"A-arigatou."
Setelah itu, All Might memberikan evaluasi tentang pertarungan tadi. Aku cuma diem bae, agak gimana gitu dengan aura Bakugo yang di samping ku. Mencekam banget njir, kek di pendeliki terus.
"Untuk (Name), usahakan meminimalisir kerusakan lagi ya? Tangan-tangan robot yang berjatuhan itu bisa berdampak buruk jika masih ada korban yang masih belum terselamatkan." Ujar All Might, aku hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Lalu tibalah dimana All Might yang ngacir gegara tenggat waktu.
Aizawa-sensei menghela napas, kemudian menyuruh kami semua berganti baju dan kembali ke kelas untuk pelajaran selanjutnya. "Kalian segera ganti, lalu kembali ke kelas."
"Ha'i sensei!"
--------------------------------
Aku hanya duduk sembari mendengarkan musik lewat earphone, acuh dengan keadaan sekitar yang lumayan ricuh dengan percakapan mereka mengenai latihan tadi siang. Midoriya belum kembali, sementara Bakugo udah ngacir pergi duluan.
We're not on love~
We share not stories~
Just something in your eyes~
Don't be afraid~
The shadows know me~
Let's leave the world behind~
Take me through to the night~
Fall into the dark side~
We don't need the light~
We'll live on the dark side~
Aku suka lagu ini. Dark Side... Sisi kegelapan, itu artinya bukan sih? Fall into the dark side, jatuh ke dalam sisi kegelapan? Huh, hampir mirip dengan Nao. Lagu dari Alan Walker emang gak gagal, mana yang Faded, Lily, sama ini Beuh... Enak cok.
Aku menolehkan kepala ketika samar-samar aku mendengar suara Hagakure dan Tsuyu memanggilku, ku copot earphone lalu memasukkannya kembali ke tempatnya. "Apa?" Tanya ku singkat ke pada dua gadis itu.
"Owalah, ternyata pake earphone tho.... Pantesan gak denger suara kita."
Me dalam hati bi lek : /nyengir dengan estetik
"Gomen." Aku berujar, kemudian Tsuyu melontarkan pertanyaan. "(Name), kau masuk ke sini melalui rekomendasi kah? Tapi saat aku bertanya kepada Yaoyorozou-chan, kau katanya tidak masuk 10 besar, padahal pertarungan mu tadi hebat, kero."
Mampus. YNTKTS.
Mana aku tau soal kek gituan, kalau tanya ke Fuku atau nggak kepala sekolah. Jangan ke aku mbak...
"Aku, lewat rekomendasi. Tapi waktu itu aku tidak terlalu serius ikut ujian rekomendasi, jadi hanya seperti ikut dan lulus saja." Ya... Kalau aku jawab ujian biasa kan gak mungkin, mana sempet aku gelud pas masih ditahan sama tartarus?
"Eh? Tapi waktu pengumuman aku tidak mendengar namamu sekalipun?" Auto keringat dingin kalau Yaoyorozou ngomong kek gitu, bisa nggak jangan bikin orang jantungan kek gini njir?! Bentar, sejak kapan juga kelulusan ujian diumumin? Ini authornya pasti.
Mampus#2.
"I-itu...."
"Apa jangan-jangan....." Apa njir?! Jangan nuduh yang aneh-aneh plis, aku gak kuad😭
Tiba-tiba mata Yaoyorozou berbinar sesaat setelah menjeda ucapannya. "Kau murid perekrutan?" Hampir aja mau melongo, tapi betewe.. Emang ada?
"Perekrutan? Maksudnya seperti apa, kero?" Kau menyelamatkan ku wahai Tsuyu-chan.... Sankyu!
"Hmm," Yaoyorozou meletakan telunjuknya di dagu, "Kalau tidak salah, U.A juga mencari orang dengan quirk, dan teknik yang bagus. Jadi jika semisal ada dan mendaftar di U.A, ada peluang dimana mereka akan direkrut." Ujarnya menerangkan.
"Mungkin (Name) seperti itu! Dia bilang ikut rekomendasi pasti karena ingin menutupi kalau dia direktur oleh U.A kan?" Aku menutupi karena aku dulu itu mau dijadiin villain, dasar mbak invisible yang dikira mata-mata AFO...
Kejadian selanjutnya adalah Tokoyami yang ditegur oleh Iida karena duduk dimeja, lalu kembalinya Midoriya dari ciuman penyembuh sang Recovery Girl. Dan berakhir pertikaian antara dia dan berakhir dengan Bakugo yang pulang duluan sambil mewek. Lailahailallah.... Entah mau ngakak tapi inget nyawa sama pencitraan.
--------------------------------
Aku pulang, jalan kaki.
Nggak modal amat, padahal abangnya kan pahlawan jajaran 5 besar. Nggak ada niatan sewa sopir kek? Ntar kalau aku di culik balik sama si AFO ketar-ketir gak tuh? Tapi moga aja nggak, aku gak kuad njir. Please, jangan bertemu dengan saya sampai ini cerita selesai. Aku pengin damai walau bentar lagi bakalan ketemu Shigaraki, Kurogiri, mana ada Nomu lagi... Ku gorok juga lehernya atu-atu.
Daripada gabut jalan kaki nggak ngapa-ngapain, mending pasang earphone terus muterin lagu. Inilah hobiku selain rebahan santai dan ngesot di keramik rumah kalau lagi cuacanya panas.
One day my father, he told me~
Son, don't let it slip away~
He took me in he's arms, i heard him say~
When you get older~
Your wild heart will live for younger days~
Think of me if ever you're afraid~
He said, one day you'll leave this world behind~
So live alive you will remember~
My father told me when i was just a child~
These are the nights than never die~
Authornya bilang kalau ada kesalahan minta maaf gitu. Soalnya dia baca liriknya di sosro, kan kadang ada aja yang nggak pas sama liriknya. Lagi habis itu koutanya, jadi nggak bisa nggoogle dech... Utututu.... Kacian.
Dih najis. -Author.
"TATSUKETE! ADA JAMBRET!" Anjir, mau ngakak salah, diem bae perut nggak nahan. Aku linglung, dari mana tuh suara. Aku yang baru sampai di perempatan sembari menunggu lampu merah segera melirik ke sana kemari.
BRUK
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit kembali~ Udah, jan nyanyi.
"Sialan kau bocah U.A!" Umpat si penjambret(?) Ke arahku, padahal dia yang nabrak. Dia segera bangun dan membawa barang curiannya dengan cepat, beneran cepat. Lalu ia segera berlari dengan kecepatan di atas rata-rata, kayaknya itu quirknya deh.
Aku harus gimana? Aku nolongin? Tapi aku gak punya lisensi... Entar gimana? Duh dilema kan :(
SWUSHHHH
"Ha?"
---------------------------------
Gak bisa bikin backsound.
Mari menggaje lagi yukkk.... Gak ada yang nungguin visual si nem kan? Gak ada kan?
Oh ya, aku cuma mau bilang. Mungkin kedepannya ini cerita semakin amburadul, jauh dari alur dan semacamnya. Jadi, gomen banyak-banyak dari author ya!
Sekian, makasih udah mau baca dan nungguin cerita ini. See you next time!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
FanfictionBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...