12. Araya Diculik?

205K 26.4K 1.6K
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

***

Hati Alaskar sungguh tidak merasa tenang. Sedari tadi pikirannya terus memikirkan keadaan Araya. Dia sama sekali tidak berniat melemparkan bola basketnya ke arah Araya, itu sebuah kecelakaan.

"Shh ... " rintih Alaskar saat merasakan perih di sudut bibirnya.

"Maaf-maaf, tahan bentar, Kar."

Alaskar mengamati wajah gadis yang sedang mengobati lukanya. Gadis ini adalah pacarnya, Kirania Adeline. Dia menyukai Kiran pada pandangan pertama. Wajahnya yang cantik, tutur katanya yang lembut, serta otaknya yang pintar membuat Alaskar menginginkan gadis itu menjadi pacarnya. Dan sekarang, Kiran menjadi miliknya.

Alaskar kira hubungan mereka akan berjalan dengan baik. Namun semuanya berubah saat Araya mengetahui semuanya. Gadis yang merupakan bagian dari Ravloska itu menentang keras hubungan mereka. Bahkan tak segan-segan Araya selalu membuli Kiran setiap ada kesempatan. Araya juga selalu memaksa Alaskar untuk menjauhi Kiran dan memutuskan hubungannya.

"Kok bisa babak belur kaya gini?" tanya Kiran sembari membereskan alat-alat P3K.

"Namanya juga cowok."

"Berantem sama siapa?"

"Darren."

"Kak Darren? Kok bisa?" beo Kiran.

"Dia marah soal Araya," jelas Alaskar dengan singkat.

"Kamu udah minta maaf sama Araya?" tanya Kiran dibalas dengan gelengan kepala.

"Minta maaf sama Araya, bawa dia ke rumah sakit. Aku takut lukanya serius, soalnya itu bola basket, bahaya banget."

"Kenapa?"

"Ha? Apanya yang kenapa?" Kiran tidak mengerti apa maksud Alaskar.

"Kenapa lo masih baik sama dia, padahal dia selalu buli lo."

Kiran terdiam, lalu dia menyunggingkan senyumnya.

"Araya itu baik, aku ngerti gimana di posisi dia. Pasti sulit buat nerima semuanya."

Alaskar tersenyum. Tangannya terulur mengelus puncak kepala Kiran.

"Gue gak salah pilih lo jadi pacar gue, Ran."

Kiran tersipu malu. Ia mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

"Temuin Araya, gih. Harus jadi cowok yang bertanggung jawab."

Alaskar menarik hidung Kiran pelan seraya tersenyum.

"Gue temuin Araya dulu."

Kiran menganggukkan kepalanya. Alaskar langsung berlalu pergi mencari keberadaan Araya. Selepas kepergian Alaskar, Kiran menghembuskan napas berat.

"Gak boleh egois, Kiran."

***

"Kok jadi biru keunguan, ya?"

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang