10. ANGGA - PENOLAKAN KERAS

30 15 74
                                    

10. PENOLAKAN KERAS

Lo itu kayak air, tenang namun menghanyutkan
- Anggastra Viandra

"Eum.. Siapa yah?" pertanyaan konyol! Harusnya cowok itu yang bertanya siapa Thania dan kenapa ia bisa kesini.

Cowok yang masih memakai seragam batinya dengan baju yang dikeluarkan itu menatap bingung. Thania menyiritkan matanya, ia seperti kenal dengan seragam tersebut.

"Udah punya pacar belum girls?" tanya cowok tersebut yang duduk tepat disamping Thania. Ia yang agak risik karna terlalu dekatpun bergeser ke sebelah kanannya.

"Kok geser geser? Sini don--" ucapannya terpotong.

Anggi muncul dari belakang mereka berdua lalu menjewer telinga cowok tersebut sehingga membuatnya meringis "Kerjaannya godain cewek mulu ye. Emang dasar buaya" celetuk Anggi.

"Aduh aduhh.... Ampun kak.. Ampunn" pintanya  dan Anggi pun menuruti permintaan cowok itu.

"Sorry ya Than dia emang gitu, udah sana kamu ambilin jus" suruh Anggi pada cowok itu

"Gapapa kok btw dia siapa ya" bisik Thania

"Oohhh dia tuh sepupu jauh gue, baru pindah dari australia ke jakarta. Namanya Reon and dia masih SMP" Ujar Anggi yang membuat Thania agak sedikit syok karna tinggi anak SMP itu melebihi nya sangat sangat melebihi.

"Gue kira udah SMA"

Reon kembali sambil membawa jus yang Anggi pinta tadi lalu menaruhnya dimeja "Kak kenalan dong" seru Reon yang kini duduk disebelah Anggi.

"Oohh nama kakak, Adithania panggil aja Thania" jawab Thania dengan ramah kepada bocil SMP tersebut.

"Kalau dipanggil sayang boleh gak?" pertanyaan yang Reon lontarkan membuat Thania dan Anggi menatapnya dengan kaget, memang dasar buaya darat! "Nih anak ngga ada bedanya sama Leo" batinnya.

"Eh, udah jangan nanya yang macem macem" tegur Angga yang datang dari pintu, ia langsung menepuk pundak cowok tersebut.

"Gapapa lah bang, Reon kan mau nambah pacar" jawabnya sembari tersenyum lebar.

"Emang Reon punya pacar berapa?"

"Ada 14 kak Than" serunya dengan semangat

"APA?!"

Setelah Angga duduk disofa, tiba tiba beberapa pelayan yang ada disekitarnya langsung sigap mengambil tempat. Mereka membukakan pintu besar tersebut lalu muncul seorang wanita parubaya dengan pakaian yang sangat rapih dengan tangan kanannya yang membawa sebuah tas bermerk channel, ia berambut pendek lurus disertai kacamata hitam yang ia pakai.

Semua membungkuk ketika wanita itu melintas didepannya. Wulan damswarta saputri atau biasa dikenal dengan Wulan seorang istri dari Diktar Viandra swarta, ia seorang pemimpin perusahaan ternama bernama Swarta, sebuah grup yang terkenal didunia bisnis.

"Mama gak mau duduk dulu?" kata Anggi yang melihat mamanya tersebut lewat begitu saja tanpa melirik sedikitpun kepada mereka, ia sangat acuh bahkan saat ada tamu dirumahnya.

"Mama" panggil Angga, ia memegang tangan wanita parubaya tersebut untuk menahannya "Ada Thania, ma" bisiknya berharap itu membuat Wulan berhenti.

Kamu akan menyukai ini

          

"Mama punya urusan ke ibunya bukan anaknya" jawaban Wulan yang membuat putra sulung nya tersebut melepas genggamannya, ia mengangguk lalu Wulan pergi begitu saja.

"Jangan pernah lupa dengan peraturan rumah ini, orang asing tidak boleh datang kemari" ucapnya disela sela, apa ia bermaksud untuk mengusir Thania?

Angga menghela nafas "Sorry ya Than, mama gue emang kayak gitu"

"Gapapa. Gue ngerti kok" jawab Thania yang membuatnya dilanda rasa bersalah hebat. Biarpun Thania merasa sedih tapi ia masih sanggup tersenyum seolah tak terjadi apapun.

Malam menjelang. Thania kini berpamit pulang dengan orang orang termasuk pelayang yang ada disana, baru kali ini Angga menemukan seorang cewek yang menyapa segaligus berpamitan pada pelayan rumahnya. Karna Ia tak memandang orang dari pekerjaan atau statusnya, menurut Thania semua itu sama saja.

Angga menyodorkan sebuah paperbag yang didalamnya terdapat bunga tulip dan selembar surat. "Itu dari mama, tadi Anggi baru ngasih ke gue"

"Wahh makasih. Oh iya! Gue kan belom pamitan sama mama lo" seru Thania sembari memegang paperbag tersebut.

"Gak usah"

"IH KOK GA USAH SI? NANTI KALAU--" ucapan Thania terpotong karna Angga yang langsung menyelat.

"Sifat mama gue sama bunda lo itu beda, Than" kata Angga yang memakai helm dan menaiki motor ninja nya. "Naik" suruhnya. Thania menaiki motor tersebut lalu berpegangan sangat erat pada Angga, karna ia tau setiap Angga mengendarai motornya pasti selalu mengebut.

Cowok berjaket hitam berlogo Agleroz tersebut melajukan motornya dan menembus jalan raya ibu kota Jakarta. Wulan kini melihat dari ruang kantornya yang berdinding tembus pandang, putranya tersebut membonceng cewek yang menurutnya tidak setara dengan kedudukan putranya tersebut.

"Sam" panggil Wulan terhadap salah satu sekertaris terpercaya yang membuat ia langsung menghadapnya. "Cepat cari tau informasi perempuan itu" lanjutnya, Sam mengangguk mengerti perempuan yang boss nya maksud.

"Kamu memang selalu bodoh dalam memilih pasangan Angga. Dia wanita tak berkelas seperti Athala" Wulan melirih dan ia juga terteguh karna baru pertama kali setelah sekian lama putranya tersenyum.

"Nyonya.. Saya sudah mendapat informasi tentang perempuan yang bersama tuan muda" ucap Sam yang membuat Wulan menoleh, Sam memang sangat cepat untuk mencari informasi seseorang.

"Bacakan secara ringkas"

"Namanya Adithania eilyshia atau Thania,  berumur 17 tahun dan bersekolah di SMA RASEGA. Ia anak dari Andikta Pratama dan Ekasepti Pamesra, dia mempunyai saudara laki laki bernama Adiraleo pratama" ujar panjang lebar Sam.

"Ekasepti? Ah, dugaanku benar. Perempuan itu" Wulan tersenyum miring saat mendengar nama tersebut "Teman SMA ku" batinnya.

"Ah iya nyonya, Angga masih berada di geng tersebut" ucap Sam

"Geng? Baiklah, Setelah Angga pulang langsung suruh dia kesini" titah Wulan.

Sam membungkuk "Baik nyonya"

***

Sesampainya dikediaman Thania, Ia langsung membuka sebuah pesan dari ponselnya karna sedaritadi itu terus berbunyi.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Ags 21, 2022 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

ANGGASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang