"Bukankah aku sudah bilang, aku tak suka kau banyak berinteraksi dengannya" Zoro mengatakan dengan ketegasan, nadanya dingin. Ia berbicara dengan volume kecil yang hanya bisa didengar sanji.
Sanji menoleh perlahan pada Zoro. Zoro menyodorkan garpu berisi makanan dan menyuapi sanji yang wajahnya penuh keterkejutan juga pertanyaan.
"Tubuhmu kurus jadi makanlah yang banyak yah" Ucap Zoro manis dia tersenyum. dia melakukan dengan sengaja agar dilihat oleh seluruh anggota keluarga.
"Uhukk!!" Ichiji, niji, perona, tersedak melihat apa yang Zoro lakukan.
"Ternyata adik iparku perhatian" Ucap reiju senang
Sanji tersenyum canggung pada Zoro, ia kembali makan.
"Aku akan makan banyak, terimakasih" Balas sanji pelan.
sanji diam fokus makan.. kebahagian sebelumnya yang kurasakan itu bukanlah ilusi, salahnya itu membuatku lupa sesaat..
"Tuan mihawk, setelah ini aku akan segera pergi. Lagi pula tugasku sudah selesai"
"Baiklah jika begitu, kurasa aku juga akan segera pergi, Anak-anak beristirahatlah selama hotel dan resource ini dibook kalian bebas untuk melakukan apapun" Tambah mihawk
"Aku tidak akan berlama-lama disini ayah" Ucap perona malas
"Eumm apa disini ada banyak daging? Kalau Iyah aku akan tinggal buahahaha!!" Ucap riang Luffy
Anak-anak judge hanya melirik pada papahnya itu.
"Kalian boleh beristirahat disini selama kalian mau" Ucap judge santai.
Yonji girang, reiju tersenyum sedangkan ichiji dan niji hanya datar tanpa ekspresi sulit dibaca.
"Sanji, aku ingin bicara denganmu sebelum pulang" Ucap judge
"Baik papah" Sanji mengiyakan.
.
."Bagaimana keadaanmu?" Tanya judge pada anak keempatnya itu
"Ehh!" Sanji terkejut lalu diam, judge hanya menunggu jawaban.
Setelah diam cukup lama sanji membuka mulutnya.
"Sanji baik, Terima kasih sudah bertanya papah"
"Baiklah kalau kau baik, kulihat Zoro juga memperlakukanmu baik. manfaatkan itu jika kau bisa. Lalu Jangan terlalu lama beristirahat cepat kembali bekerja."
"Baik papah" Sanii diam, merasa bodoh berharap suatu perhatian dari papahnya, jadi itu demi proyek.
"Hanya itu yang ingin aku katakan kau bisa pergi" Tambah judge
Sanji berdiri lalu menunduk pamit pada papahnya.
"Sanji! Bahagialah saat kau bisa" Ucap judge dengan posisi memunggungi sanji.
Sanji berkaca-kaca, entah berapa kali perasaan ini dia rasakan. Terkadang ia merasa ditinggalkan tapi juga perasaan bahwa dia tetap dipedulikan. Selama ini dia selalu menyangkal bahwa ia tidak dibutuhkan. Saat ini dia dibutuhkan dia juga diperhatikan. Bukankah ia harusnya senang? Tapi perasaannya malah semakin kosong.
"Terima kasih papah, sanji akan berusaha untuk proyeknya" Sanji hanya mengatakan untuk pekerjaan nya.
.
."Zoro! aku akan pergi, untuk selanjutnya aku tidak akan banyak ikut campur semuanya adalah urusanmu. Tapi kuharap tidak akan ada masalah untuk keluarga ini" Ucap mihawk
"Iyaaaaa!" Balas Zoro malas
"Baiklah kurasa kau akan menangani segalanya dengan baik seperti biasa, sebelum pergi aku juga ingin bicara dengan istrimu"
.
."Anda memanggil saya?" Sanji masuk ke kamar mertuanya itu dengan canggung.
"Ya duduklah, aku hanya merasa harus menyapamu sebelum pergi"
"Begitukah, Terima kasih ayah..maaf karna kurangnya sanji sebagai menantu"
"Kita di situasi sama-sama baru mengalaminya, dan kurasa hanya kita yang menganggap hubungan ini dengan normal" Ucap mihawk, sanji hanya menatapnya bingung
"di keluarga ini tidak ada kasih sayang. Bagiku sangat mudah mengganti posisi zoro dengan siapapun. Tapi aku tidak ingin repot melakukannya. Ini tidak sepenuhnya sama tapi Zoro ada dalam situasi yang sama. Aku terpaksa untuk itu. Maka dari itu, Sanji! Aku berharap kau tidak akan melakukan hal yang akan merusak posisi Zoro untukku saat ini. Sekarang kau juga bagian darinya"
Sanji hanya diam.
"Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" Tanya mihawk
"Sanji tidak akan buat masalah, tapi apa anda bisa jamin, eummm anda tidak akan membunuh keluargaku?"
Mihawk hanya diam lebih tepatnya bingung tapi tentu saja dia pandai menutupi ekspresinya.
"bagi Zoro dan judge hubungan ini tak lebih dari bisnis. Hubungan kita dimulai oleh kesepakatan mereka. Kau dan aku sama-sama tidak punya pilihan"
"Aku mengerti" Jawab sanji dengan nada sedih yang tak bisa dia sembunyikan.
"Tapi sanji meski begitu, bagiku dan bagimu hubungan ini lebih dari itu.. aku hanya bisa katakan, Saat kau tidak bisa menangani lagi itu sendirian......... Aku juga ayahmu"
Sanji merasa kata ayah yang mihawk maksud untuknya lebih dari hanya sebuah formalitas sebutan. Mihawk dalam hal ini menawarkan untuk ada disisinya.
"Terima kasih....... ayah" Sanji tersenyum haru
Mihawk juga tersenyum tipis.
"Baiklah aku akan pergi, nikmati waktumu sanji"
.
."Kau senang merebut semua miliku?"
Tbc
Lohalohalo maaf lama ga update.
Guys maaf yah ini emang drama ekekek
Aku ga punya ide buat sub judul makanya aku judulin begitu, kalian ada saran?
Parah yah aku repotin 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Object (Zosan) - End
FanfictionSanji mengidap amnesia disosiatif sejak ibunya meninggal. hidupnya tidak sama lagi dan menjadi beban orang disekitarnya (pikirnya) Apa yang sebenernya terjadi? Apa kaitannya amnesia sanji dengan kematian ibunya. Lalu zoro? Kenapa dia begitu mengin...
Ga jadi unboxing
Mulai dari awal