[ 06. Once Again, Sorry ]

Mulai dari awal
                                    

Sedangkan siswa-siswi 12 Ipa-7 saat ini akan menuju perpustakan karena tugas Bahasa yang di berikan, Bulan berjalan bersama dengan Rose. Mereka berjalan beriringan dengan sesekali mengobrol santai, untuk menuju perpustakaan mereka akan melewati lapangan basket yang memang tempat siswa-siswi berolahraga

Bisa Bulan lihat jika kelas lain tengah berlari mengitari lapangan, tak sengaja mata bulatnya melihat presensi Bumi yang saat ini juga tengah menatapnya. Bulan dengan cepat kembali memutus tatapan itu ia tak ingin lagi terus berurusan dengan seorang Bumi

"Tau kan, kalau lo sekarang di bicarain sama anak sesekolah" kata Rose saat mereka mencari-cari buku yang akan mereka pakai

Bulan yang mendengar ucapan Rose terbelalak dan langsung menatap Rose dengan tatapan bertanya "Maksud kamu apa Rose? aku di bicarain gimana?"

"Kemaren lo pulang bareng Bumi kan?" tanya Rose

Lagi-lagi Bulan mendecak ternyata karena kemarin "Kak Bumi yang maksa" jawab Bulan yang membuat Rose terkaget "Lo seriusan? anjir jarang-jarang Bumi ngajakin pulang cewe selain Adikn~" ucap Rose dengan suara tertahan karena ia ingin berteriak

Bulan dengan seketika menutup mulut Rose dengan tangannya, karena membuat beberapa orang di sekitar menatap aneh pada keduanya "Ish kalau ngomong pelan-pelan"

"Ya maaf, kan kaget" Rose berkata sembari menyengir kepada Bulan yang di balas hanya gelengan kepala saja

~~

Seperti biasa saat bel pulang sudah berbunyi, Bulan dan Langit akan bertemu. Mereka berdua sudah berjalan menuju gerbang bersama-sama, hari ini sudah terhitung hampir satu bulan ia bekerja

"Teh, aku ada kerja kelompok hari ini" Langit membuka pembicaraan di sela-sela jalan mereka

Bulan menoleh menatap sang Adik "Dimana kerja kelompoknya?" tanya Bulan

Langit sempat diam dengan ragu ia menjawab dimana akan berkerja kelompok "Di rumahnya Embun, aku sekelompok sama dia"

Merespon dengan anggukan Bulan menghentikan langkahnya, saat mendapati banyak sekali kendaraan yang keluar dari arah parkiran "Hati-hati di jalan ya, nanti kalau udah sampai di rumah Embun jangan lupa kabarin Teteh" sama halnya dengan Bulan, Langit menghentikan langkahnya dengan mendengarkan ucapan Kakaknya

"Jaga sopan santunmu di rumah orang.. jangan seenaknya sekalipun dia mengizinkan" tentu saja Langit mengerti apa yang di katakan Kakaknya, Langit di didik untuk selalu menjaga kesopanan dimana pun ia berada

Tak berselang lama, keduanya akan kembali berjalan tiba-tiba saja di kagetkan dengan kedatangan beberapa motor yang terlihat disana adalah Embun dan teman sekelasnya, di belakang sana juga terlihat Bumi yang menunggu apa yang akan Adik perempuannya lakukan

Embun turun dari motor Al, lalu menghampiri Bulan dan Langit "Hai, Kak Bulan" sapa Embun pada Bulan

Bulan menanggapinya dengan tersenyum pada Embun yang di balas dengan senyuman manis dari Embun

"Langit, lo ikut yang lain aja gimana?" tanya Embun, Langit yang mendengar pertanyaan Embun seketika menggeleng. Mana mungkin dirinya bersama dengan mereka yang ada malah dirinya di olok-olok

"Saya naik angkutan umum aja, tadi kan sudah kamu jelaskan dimana alamatnya" jawab pelan Langit

Embun terdiam sudah sedari tadi ia membujuk Langit agar nebeng dengan yang lain tetapi Langit tetap tidak mau "Nanti kalau salah, lo repot sendiri"

Langit menggeleng ia tak ingin merepotkan Embun "Ga akan kok, kamu duluan saja pulangnya nanti saya nyusul. Maaf kalau sedikit telat"

"Dianya aja gamau Bun, ga usah di paksa" Al tiba-tiba bersuara membuat Embun menatap Al dengan tatapan datar

MY MOON | Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang