"Emang mau nanya apa?" Tanya Alin pada Clarysa.
Clarysa menatap ke arah sekitar, suasana di sana cukup ramai. Tak mungkin ia bertanya di sana. "Kita ke taman belakang sekolah aja gimana?"
"Kenapa harus kesana? Emang nggak bisa di tanya di sini aja?"
Clarysa menggeleng. "Enggak, gue mau ngobrol empat mata soalnya."
Alin tampak terkekeh dan memukul lengan Clarysa. "Yaelah Cha, gaya banget ngobrol empat mata."
Tanpa mau banyak membuang-buang waktu, Clarysa langsung menarik tangan Alin untuk mengikuti langkahnya. "Udah ayo, entar keburu bel!"
Sesampainya di taman belakang sekolah, Clarysa langsung menatap Alin dengan tatapan serius, hal itu menimbulkan tanda tanya pada diri Alin.
"Kenapa sih Cha? Lo serius banget kayanya," ujar Alin pada Clarysa.
"Ada yang mau gue tanyain sama Lo," ujar Clarysa.
"Yaudah tanya aja," balas Alin.
"Semalam Lo minta gue ke rooftop buat apa?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Clarysa.
"Kan gue udah bilang, gue mau curhat sama Lo," balas Alin.
"Tapi di rooftop semalam gue lihat Lo sama Gerald lagi pelukan Lin. Bukannya gue mau nuduh Lo macam-macam atau gimana-gimana, tapi gue cuman mau Lo cerita yang sebenarnya, sama gue Lin," Clarysa memberanikan diri menanyakan hal itu, setelah pertimbangan yang cukup besar karena ia takut Alin tersinggung atas pertanyaannya itu.
"Bukannya Lo nggak jadi datang?" Tanya Alin. Padahal sudah jelas-jelas ia tau kalau Clarysa datang dan mendapatinya tengah berpelukan dengan Gerald.
"Gue datang," jawab Clarysa. "Dan gue lihat kalian berdua lagi pelukan, makanya gue nggak jadi ketemu sama Lo."
"Lo salah liat kali Cha," ujar Alin.
Clarysa menggeleng. "Gue nggak mungkin salah liat, Lin! Jelas-jelas gue lihat Lo meluk Gerald."
"Jadi Lo cemburu?" Tanya Alin dengan sebelah alis mata yang terangkat.
"Wajar nggak sih kalau gue cemburu?" Clarysa malah balik bertanya pada gadis itu.
"Seharusnya gue yang bilang gitu ke Lo!" Ujar Alin. Clarysa terkejut mendengar ucapan Alin itu. "Seharusnya gue yang cemburu ngeliat Lo pacaran sama Gerald!"
"Gue nggak ngerti maksud Lo apa Lin," ujar Clarysa sambil menatap bingung ke arah gadis di hadapannya itu.
"Memang. Karena sampai kapanpun Lo nggak bakal pernah ngerti! Lo juga nggak bakal pernah paham sama maksud gue," ujar Alin dengan nada suara yang meninggi.
"Lo tau nggak Cha? Gue ngerasa Lo nyuri semuanya dari gue," ujar Alin. Clarysa masih tampak bingung dengan perubahan sikap Alin padanya.
"Maksud Lo apa sih, Lin? Nyuri apa?" Tanya Clarysa bingung akibat belum mengerti dengan maksud gadis itu.
Alin berdecak, memutar bola matanya malas dan menatap ke objek lain. "Lo bego atau pura-pura bego sih Cha? Dari awal Lo pindah ke sekolah ini, gue udah ngerasa nggak aman karena gue takut kejadian pas SMP ke ulang lagi di SMA. Mulai dari Lo nyuri posisi gue di peringkat umum, sampai merebut cowok yang gue suka. Dan ternyata ketakutan gue selama ini terjadi, Lo merebut semuanya dari gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD (On Going)
Teen Fiction"Gerald itu ibaratkan air, dan gue ikannya. Ikan gak bakal bisa hidup tanpa air, sama halnya kaya gue. Gue gak bisa hidup tanpa Gerald!" Inilah kisah Gerald Dhiafakhri. Siswa teladan yang memiliki segudang prestasi di SMA Gundala. Gerald lebih serin...
40|| PROBLEM
Mulai dari awal