Dia sudah tiga kali mengganti sandi apartemennya dan tiga kali juga juugo membocorkan itu kepada karin. Saat sasuke bertanya kenapa pria itu selalu membocorkan itu kepada karin, juugo dengan polos menjawab jika karin mengancamnya dan akan mengadukannya kepada nyonya dan tuan uchiha alias kepada ibu dan ayah sasuke.

"Kau bawa pergi wanita itu dari rumahku." Ucap sasuke, ia lalu keluar dari apartemen mewahnya meninggalkan juugo yang sekarang langsung tertunduk lesu. Lelaki berperawakan besar itu sudah sadar dengan perintah apa yang akan diberikan oleh sasuke untuknya jika pria itu sudah meneleponnya pagi-pagi begini. Lagi-lagi dia harus menderita untuk mengurus wanita bernama karin itu.

"Karin-san?" Juugo memanggil karin dan perlahan melangkahkan kakinya ke arah toilet untuk mendengarkan apa yang sedang di lakukan wanita itu dari balik pintu. Dan ternyata benar, karin sekarang sedang muntah-muntah akibat mabuk berat. Ini akan jadi hari yang panjang untuk juugo.

.

Sasuke sudah tiba di perusahaanya. Dia menjabat sebagai CEO dari perusahaan ayahnya yaitu Uchiha Corporation cabang london. Sedangkan perusahaan utama, masih diduduki oleh ayahnya itu.

Kenapa ayahnya? Bagaimana dengan itachi? Pemuda itu memilih untuk merintis bisnisnya sendiri. Dia mendirikan perusahaan game yang sejak dulu dia impikan, dan sekarang pun berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa. Sasuke turut bangga akan keberhasilan kakaknya itu.

Sasuke mendudukan dirinya di kursi kerjanya. Ia perlahan memijit pelipisnya karena pusing memikirkan uzumaki karin. Bagaimana bisa wanita liar seperti itu bertunangan dengannya?

Sebenarnya, saat berada di depan orang tua sasuke maupun orang tuanya sendiri, karin akan bertingkah seolah-olah dirinya adalah wanita yang paling elegan sedunia. Jadi itu berhasil mengecoh orang tuanya sendiri dan orang tua sasuke.

Mereka pasti tidak tahu dengan kelakuan wanita itu yang sering mabuk-mabukkan dan berpesta ria hampir setiap hari.

Sasuke sebenarnya bukannya tidak menolak saat ditunangkan dengan wanita itu. Namun dia sudah lelah menolaknya. Saat terakhir kali ibunya membujuknya dengan wajah yang sangat berharap pada putranya itu, sasuke langsung goyah. Ia memilih untuk menerima pertunangan itu agar ibunya tidak merasa sedih. Cukup sudah ia membuat ibunya sedih karena kejadian tujuh tahun lalu. Pikirnya.

Saat mengingat kata tujuh tahun lalu, sasuke pun terdiam. Dia sekarang sudah mulai bisa merelakan wanita yang bernama haruno sakura itu. Walaupun sebenarnya masih ada sedikit perasaan yang tersisa. Dan sebenarnya masih ada pertanyaan-pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada gadis itu.

Tapi sepertinya itu tidak akan pernah terjawab. Mereka mungkin tidak akan bertemu lagi. Sasuke mendengus saat memikirkan itu. Walaupun begitu, ini sangat bagus untuk mereka berdua. Sasuke lebih suka begini. Karena jika ia melihat wajah wanita itu, ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.

Dering telepon membuyarkan lamunan sasuke. Nama ayahnya tertera di atas layar ponselnya. Sasuke segera mengangkat telepon itu.

"Halo, ada apa ayah?" Tanpa basa-basi ia langsung menanyakan hal itu dan membuat orang yang berada diseberang telepon mendengus. "Seperti biasanya kau tidak suka berbasa-basi ya?" Kekehan dari ayahnya terdengar dari telepon. Sasuke memang sangat benci basa-basi. ayolah, bahkan setahu sasuke ayahnya itu juga tidak suka basa-basi. Kenapa tiba-tiba pria itu menanyakan hal itu kepadanya? "Begini, kau tahu kan ayah sudah tua sekarang. Di usia tua ayah, ayah ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga ayah." Sasuke mengernyitkan dahinya. Kenapa ayahnya itu sekarang curhat padanya? "Jadi?" Deheman fugaku terdengar. "Ya, ayah ingin menyerahkan perusahaan di tokyo ini kepada anak ayah. Tapi kau tahu sendiri kan kakakmu itu sudah sukses dengan bisnisnya. Dia tidak akan mau melanjutkan ini." Sasuke menunggu fugaku yang terdiam beberapa saat dan akhirnya melanjutkan. "Apa kau mau pulang ke jepang dan menggantikan posisi ayah?"

.

Sasuke tiba di bandara internasional tokyo dengan juugo yang berada dibelakangnya sambil menenteng koper milik sasuke. Ia berjalan keluar menuju mobil yang sudah disiapkan oleh ayahnya. Terlihat seorang supir yang telah menunggu kedatangan mereka. Lalu supir itu membuka pintu belakang mobil dan juga bagasi mobil.

Sasuke langsung naik ke dalam mobil dan setelah itu, juugo pun naik ke mobil dan duduk di bangku depan sebelah supir itu diiringi dengan supir itu yang baru saja meletakkan koper sasuke di bagasi.

Saat mobil sudah mulai berjalan, sasuke membuka kacamata hitamnya dan mengamati jalanan dari balik jendela mobil. Tokyo banyak berubah sekarang. Itu wajar karena sudah tujuh tahun pria itu menetap di london.

Ia tidak pernah pulang ke jepang, karena keluarganya yang memutuskan untuk mengunjungi dirinya di london.

Setelah mengetahui maksud ayahnya kemarin, sasuke awalnya ragu untuk menyetujui permintaan ayahnya itu. Sekarang, dia sudah merasa nyaman menetap di london. Tapi ia tidak tega dengan ayahnya, bagaimana bisa dia membuat ayahnya kelelahan karena mengurusi perusahaan di usianya yang semakin tua? Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke jepang.

Cabang perusahaan london, akan di urus oleh hatake kakashi, sekretaris terpercaya ayahnya. Mendengar itu, sasuke juga ikut merasa lega. Karena kakashi memang orang yang sangat bisa dipercaya dan pekerjaannya sangat bagus. Itu membuat dirinya tidak ragu untuk menitipkan perusahaan itu ke tangan kakashi.

.

Mobil yang dinaiki oleh sasuke sudah tiba di pekarangan rumahnya. Ibu dan ayahnya terlihat sudah berdiri di depan teras rumahnya. Sasuke turun dari mobil dan langsung disambut oleh pelukan maut ibunya. Dan setelah itu dia juga memeluk ayahnya.

"Dimana kakak?" Sasuke menanyakan keberadaan itachi. "Kakakmu ada urusan bisnis di swiss." Jawab ibunya. Setelah itu ibunya menarik sasuke untuk masuk dan diiringi oleh fugaku dan juugo yang sedang mengobrolkan sesuatu.

Setelah itu, ibunya menariknya menuju meja makan. Sasuke melihyat banyak hidangan yang telah disediakan oleh ibunya. Melihat itu, sasuke yang awalnya tidak terlalu lapar pun langsung mendudukkan dirinya di meja makan. Itu karena masakan jepanh yang tersaji di meja benar-benar membuatnya rindu. Selama ini, dia terus memakan makanan khas barat dan hanya bisa memakan masakan jepang saat ibunya itu sedang mengunjungi dirinya di london.

Mikoto tersenyum lembut melihat anaknya yang kini makan dengan lahap. Fugaku dan juugo ikut bergabung bersama sasuke. Ayahnya itu membuka suara setelah melihat sasuke menyelesaikan makannya.

"Minggu depan pesta penyambutanmu akan diselenggarakan. Ayah mengundang banyak kolega bisnis ayah di pesta itu untuk hadir di pesta itu." Sasuke yang tengah mengelap bibirnya dengan tisu pun menghentikan kegiatannya dan mengangkat kepalanya menatap ayahnya. "Baik ayah." Melihat itu mikoto langsung menyenggol lengan fugaku. "Duh, anata. Biarkan sasuke-kun istirahat dulu. Bahas pekerjaannya nanti saja." Fugaku pun langsung berdehem mendengar itu. "Ah maafkan aku." Setelah itu mereka mengobrol singkat sebelum akhirnya membiarkan sasuke memasuki kamarnya untuk istirahat.

Sasuke melangkahkan kakinya dan membuka pintu kamarnya. Dia berdecak kagum melihat penampilan kamarnya yang masih sama dengan tujuh tahun yang lalu. Ibunya tidak merubah susunannya sama sekali dan menjaga kamarnya tetap bersih. Dia menyukai ini.

Dia membuka balkon kamarnya dan memandangi sekitar. Dulu ia selalu melakukan ini ketika dia sedang ingin menenangkan diri.

Sasuke kembali masuk ke kamarnya, dia masih betah menelusuri kamarnya. Dia menatap komputernya yang terletak diatas meja dan tersenyum tipis melihat benda itu. Itu adalah hadiah dari ayahnya atas keberhasilan sasuke karena menjadi lulusan terbaik di sekolah menengah pertamanya. Ia mendekati komputer itu, dan menelusuri layar komputernya. Tidak ada debu sedikitpun disana. Ia senang karena kamarnya tetap terawat dengan baik saat dia tidak ada disini.

Lalu sasuke terus melanjutkan penjelajahan kamarnya sendiri. Dari membuka lemari sampai membuka kamar mandi yang ada di kamarnya. Lalu ia kembali lagi menuju desk komputer dan melihat ke arah laci disana. Sasuke penasaran apakah isinya juga masih sama?

Saat ia membuka laci itu, seketika dia terdiam. Dia melihat sebuah kotak yang sangat dia kenali. Kotak berwarna beige itu masih ada disana. Dia bingung harus mengeluarkan reaksi seperti apa saat melihat kotak itu. Dia menatap kotak itu lumayan lama dan tidak berniat untuk menyentuh kotak itu sedikitpun...




...sebelum akhirnya menutup lacinya kembali.

Why Break Up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang