. Ya masa jempol kaki. Aletta yang masih ngantuk menyandarkan kepalanya dibahu Sean.

"Kenapa bangun sih kalo masih ngantuk"

"Pengen aja"

"Oh iya mana nota kemaren ya aku abis beli susu di indomaret" Aletta bangun dan mencari nota yang ia sempat buang ke tong sampah.

"Harganya beda jauh sama yang di-"

Aletta menghentikan ucapannya ketika melihat pecahan mangkuk bening kesukaannya.

"SEANNNNN"

Sean dan El terkesiab bahkan El yang hendak memakan ayam dan akhirnya jatuh ke lantai menjadi santapan si kucing yang kembali bertengkar. Kali ini bukan hanya tulang tapi beserta daging yang tebal.

"SIAPA YANG PECAHIN INI"

Wajah Aletta memerah menahan amarah.

"Ak-aku ngga sengaja sayang" ucap Sean.

"Kamu tuh bisa ngga sih ga mecahin barang barang yang di dapur heran ceroboh banget" Aletta menendang tong sampah membuat anak dan si papi terkesiab lagi.

"Ya maap aku ngga sengaja"

Aletta memandang keduanya dengan tatapan marah. Sedangkan yang ditatap menunduk sambil mengorek nasinya. Bahkan Sean saja menoleh takut - takut kalau sudah begini. Alex jadi korban.

"Udah salah minta maaf aja ngga bener"

"Gitu caranya minta maaf? Ya maap sama maaf ya itu beda artinya"

"Kamu tuh keliatan sepele tau nggak"

"Itu tuh mangkuk kesukaan aku"

El menutup telinganya merasa panas karena omelan maminya dan juga perkelahian antara kucing - kucing dibawahnya.

Aletta berdecak "Tau ah kesel"

Aletta menghentakkan kakinya sebelum akhirnya ia kembali ke kamar dengan wajah kesalnya.

Dapur mendadak sepi karena Aletta sudah ke kamar dan si kucing sudah mau berbagi tulang.

Sean buru - buru menyudahi makannya "Aduhh berabe ini kalo sampe mami marahnya lama"

El tertawa "Semangat bujuknya papi"

Sean tak menghiraukan El. Ia langsung berlari menuju kamar. Sean mendekati Aletta yang duduk diatas kasur dengan wajah kesalnya.

"Aku beneran ngga sengaja"

"Nanti aku ganti"

"Maaf ya"

Aletta berdecak dan memalingkan wajahnya.

"Lagian cuma mangkuk doang aku juga bisa belinya sepuluh"

"Kamu kira itu belinya dipasar hah? Itu hadiah papa dari Belanda dan kata papa itu lelangan dan cuma ada satu"

Sean menghela nafasnya "Aku ganti deh gimana"

Aletta diam "Udahlah ngga usah ngga akan bisa dapetin yang persis kayak gitu"

"Yaudah tapi kamu jangan marah"

"Siapa yang ngga marah coba barang kesayangannya dirusak"

"Ya terus aku harus gimana?"

Si Cadel & His FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang