17. Queen Ravloska

193K 26K 835
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

***

"Well, pahlawan kesiangan lo berdua udah datang."

Araya melipat kedua tangannya di depan dada sembari memberikan seringai miring.

"Salah gue sama lo apa sih, Ray? Gue cuma belain sahabat gue aja, apa salah?!"

Araya melirik Yolla dengan bibir yang mengerucut.

"Najis, playing victim!" cibir Elita.

Araya kembali memperdekat jaraknya dengan gadis itu. Ia tidak memperdulikan keberadaan Ravloska di sana.

Yolla terlihat menahan napas saat Araya sudah berdiri di hadapannya. Tangan kanan Araya terangkat, Yolla spontan memejamkan matanya seraya sedikit mundur. Namun dia tidak merasakan apapun di pipinya, ia memberanikan diri untuk membuka mata.

Pertama kali yang ia lihat adalah Araya yang sedang menyugarkan rambutnya ke belakang sembari tersenyum meremehkan.

"Kenapa? Takut ditampar balik?" tanya Araya sambil terkekeh.

Merasa direndahkan, Yolla hanya menatap Araya tajam dengan wajah memerah karena marah.

Araya ganti melirik ke arah Kiran yang berdiri tepat di samping Yolla. Posisi mereka berdua saling berhadapan, anak-anak Ravloska mulai was-was dengan pergerakan Araya.

"Kiran, ini sahabat lo?" tanya Araya menunjuk Yolla.

Kiran mengangguk. "I-iya Araya."

Araya menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Gue iri sama lo yang punya sahabat kaya dia. Beda banget sama sahabat gue yang kek titisan setan."

"Kampret!" umpat Elita.

Tangan kanan Araya terulur mengelus kepala Kiran, membuat gadis itu sedikit takut.

"Lo beruntung banget, sih. Bisa dapetin si Alaskar sama sahabat kaya si Yollanjing."

Yolla menggeram mendengar Araya menyebut namanya seperti itu. Araya terus mengelus surai lembut milik Kiran, sampai ....

Plak!

"ARAYA!!"

"LO DIEM!" gertak Araya saat Alaskar membentaknya dan berjalan ke arah mereka.

Alaskar mendorong tubuh Araya sampai tubuhnya menabrak meja.

"Kampret lo Alaskar!" desis Araya.

"Alaskar jangan!" ucap Kiran menarik tangan laki-laki itu saat menghampiri Araya.

"Berani-beraninya lo nampar Kiran?!" tanya Alaskar penuh penekanan.

"Oh, jelas! Gue kan pemberani, gak kayak cewe lo, meleyot."

"Gue pikir lo bener-bener gak akan ganggu Kiran lagi, ternyata kelakuan lo masih sama, cewe iblis!"

Bug!

"Jangan panggil gue cewe iblis, kalo kelakuan lo gak lebih suci dari gue!"

Semua orang yang menyaksikan kejadian barusan meringis saat Araya menendang aset berharga milik Alaskar. Alaskar hanya bisa menatap Araya dengan tajam sembari menahan rasa sakit akibat tendangan yang diterimanya.

"Sakitnya nyampe sini," ucap Garvan spontan memegang miliknya.

"Lo ngapain anjir?!" tegur Zeyn yang berdiri tepat di sebelahnya, tidak habis pikir dengan kelakuan Garvan.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Where stories live. Discover now