44. hak asuh

Mulai dari awal
                                    

Dia segera berdiri saat melihat profil anak kecil yang sedari dia tunggu. Dengan senyum lebar dia mendekati anak kecil yang di kuncir dua dengan bando bunga matahari yang menghiasi rambutnya, sangat manis dan cantik.

"Anak anak hati hati pulangnya, jangan berlarian. Yang tidak di jemput ayo masuk bus sekolah,"

Para orang tua yang menjemput langsung mendekati anaknya. Terlihat ada yang mengecup tangan ibunya, di cium setiap inci wajahnya, tawa kebahagiaan itu terdengar nyaring di gendang telinga. Ada juga yang di jemput oleh pembantunya, berupa berupa tidak semua sama.

"Kila kan udah bilang tadi sama mommy mau pulang naik bus sama Kenzo, kata mommy boleh yang penting hati hati dan harus selalu Deket sama Kenzo!" Syakila berceloteh dengan tangan kecilnya yang saling bertautan dengan tangan anak kecil bergedre laki laki, Kenzo sahabat syakila.

"Ouh, ya? Yaudah ayo kita naik bus-nya, di depan sana," telunjuk kecil Kenzo menunjuk bus kuning--bus sekolah.

"Yaudah ayok--- eh, eh, eh...."

Tangan syakila tiba tiba ada yang mencekal. Dua anak kecil yang akan berlari ke arah bus itu terhenti "Tante Dewi?"

Dewi tersenyum manis "sayang, Kila pulangnya sama Tante Dewi ya? Tente udah nunggu syakila dari tadi lho."

Syakila menggeleng dan melepaskan tangan yang di pegang oleh Dewi "maaf tente, aku pulangnya naik bus sama Kenzo. Iya, kan, Ken?"

Kenzo mengangguk.

"Nggak sayang, kamu pulangnya sama Tante."

"Kenapa harus sama tente?"

"Karena Tante akan ajak syakila beli mainan, Tante akan ajak syakila main dan jajan banyak."

Syakila terdiam, dia melirik pada Kenzo lalu pada Dewi dan pada Kenzo lagi "Kenzo pulang duluan aja, Kila pulang sama tente Dewi."

"Tapi, Kila, kitakan gak boleh pulang sama orang asing."

Syakila terdiam, benar juga. Mommy pernah memberitahunya agar tidak boleh pulang sama orang asing "iya, juga, ya Ken."

"Terus Kila harus gimana?" Bertanya pada Kenzo syakila bingung.

Kenzo menautkan tangannya pada tangan syakila "ayok, pulang aja sama Kenzo."

"Terus, tente Dewi gimana?"

Dewi menaikan satu alisnya, menunggu kedua anak kecil itu.

"Kita tinggalin aja tante badut ini!"

Dewi melotot saat mendengar ucapan Kenzo. Anak kecil ini kecil kecil begini sudah bisa menghina orang.

"Yaudah, ayok!" Syakila menarik tangan Kenzo dan berjalan pada bus. Kedua sudah di tunggu oleh guru yang akan mengantarkan mereka.

"Syakila sayang, Tante Dewi di suruh Daddy untuk jemput kamu. Daddy udah nunggu kita di tempat bermain." Lagi, syakila memberhentikan langkahnya.

"Bener?"

Dewi mengangguk "iya!"

"Yaudah Kenzo, Kila pulang sama Tante Dewi. Daddy udah nunggu, dadahhhhhh!!"

.....

July bergerak gelisah sambil bermondar mandir, di telinganya sudah tertempel ponsel genggam menunggu teleponnya di angkat. Gelisah, July mengigit bibinya, merasa khawatir.

Teleponnya pun di angkat, tak menunggu lama July langsung bertanya..

"Mas, kamu yang jemput Kila?"

"Apa sayang? Aku gak jemput syakila. Baru aja aku selesai meeting."

"Mas... Yang bener kamu?" Rasa khawatir dan gelisahnya semakin menjadi jadi.

"Iya sayang, memangnya kenapa?"

"Syakila belum pulang mas."

"July...."

"Tadi pagi dia bilang sama aku katanya jangan jemput dia, dia mau naik bus sekolah sama Kenzo anak tetangga kita. Aku udah larang tapi syakila kekeuh gak mau di jemput."

"Mungkin belum pulang, ada kelas bahasa."
Mencoba berpikir positif meski di otaknya menerka nerka apa yang terjadi, dan kenapa syakila belum pulang.

July menggeleng dengan mata berkaca-kaca nya "nggak mas, aku udah telepon gurunya. Katanya udah pulang satu jam yang lalu."

Disebrangan sana, Reza juga jadi khawatir dan ada rasa takut di hatinya, takut terjadi sesuatu pada syakila "kamu udah tanya sama Kenzo?"

"Kenzo kata pembantunya langsung pergi setelah pulang sekolah sama mamanya."

"Ya, Allah...."

"Mas, aku minta maaf...."

Helaan nafas terdengar, "bukan salah kamu, jangan minta maaf."

"Tapi ini gara gara aku."

"Bukan salah kamu, jangan khawatir aku bakal cari syakila. Tunggu aku dan syakila pulang."

"Aku tunggu kepulangan mu mas, dan syakila."

Tut

"Semoga kamu baik baik aja sayang, maafin mommy."

....

Next? Komen!!

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang