"Gabung gih ." Pinta Rehan tanpaengalihkan pandangannya dari depan .
"Aku ga tau mainnya ."
Rehan mengambil alih handphone nya , sesekali menatap ke depan guna melihat kendaraan , setelah mengotak Atik ponselnya , ia memberikan ponselnya ke Githa , lalu fokus kembali pada jalanan .
Perbuatan rehan jangan di tiru ya , nyetir sambil main handphone itu ga boleh .
"Aku ga tau rehan , yang stumble aja aku sering kalah , apalagi perang perang kayak gini , nanti rank kamu turun gimana?."
"Gapapa sayang , main aja , dari pada gabut , mau gue gigit tangan Lo sepanjang perjalanan?.",
Dengan cepat gadis itu menggeleng dan mulai fokus dengan game nya sedangkan cowok yang di sebelahnya tersenyum melihat tingkah istri kecilnya . Hampir saja dirinya lepas kendali kalau saja ia tidak bisa menahan emosi.
"Rehan ." Cicit Githa .
"Hm?."
"Temen kamu ngomel-ngomel gara gara aku kalah terus ." Lirih Githa .
"Nanti gue marahin , main lagi aja ."
Githa memainkan tangan rehan yang menggenggam tangannya ."Mereka ga mau ."
Cowok itu terkekeh pelan ." Yaudah , main stumble aja ."
"Game ngeselin itu lagi ? , Bosen , ga lolos lolos ."
"Yaudah , download game aja kalo gitu ."
"Ga mau , males ."
"Sayang ."
"Iya iya ."
"Aku kesel i , yang main aku , kok yang di serang kamu ."
"Itu yang main gue woy , bukan rehan ." Teriak Githa tepat di depan ponselnya suaminya .
"Kan yang mereka tau tuh , gue yang main , bukan Lo."
"Tau ah , vino polos-polos tapi ngeselin vanged . "
Nyadar diri dong mbak. Ucap rehan dalam hati .
Sesampainya di minimarket , mereka berdua masuk dan langsung menuju tempat sosis itu berada . Tanpa melihat harga , rehan langsung mengambil sosis satu persatu dan menaruh sosis tersebut di dalam troli belanjaan . Saat ingin mengambil nugget , Githa menghalangi cowok di sampingnya itu untuk mengambil terlalu banyak , karna , stok nugget masih banyak .
Saat melewati rak khusus bayi , Rehan menghentikan langkahnya . Cowok itu justru memasukkan beberapa parfum Johnson's summer swing dan minyak telon yang di pakai istrinya sehari-hari .
"Banyak banget ituu."
Cup
Anjay saya BAPER sendiri .
Mata Githa membola saat mendapat respon yang rehan berikan . Berani sekali cowok itu menciumnya di depan umum , untung saja hanya ada beberapa orang disini , dan untungnya lagii , orang tersebut fokus membaca panduan panduan yang mereka pegang .
"Buat stok sayang ."
"Tapi itu kebanyakan , yang pake juga cuma aku ."
"Gue suka wangi Lo. Jadi , Lo diem aja .
Karna tidak mau di omeli , rehan langsung mendorong troli belanjaannya untuk ke tempat per-chikian . Tanpa banyak bachot , rehan langsung mengambil cemilan yang sering ia dan Githa makan dan menaruhnya di troli .
"Mau beli samy__"
Ucapan rehan terhenti dikala ia berbalik dan mendapati istrinya tengah memilih cemilan untuk anak usia sekitar 8 tahunan di sampingnya . Kedua sudut bibir rehan terangkat menatap pemandangan itu . Tidak sampai di situ ia mengintip istri kecilnya dari rak Chiki yang sedang membayar di kasir . Setelah itu , anak kecil tersebut keluar dengan riang .
Melihat istrinya menatap ke arah anak usia 8 tahunan itu dengan mata bahagia . Ia dengan santai berjalan ke arah istrinya , merangkul dan memberi kecupan di dahinya .
Lagi dan lagi , Githa di buat melotot . Untung saja ia dan rehan sedang memakai masker . Jadi , kemungkinan besar tidak ada yang mengenali mereka.
"Istri siapa sih ini ,hm?." Kata rehan gemas .
Githa mendongak menatap rehan dengan tersenyum ,
"Istrinya rehaaan ."
"Hihi , pinter ."
"Ayok bayar ." Ajak Githa di balas anggukan oleh rehan .
Rehan meletakkan belanjaannya di depan kasir .
"Sekalian popok untuk adiknya mas mbak , lagi ada promo , beli satu gratis lima ." Ucap sang kasir tersebut sambil terus mengurusi barang belanjaan Githa dan rehan .
"Engga mbak ." Ucap Githa
"Kalo boleh tau , usia adek mbak nya berapa ya ? , Kok sosis nya banyak banget ." Tanya Mbak kasir itu kepo .
Githa tersenyum kemudian menatap rehan dengan senyum misterius .
"Adek saya umurnya 18 tahun mbak ."
"Sayang ." Tegur rehan .
Mendengar kata sayang keluar dari mulut rehan , Mbak kasir itupun segera terdiam sejenak .
"Owalaaahh , kalian pacaran toh ."
"Hehe , iya ." Ucap Githa .
"Saya kira kalian adek kakak , soalnya yang di beli perlengkapan bayi , mau saya bilang suami istri , tapi kayaknya kalian masih mudah ."
Ya emang suami istri . Batin rehan dan Githa bersamaaan.
Mbak kasir itu tidak berbohong , dari sampho , sabun , sampai sabun cuci muka pun , bermerek bayi , apalagi ada minyak telon , jadi tak heran jika kasir tersebut menawarkan mereka untuk membeli popok juga .
Setelah membayar semua nya. Mereka berdua bergegas untuk pulang kerumah. Namun ditengah jalan . Ada sedikit kemacetan yang membuat Githa murung karna tak dapat menikmati liburan dalam rumah ala mereka berdua karna terjebak macet .
"Jangan sedih , entar malam kita begadang buat nikmatin sisa sisa liburan semester kita ."
Githa menganggukkan kepalanya , menatap ke depan , bosan dengan pemandangan di depannya . Ia mengalihkan pandangannya ke luar kaca jendela .
Mata Githa seketika memicing , alisnya berkerut , berusaha untuk memastikan apakah benar yang di sampingnya adalah orang yang ia tunggu dari dulu ?.
"Kakak?." Gumam Githa lirih dengan mata yang sudah berkaca kaca .
******
Halo
Anjay saya up
Ma ap dikit soalnya ngebut
Jangan lupa vote comment and share okeyBeberapa chap lagi mungkin udah end ,
Tapi ga tau juga 😭Jangan lupa follow juga
@girenmatmaking
@andi_nrndyaislhSee you in the next story'
Salam saya :
Seorang penulis pemula yang mempunyai dream to become a teacher and a famous writerSabtu , 03 , September , 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
GIREN MATCHMAKING ( END )
Teen FictionRehan menyentil dahi Githa , ada rasa tak suka saat mendengar bahwa ia di izinkan untuk pacaran demi merasakan apa itu pacaran di masa remaja . "Ngomongnya ." "Sakit ini , ngapain di sentil ." Kata Githa seraya mengusap usap dahinya yang jadi korb...
Chapter 43
Mulai dari awal