"WAIT! HA?!" kaget Cheryl, "gue ga salah dengarkan?!"
"Enggak kok" jawab Stella
"But why?" tanya Cheryl, "maksud gue, lo tau kan-- kenapa mereka sampai repot-repot gantian jagain lo selama satu hari dua malam?"
"Ya mungkin karena Pak Adara tau gue yatim piatu dan ga punya saudara ataupun kerabat, jadi beliau nyuruh anak-anaknya buat jagain gue"
"Lagian dua hari kemarin lo juga sibuk kan ga bisa nemenin gue di sini, jadi mungkin beliau kasihan kalau gue di urus sama suster dan sendirian di sini"
"Masuk akal juga sih" jawab Cheryl
"Tapi selain itu, beliau dan cara parenting beliau bagus sih kalau kata gue" lanjut Cheryl
"Gimana?"
"Ya pasti lo udah tau kan kalau beliau membawa kasus ini ke meja hijau dan sampai repot-repot nyuruh anak-anaknya buat gantian jagain lo" ucap Cheryl lagi, "padahal kalau di pikir-pikir, lo itu siapanya mereka sih selain mahasiswa di yayasan milik mereka?"
"Buang-buang waktu, energi dan uang aja, tapi beliau mengesampingkan hal itu. Beliau ga mandang lo sebagai mahasiswa aja, tapi beliau mandang lo sebagai seorang perempuan yang dimana hal kayak gini jarang banget"
"Ditambah anak-anaknya juga mau mengesampingkan ego mereka buat jagain lo yang sebenarnya bisa aja mereka membatalkan planning pribadi mereka. Berarti parenting Pak Adara dan Ibu Capella berhasil"
"Berhasil maksud gue, mereka berhasil mendidik anak-anak mereka buat punya rasa empati ke orang lain, dan berhasil mendidik anak mereka sampai bisa berhasil membedakan mana yang benar dan mana yang salah"
"Lo tau sendiri di jaman sekarang, masalah dan musibah yang menimpa lo bakal tetap dianggap dan dicap lo yang salah, itu sudah aturan alam dan kodratnya dimana perempuan yang jadi korban tapi tetap si korban yang disalahkan"
"Dan lo tau, di kampus ga sedikit orang yang nyalahin lo dan korban-korbannya si germo, ga cuma cowok bahkan cewek pun ikut menyalahkan, tapi engga dengan si kembar dan teman-temannya"
"Iya sih mereka memang red flag tapi kesampingkan dulu deh, mereka famous, pada tajir-tajir juga dan kerjaan mereka mainin cewek mulu, tapi rupanya mereka yang pasang badan paling depan buat nolongin dan belain lo serta korban-korbannya si germo"
"Gue setuju sih sama yang lo bilang" ucap Stella, "gue bakal tetap menganggap mereka buruk andai aja gue ga jadi korbannya dan gue baru sadar meskipun mereka red flag, malah mereka yang paling sigap"
"Gak kebayang gimana jadinya kalau jadi adek perempuan mereka" lanjut Stella
"Gue rasa, hal itu juga ada kaitannya dengan kondisi adek perempuan mereka" ucap Stella lagi
"Adek perempuan?" ulang Cheryl, "bukannya mereka cuma berempat bersaudara ya?"
"Ya empat sama adek perempuannya kan?"
"Bukan gitu Tel, maksud gue mereka berempat itu dengan satu Abang tertua mereka, Kak Hamal dan si kembar" jawab Cheryl, "gue ga pernah dengar ada yang bilang kalau mereka punya adek perempuan"
"Eh? Berarti lima bersaudara sih harusnya kalau gitu" ucap Stella, "Kak Hamal sih yang bilang kalau dia punya adek perempuan, jadi sebenarnya Staria sama Starla itu kembar tiga, tapi adek perempuan mereka ini hilang"
"Hah?! Kok bisa?!" kaget Cheryl
"Ga tau juga, gue ga enak mau nanyain detailnya gimana" jawab Stella
"Iya sih, gue rasa juga ga sopan buat nyari tau detail masalah keluarga orang lain di saat kita sendiri juga punya masalah" ucap Cheryl
"Tapi kayak adegannya pas gitu ga sih?" celetuk Cheryl
"Adegan apaan?"
"Ya kayak, lo yang baru tau kalau lo rupanya anak angkat orang tua lo da--"
"Yang bener gue anak yang dibeli oleh orang tua gue" koreksi Stella
"Ck iyalah sama aja" ucap Cheryl malah
"Ya bedalah stupid, sebelum gue diangkat sebagai anak, gue dibeli dulu sama orang tua gue"
"Gue prihatin banget sama lo, hal kayak gini mesti lo perjelas"
"Ya ini kan supaya gue ga terus-terusan sedih karena ditinggal mati ortu gue" ucap Stella
"Harusnya lo bersyukur sudah dirawat dengan baik sama ortu lo"
"Lo anak yang ga dibeli sama ortu lo can't relate what I feel sih" ucap Stella
"Ck yaudah iya" ucap Cheryl mengalah
"Tapi balik lagi sih, maksud gue, bisa aja kan keluarga kandung yang selama ini lo cari-cari rupanya mereka?"
"Hm? Korelasinya?"
"Gini loh pinter, kan lo anak yang dibeli dulunya sama ortu lo dan juga fakta baru yang lo bilang kalau Kak Hamal kehilangan adek perempuannya"
"Ya siapa tau aja rupanya lo adeknya yang hilang karena apa gitu, nah siapa tau sewaktu lo masih kecil gitu lo dibeli sama ortu lo kan?!" ucap Cheryl antusias
"Jangan ngaco Cher" ucap Stella, "ga mungkin banget kalau kejadiannya gitu"
"Ga ada yang ga mungkin Tel" ucap Cheryl, "bisa aja emang kejadiannya gitu kan? Satu banding seratus ribu kemungkinan. And it makes sense to happen"
"Nonsense" ucap Stella, "sudah jelas di dalam perjanjian yang gue temuin itu, tertulis dengan jelas kalau orang tua gue beli gue dari Ibu kandung gue karena kendala ekonomi"
"Ibu gue ga bisa ngidupin gue dan karena itu Mama Papa gue akhirnya beli gue dari Ibu kandung gue" jelasnya lagi
"Tapi Tel, sesusah apapun kondisi Ibu lo dulu, ga akan ada ceritanya seorang Ibu dengan tega menjual anaknya ke orang lain, kalau buat diadopsi orang lain, mungkin lebih masuk akal" ucap Cheryl
"Ada tuh" jawab Stella, "buktinya Ibu gue tega-tega aja ngejual gue ke Papa Mama gue"
"Ga ada yang ga mungkin Cher" ucap Stella lagi
"If that's the case, there's nothing that can't be you as their little sister, they're missing" ucap Cheryl
"Stop talking nonsense Cher"
🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
[α] A Lost Sister | END
Romance[some chapters contain 17+, 18+ & 21+] Setelah mengetahui fakta bahwa salah satu kembaran mereka telah lama hilang, membuat kedua anak kembar Angkasa berencana untuk ikut serta mencari kembaran mereka yang hilang. Namun ternyata pencarian mereka tid...
I'm also Looking for
Mulai dari awal