PROLOG

466K 28.1K 1.1K
                                    

Annyeong!

Call me Acha.

Welcome to my story.

Kalian ke sini lewat jalur mana?

Jika ada kesamaan nama, adegan ataupun hal lainnya itu hanya ketidaksengajaan semata. Karena cerita ini aku tulis 100% murni berasal dari otak cantik ku ini.

Happy Reading!!

***

"Ikut gue!"

Dia hanya pasrah saat kerah bajunya ditarik layaknya seekor kucing. Berontak pun percuma, karena ini semua kesalahannya. Ia dibawa ke bagian belakang sekolah, yang jarang dilalui oleh para warga sekolah.

"Lo ngapain bawa gue ke sini?" tanyanya saat tarikan di kerah bajunya terlepas.

"Sebagai hukuman karena lo udah ngilangin novel milik kakak gue, gue mau lo ambil buah mangga itu buat gue."

Kepalanya menengadah, seketika mulutnya terbuka.

"Mitta! Lo gila? Nih pohon lumayan tinggi!"

Dia tidak terima jika harus menaiki pohon mangga yang tingginya bisa disebut lumayan. Apalagi dia cewek, mana pake rok, lagi.

"Gue gak peduli, Araya Chalista. Salah siapa lo ngilangin novel milik kakak gue yang lagi hamil. Nah, ini kan jadinya. Dia ngidam pengen mangga muda," jelas Mitta yang merupakan sahabat Araya.

"Beli, kan, bisa!"

"Dia mau yang langsung dari pohonnya."

Araya berdecak kesal, sedangkan Mitta hanya terkekeh pelan.

"Karena gue baik hati. Gue udah siapin tangga buat lo ngambil buah mangganya."

Memang ada sebuah tangga terletak di samping pohon mangga tersebut. Jadi sepertinya ia tidak perlu memanjat.

"Kalo ketauan guru, gimana?" tanya Araya.

"Tenang, Ray. Gak bakalan ketauan, kok."

"Awas, ya. Kalo ketauan lo yang tanggung jawab," ucap Araya seraya menatap sahabatnya tajam.

"Iya, bawel. Cepetan ambil mangganya."

"Iss, sabar, lah!"

Mitta tidak salah melakukan hal ini. Salah siapa Araya teledor menghilangkan novel milik kakaknya. Padahal gadis itu sudah berjanji akan mengembalikannya dalam tiga hari, namun ternyata sudah seminggu berlalu pun novelnya tidak dikembalikan.

Dengan hati-hati Araya mulai menaiki satu persatu anak tangga. Dia juga sesekali melihat sekitar, takut tiba-tiba ada guru yang memergoki aktivitasnya mencuri mangga. Sedangkan Mitta memegangi tangganya, untuk berjaga-jaga agar Araya tidak terjatuh.

"Satu cukup gak, Mitt?" tanya Araya sedikit berteriak.

"Kakak gue maunya tiga."

"Agak ngelunjak, ya," gerutu Araya.

Mitta terkekeh mendengar gerutuan Araya. Tanpa butuh waktu lama, Araya berhasil mendapatkan tiga buah mangga muda.

"Lo bisa gak turunnya?" tanya Mitta sedikit khawatir.

"Ya kali, bisa naik gak bisa turun."

"Yaudah, hati-hati."

Araya mulai menurunkan kaki kirinya. Dibandingkan dengan menaiki tangga, dia lebih takut saat turunnya. Tangga yang dipijaknya sedikit bergoyang.

"Hati-hati, Ray," pesan Mitta seraya masih memegangi tangga.

Tanpa mereka berdua sadari, seorang guru pria berjalan dengan tergesa ke arah mereka. Menatap tajam ke arah dua muridnya yang sudah sangat lancang mencuri mangga milik sekolah.

"BERANI-BERANINYA KALIAN MENCURI DI SEKOLAH!"

Keduanya terlonjak kaget. Akibat terkejut dengan teriakan sang guru, Mitta tanpa sengaja melepaskan pegangan tangannya. Dan Araya yang sama terkejutnya kehilangan keseimbangan, sehingga ....

BRUK!!

"ARAYA!"



see you!
    Chatweetz18

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin