23. Sasaran Utama

173K 22.3K 877
                                    

ARAYA DOUBLE UP!!!

-H A P P Y R E A D I N G-

***

"Alaskar."

"Alaskar nanti pulangnya bareng, ya."

"Alaskar kapan main ke rumah?"

"Alaskar kok sekarang berubah?"

"Alaskar. Kata orang-orang kamu suka sama Kiran, apa iya?"

"Alaskar jangan suka Kiran, dia gak baik."

"Alaskar jauhi Kiran! Aya gak suka liat Alaskar deket-deket sama cewek gatel itu."

Belakangan ini Alaskar terus memikirkan gadis bernama Araya. Araya benar-benar berbanding terbalik dengan Araya yang dulu. Yang Alaskar tau, Araya adalah sosok gadis lembut, sangat feminim, dan juga polos. Namun sekarang sangat bertolak belakang.

"Alaskar, aku rasa punya kamu bagian yang ini kurang tepat."

Merasa tidak mendapatkan respon, Kiran yang fokusnya ke buku kini beralih kepada cowok di sampingnya.

"Alaskar," panggilnya.

"Kenapa? Kerjaan gue ada yang salah?" jawab Alaskar seperti terkejut.

Kiran menggeleng seraya tersenyum tipis.

"Sorry, gue enggak fokus."

"Mikirin Araya?"

Kiran terkekeh pelan saat Alaskar tidak menjawab pertanyaannya.

"Dari awal kita pacaran kamu selalu kayak gini, Kar. Kamu selalu mikirin Araya hampir setiap kita lagi berdua."

"Aku tau, kamu ngajak aku pacaran bukan atas dasar suka. Tapi kamu risih terhadap sikap Araya ke kamu. Benar, kan?"

"Gue bener-bener suka sama lo, sejak pertama liat lo," jelas Alaskar.

"Enggak, Kar. Kamu ke aku cuma sebatas penasaran aja, hati kamu cuma buat Araya."

Kiran menghela napas berat. "Awalnya aku nerima kamu karena kasihan liat kamu kayak risih sama Araya, aku berpikir kalo Araya itu gak baik. Tapi ternyata, dia berbanding terbalik. Malah kesannya kayak aku yang jahat."

"Tapi maaf, Kar. Aku jatuh cinta sama kamu."

"Kenapa minta maaf? Lo pacar gue," ujar Alaskar.

"Tapi hati kamu buat Araya. Dulu kamu emang gak sadar, tapi setelah Araya berubah, kamu jadi sadar, kalo kamu juga punya perasaan yang sama dengan Araya, kan?"

Alaskar terdiam. Semua yang dikatakan oleh Kiran benar.

"Semuanya udah terlambat. Gue punya lo saat ini," ucap Alaskar.

"Perbaiki semuanya Kar, gak ada kata terlambat."

Alaskar diam. Haruskah dia mengikuti perkataan Kiran? Tapi Araya benar-benar sudah berubah sekarang. Dan Alaskar juga sudah ada Kiran. Dia tidak boleh serakah, bukan? Tapi, masalah perasaan gak bisa diatur.

***

Araya melemparkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Ia merasa kelelahan setelah satu jam yang lalu membereskan apartemen Nathan.

"Cape banget hidup, pengen jadi batu aja gue."

Araya bangkit dari posisinya saat teringat sesuatu. Dia berjalan menuju sebuah laci kecil, dia mengambil buku berukuran sedang berwarna ungu.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang