Mereka bertiga berjalan melewati koridor untuk menuju ruang kepala sekolah, banyak siswa siswi berlalu lalang yang memekik gemas ke arah Rasya, banyak juga yang bertanya siapa bocah gembul yang sedang digandeng oleh Nevan ini?
Brak
Nevan menendang pintu ruangan kepala sekolah membuat orang yang berada didalam terperanjat kaget, ingin marah tapi yang melakukan adalah anak pemilik sekolah ini, jadi yang harus kepala sekolah lakukan hanyalah bersabar untuk saat ini
"Arrasya meadhra vidyatama ada di kelas berapa?" Tanya Nevan datar
"Di kelas X MIPA 1 tuan muda"jawab kepala sekolah itu
"Biar saya antarkan" lanjutnya
"Tidak usah biar saya sendiri" ucap Nevan lalu pergi dari sana, sekarang tujuan mereka bertiga adalah ruang kelas X MIPA 1
Sama seperti tadi, sesampainya di kelas X MIPA 1, Nevan langsung masuk tanpa mengetuk pintu
"Murid baru"ucap Nevan singkat
Semua yang berada di kelas langsung mengalihkan perhatiannya ke pintu, mereka kaget dengan apa yang dilihatnya, Leon dan Nevan ke kelas mereka? Mimpi apa mereka semalam? Dan siapa makhluk pendek namun menggemaskan itu yang sedang menggandeng tangan Nevan?
"Oh..sini masuk nak.. perkenalkan dirimu" ucap ibu guru itu
Nevan mensejajarkan tubuhnya dengan Rasya " sana gih masuk, nanti kalau istirahat Abang jemput, oke?"
"Oke"
Nevan mengacak Surai rambut Rasya gemas yang mana membuat murid di kelas ini semakin berteriak heboh
"Abang pergi dulu, baye" ucap Leon
"Baye baye"
Setelah kedua abangnya itu pergi, Rasya berjalan menuju ibu guru yang sedari tadi menunggunya
"Perkenalkan dirimu nak" ucap guru itu yang diangguki oleh Rasya
"Halo broo!! Nama aku Arrasya meadhra vidyatama, pindahan dari SMA tunas bangsa"
"Wihh.. dari keluarga Vidyatama dong"
"Emang keluarga Vidyatama punya keturunan?"
"Setau gue sih nggak"
" Tapi tadi dia diantar kak Leon dan kak Nevan"
"Keluarga Vidyatama dan Alexander kan sahabatan"
"Iya juga sih, mungkin dia nggak dipublish"
"Bisa jadi"
Terdengar bisik bisik yang membicarakan tentang Rasya, tapi dia mana peduli, yang penting tetap stay sok cool
"Rasya bisa panggil saya dengan sebutan ibu Rika, nah sekarang kamu bisa duduk di samping Radit"
"Radit tolong angkat tangan kamu"lanjut Bu Rika
Radit mengangkat tangannya, lalu Rasya berjalan ke arah Radit dan duduk disampingnya
"Gue Radit" ucapnya sambil tersenyum
"Rasya"
Setelah pelajaran Bu Rika selesai, pelajaran selanjutnya adalah olahraga, dan sialnya Rasya tidak membawa baju olahraga, ia kan tidak tahu jadwal hari ini
"Sya, ayo ganti baju" ucap Radit
"Gue nggak bawa baju olahraga, gimana nih" tanya Rasya, nggak panik sih, tapi panik bangettt
"Beli aja di koperasi sekolah"usul Radit
"Tapi Rasya nggak bawa uang"
"APA!! Lo keluarga Vidyatama kan?"tanya Radit
"Iya, tapi tadi pagi Rasya lupa nggak minta uang"
Radit menepuk jidatnya, bisa bisanya rasya lupa uang sakunya "yaudah pakai uang gue dulu, ayo!!"
Setelah berganti pakaian, sekarang mereka sudah berada di lapangan, teman teman mereka pun sudah berada di sana
Tak lama pak Agus selaku guru olahraga datang membawa bola basket di tangannya, mungkin materi hari ini adalah tentang bola basket
Pak Agus adalah orang yang sangat tampan, ia juga belum punya pendamping hidup, kulitnya sangat putih, matanya seperti kucing, tubuhnya sedikit pendek, tapi ia menjadi idola para siswi di sekolah ini karena ketampanannya
"Pagi menjelang siang anak anak!! Hari ini kita akan belajar materi permainan bola basket"
"Tapi sebelum itu, kita mulai pemanasan terlebih dahulu, Rade tolong dipimpin teman temannya"
"Baik pak"sahut Rade sang ketua kelas
Setelah pemanasan, mereka pun memulai materi, dari mendribling bola, sampai memasukkan bola ke dalam ring dilanjutkan dengan pertandingan antara dua regu
Tak sengaja, mata Rasya melihat ke arah dua perempuan yang sedang berjalan di koridor, apa mereka bolos? Pikir Rasya
Rasya menatap tidak suka ke arah dua perempuan itu, bagaimana tidak? Kancing di atas dibiarkan terbuka, rok nya yang sangat pendek dan terakhir, make up nya yang sangat menor seperti Popo
Melihat ini, jiwa reog yang berada di tubuh Rasya berkobar kobar ingin menjahili mereka, Rasya melihat ke arah tangannya yang sedang memegang bola basket
Senyum miring tercetak jelas di wajah manis itu, sedetik kemudian bola yang berada di tangan Rasya sudah melayang dan tepat mengenai salah satu perempuan itu
'Dugh'
"Arkhh"
"WOI!! SIAPA YANG LEMPAR BOLA BASKET INI HAHH!!!"
PAK AGUS❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRASYA
Teen FictionArrasya,atau sering dipanggil Rasya, pemuda berumur 15 tahun yang sangat nakal,pecicilan,sangat aktif dan juga manja.tinggal hanya bersama kakeknya dimansion besar karena kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Rasya berumur 5 tahun Dengan pipi yan...
PART 7
Mulai dari awal