Author's POV
Jisung terlihat menggerakkan kakinya gugup. Minho yang menyadarinya langsung memegang lutut Jisung dan Jisung pun menoleh. "Aku sangat gugup," ucapnya. Minho hanya tersenyum kecil dan mengusap lutut Jisung pelan.
"Ibuku sudah menerimamu. Kau tenang saja," ucap Minho mencoba meyakinkan Jisung, tetapi Jisung masih terlihat gugup. Minho kemudian meraih leher Jisung dan menciumnya. Dia tahu — kini dia tahu — bahwa ciumannya memberikan efek yang sangat baik untuk Jisung. Apapun suasana hatinya, Jisung akan langsung luluh jika dia menciumnya.
*cekrek*
Keduanya langsung menoleh saat mendengar suara kamera dan dilihatnya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang tersenyum menatap layar ponselnya.
"Woaaah... Pemandangan yang sangat indah. Aku berhasil merekamnya sebelum memotretnya," ucap wanita itu dan Minho langsung menggelengkan kepalanya seraya menutup wajahnya. Jisung terlihat bingung melihat reaksi Minho.
"Ibu... Kau... Yang benar saja," ucap Minho seraya berjalan menuju wanita itu dan memberinya kecupan di kedua pipinya. Jisung pun berdiri dan menghampiri wanita itu.
"Woah... Kau sangat... tampan dan menggemaskan. Berapa anak yang ingin kau punya?" tanya wanita itu dengan senyum manis seraya menepuk pelan pipi Jisung.
"Ibu... Oh My God! Hentikan!," ucap Minho seraya menarik wanita itu pelan dan mereka duduk di kursi. Untung restoran pagi ini sedang sepi, jadi tidak ada yang melihat atau mendengar atau memperhatikan mereka.
"Kau tahu, Jisung-a. Saat aku mendengar cerita Minho, aku benar-benar sangat senang. Kisah kalian seperti dongeng. Benar-benar romantis," ucap wanita itu kemudian menengguk segelas air putih yang sudah ada di meja.
"Ah! Ayahmu tidak bisa datang karena masih di Jepang. Tapi dia pasti akan datang ke pesta kalian besok," ucap wanita itu dan kini Minho dan Jisung terbelalak, mereka saling pandang.
"Apa maksudmu?" tanya Minho. Jantungnya benar-benar berdegup kencang, menanti jawaban dari ibunya.
"Ya, pesta pernikahan kalian itu besok," jawab wanita itu santai seraya membuka buku menu.
"Ibuuuuu!!" ucap Minho tidak habis pikir.
"Aku sudah menyiapkan semuanya sejak pertama kali Jisung datang menemuimu. Firasat seorang ibu itu memang selalu benar," ucap ibunya santai dan memanggil waiter.
Minho tidak berani menatap Jisung, dia tidak mau melihat wajah kecewa Jisung. Tetapi, dia tertegun saat Jisung mendekatkan wajahnya dan mencium lehernya pelan. Minho pun menoleh dan Jisung kini sedang menatap buku menu. Dia menatap ibunya yang kini sangat terlihat sedang berpura-pura tidak melihat kejadian barusan dan menanyakan beberapa pertanyaan tidak penting terkait berbagai makanan di buku menu kepada waiter yang juga berusaha sebaik mungkin berakting mengukuti ibunya.
Minho yang tidak ingin dipermainkan oleh kedua orang di depannya pun langsung menarik pipi kiri Jisung, sehingga lelaki itu menoleh ke arahnya dan menciumnya. Jisung yang terkejut langsung menjatuhkan buku menu yang dipegangnya.
"Hmm... berikan kami 1 porsi dari setiap menu," ucap ibunya dan sang waiter pun segera pergi. Wanita itu kembali mengangkat ponselnya dan merekam adegan romantis di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Learned Bad Things ⚠️🔞 (MinSung)
FanfictionFanfic baru lagi yang akan rilis tiap Jumat! Mau bikin karakter Han jadi dom dan Minho jadi soft boy. 🥺 Summary: Bagaimana jadinya jika kehidupanmu yang damai berubah menjadi kacau saat orang asing datang mengaku sebagai tunanganmu? Haruskah kau pe...