21. Nomor Palsu

180K 23.7K 1.2K
                                    

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Araya segera turun dari motor Nathan. Laki-laki itu mengantarkan Araya sampai depan gerbang. Padahal Araya sudah menolaknya, akan tetapi Nathan memaksa, alhasil dengan senang hati Araya menerima tawarannya.

"Sana balik, udah malem."

"Dasar gak tau terima kasih," celetuk Nathan sambil menoyor kening Araya pelan.

"Kamsahamnida," ucap Araya sedikit membungkuk sopan.

Nathan hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengeluarkan benda berbentuk pipih dari saku jaketnya, dan langsung disodorkan kepada Araya.

"Ponsel? Lo ngasih ponsel buat gue?" tanya Araya tidak mengerti.

"Gue minta nomor lo."

Araya mengerjapkan matanya beberapa kali. Haruskah dia memberikan nomornya kepada Nathan?

"Kenapa lo minta nomor gue? Pasti mau pedekate, kan?"

Tak!

Nathan menjitak kepala Araya dengan gemas.

"Tolong tingkat percaya diri lo kurangin dikit," jawab Nathan membuat Araya mengerucutkan bibirnya.

Araya mengambil ponsel dari tangan Nathan. Dia ragu untuk mengetikkan nomor teleponnya. Tidak sengaja, matanya melihat sebuah poster yang tertempel di tiang listrik tepat di belakang cowok itu. Sebuah ide muncul di kepalanya.

Araya segera menekan tombol keyboard di ponsel Nathan, senyumnya terus mengembang.

"Nih," ujar Araya sembari memberikan ponselnya kembali.

Nathan memeriksa nomor yang barusan diketik oleh Araya.

"Ini bener nomor lo, kan?" tanyanya ragu.

"Of course, gue gak mungkin nolak saat cowok ganteng kek lo minta nomor gue."

"Oke, thanks," ucap Nathan percaya. Araya tidak melunturkan senyuman di wajahnya, membuat Nathan mengernyitkan keningnya.

"Kenapa lo? Senyam-senyum mulu."

"Gue lagi seneng, seneng ... banget."

Nathan terkekeh. "Lo seneng karena gue minta nomor lo?"

Araya mengangguk dengan semangat. "Yaudah, gue masuk dulu. Lo balik sana."

"Lo duluan," suruh Nathan.

Araya maju beberapa langkah, lalu berbisik tepat di telinga Nathan.

"Kalo udah sampe rumah, jangan lupa telpon," bisiknya.

"Dasar gak ada jaim-jaimnya lo jadi cewek," ucap Nathan sembari tersenyum tipis.

"Bye, Nathan ganteng. Makasih udah nganterin gue!" ujar Araya setengah berteriak seraya menutup pintu gerbang.

Nathan terus menggelengkan kepalanya melihat kelakuan ajaib Araya. Dia melihat kembali nomor telepon yang Araya ketik tadi.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang