EXTRA PART II

Mulai dari awal
                                    

"Lo besok ga ada kelas kan?" tanya Gulf dengan suara penuh harap.

"Ngomong aja, Lo mau nitip Devian?" ucap Gulf dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan, mengungkapkan kebahagiannya kepada Bow.

"Tau aja, Lo. Besok gw jemput, kok gak lama," kata Bow dengan senyum yang sama ceria seperti Gulf.

"Ya udah, sini." Gulf dengan cepat mengambil Devian dari gendongan kakaknya, merasa senang bisa bermain dengan keponakannya yang lucu dan menggemaskan.

"Nih, keperluannya ada di tas semua ya. Kalau gitu, gw pergi dulu," ujar Bow dengan suara lembut, memberikan petunjuk kepada Gulf tentang keperluan Devian.

"Ga masuk dulu, Kak?" tanya Gulf dengan suara penuh kehangatan, ingin mengajak kakaknya masuk ke dalam rumah.

"Ga deh, suami gw udah nunggu di bawah," jawab Bow dengan sedikit rasa penyesalan, karena harus segera pergi.

"Ya udah, hati-hati ya," ucap Gulf dengan suara penuh perhatian, mengingatkan kakaknya untuk berhati-hati di perjalanan.

"Jangan nakal ya, Nak. Mamah titipin kamu dulu ke Uncle Gulf," kata Bow sambil mencium kening Devian dengan lembut, memberikan pesan kepada anaknya yang masih kecil.

Devian sebenarnya sering dititipkan kepada MewGulf, jadi dia sudah terbiasa. Pas awal-awal, dia memang sering menangis karena takut, tapi sekarang dia sudah lebih nyaman dan akrab dengan Gulf dan Mew. Gulf dan Mew selalu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada Devian, membuatnya merasa aman dan bahagia.

"Siapa yang-- aow, Devian!" Mew dengan cepat menghampiri Gulf yang sedang menggendong Devian. Senyum cerah terpancar dari wajah Mew saat melihat keponakan mereka.

"Sini sama Uncle, utututu kesayangan Uncle," ucap Mew dengan suara lembut sambil mengambil Devian dari tangan Gulf. Devian pun tertawa riang saat digendong oleh Mew.

"Terus aku kesayangan siapa?" tanya Gulf sambil mendudukkan bokongnya di sofa, berusaha mencari perhatian dari Mew.

"Ya kamu kesayangan aku nomor 1," jawab Mew dengan tulus. Walaupun sedikit menggoda, namun jawaban Mew membuat Gulf merasa puas dan tersenyum.

Mereka bermain dengan Devian hingga anak tersebut mulai mengantuk. Gulf dengan lembut mengayun-ayunkan Devian hingga akhirnya tertidur dengan nyenyak.

"Udah, sini aku taroh di kamar kamu. Pasti capek," ucap Mew dengan penuh kehati-hatian, mengambil Devian dari pangkuan Gulf. Mew takut membangunkan Devian yang sedang tidur.

"Aku beresin ini dulu ya, Kak," ujar Gulf sambil menunjuk mainan Devian yang berserakan di sekitar mereka.

"Jangan capek-capek, ya," kata Mew dengan penuh perhatian.

"Engga, Kakak!" jawab Gulf dengan senyum lembut.

Cup!

Mew mencium pipi Gulf sekilas sebelum berjalan menuju kamar dan membaringkan Devian dengan lembut di tempat tidurnya.

☀️☀️☀️🌻🌻🌻

☀️☀️☀️🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWEET ENCOUNTER -MEWGULF- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang