45. Klarifikasi

140K 20K 1.8K
                                    

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Anak-anak Levator sedang berkumpul di apartemen milik Nathan, seperti biasanya. Masing-masing dari mereka berempat memakan sebuah pop mie seraya menonton acara televisi.

"Karakter ceweknya mirip si Araya, sama-sama barbar," celetuk Galang dengan mata yang fokus ke depan.

"Bener anjir! Mana wajahnya agak mirip sama si Araya," timpal Jovan dengan semangat.

Reno melihat ke televisi. "Beda jauh," sautnya.

"Masih cantikan Araya."

Uhuk!

Jovan dan Galang langsung tersedak saat mendengar celetukan dari mulut seorang Nathan.

"Coba ulang, barusan lo ngomong apa?" pinta Jovan.

"Masih cantikan Araya," ulang Nathan membuat kedua bocah itu menganga lebar.

Jovan menyuapkan mie ke dalam mulutnya. Dia mengunyahnya dengan cepat lalu menelannya.

"Jangan bilang lo suka sama Araya?"

Uhuk!

Sekarang giliran Reno yang tiba-tiba tersedak. Membuat atensi mereka teralihkan.

"Kenapa lo?" tanya Nathan kepada Reno.

"Tenggorokan gue seret," jawabnya sambil berdeham.

Nathan berdiri dan berjalan ke arah kulkas. Dia membawa minuman dingin, dan memberikannya satu kepada Reno.

"Jawab pertanyaan gue anjir," gerutu Jovan saat pertanyaannya tidak digubris sama sekali.

"Gak penting," jawab Nathan seraya bersandar di sofa dengan tangan kanannya memainkan benda berbentuk pipih.

"Sialan lo Nath," umpat Jovan dengan kesal.

Nathan terkekeh. "Mau gue suka atau enggak, itu urusan gue. Selagi gak ada saingan, kenapa enggak?"

"Anjay .... "

Jovan dan Galang serempak langsung bersorak. Berbeda dengan Reno yang sedang minum.

"Kalo misalkan ada saingan?" tanya Galang memancing.

"Tinggal gas, apa susahnya."

Lagi-lagi kedua bocah itu bersorak. Nathan hanya bersandar pada sofa dengan santai.

"Ini baru namanya temen gue!" sorak Galang.

"Bentar Nath." Jovan sedikit menjeda ucapannya, membuat mereka penasaran. "Si Araya tau kalo lo suka sama dia?" lanjutnya.

Galang dan Reno terlihat menunggu jawaban dari Nathan.

"Kagak," jawab Nathan tanpa beban.

Mereka bertiga seketika memandang laki-laki itu tanpa berkedip sama sekali.

"Kenapa lo gak bilang sama Araya, kalo lo suka?" tanya Galang kelewat penasaran.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Where stories live. Discover now