Bibirnya mencicit lalu menundukkan kepala. Dia itu nomor 0015. Nomor 0015 adalah salah satu anak lainnya yang seumuran denganku. Dia tipe anak periang, rendah hati dan suka menolong orang lain. Tipe yang sangat kubenci. Itu kenapa aku selalu pergi setiap kali dia menghampiri.
Dia juga lemah sekali. Karena rasa rendah hati dan simpati pada orang lain, membuatnya tak bisa melawan dengan benar musuh didepannya. Benar-benar sosok yang membuang potensi.Tak terasa 30 detik sudah berlalu, dan ruang makan ini mulai dipenuhi oleh anak-anak lainnya. Baik yang lebih tua maupun yang lebih muda.
Karena waktu sudah habis, mata mama memandang sekeliling sebelum mengernyit. Kukira manik sapphire itu menatapku, tapi ternyata aku salah."Nomor 0048—"
Belum sempat perkataan mama selesai, pintu ruang makan bergeser menampakkan sosok kecil berambut coklat tiba dengan nafas memburu. Wow, tidak hanya melanggar 1 peraturan yaitu terlambat, dia juga melanggar 2 aturan lainnya dimana tidak boleh memotong ucapan orang yang lebih tua dan tak boleh berbicara di ruang makan.
"M-maafkan aku!"
Suara berat dengan manik violet-nya yang tadi mengusap kepalaku, memicingkan matanya, "Kau harusnya tahu bahwa terlambat saat orang lain menunggu itu tidak sopan, 0048. Kembali ke tempatmu!"
"Baik!"
Yahh... tidak ada yang spesial, hanya seperti itulah kegiatan kami di pagi hari.
"Apa kalian tahu nomor 0048 menghilang?"
"Karena dia terlambat ke menuju sarapan?"
"Begitu kan peraturannya. 5 menit setelah bangun tidur, kita sudah harus sudah siap dimeja makan."
"M-menakutkan."
"Bukan menakutkan, ini disiplin. Itu normal. Keluarga yang lain juga seperti itu,"
Nomor 0050 menghela nafas berat mendengar saudara-saudarinya berbisik-bisik dikursi mereka masing-masing. Entah kenapa mereka senang sekali bergosip. Lagipula ini saatnya belajar mandiri, kan? Kenapa mereka tak bisa melakukannya dengan benar? Ini minggu pertama dibulan baru, tes ulang akan dilakukan hari ini.
0050 hanya menggeleng sebelum menopang kepalanya yang berat dengan tangan. Matanya memandang bosan papan tulis didepan dalam ruangan serba putih. Berniat memejamkan mata untuk mengulangi materi yang barusan diserap sari-sari otaknya, sayang sekali niatnya diganggu seseorang.
"Gojuban,"
Icy blue itu terbuka bertemu sakura yang berdiri diujung mejanya. Sosok biru itu membatin, "Ya?"
"Bisa kamu mengajariku bagaimana cara mengalahkan monster itu?" Perkataan 0015 yang sedikit keras diruangan sunyi itu mengundang perhatian saudara-saudarinya yang lain tengah bergosip.
0050 berkedip lucu, dia memiringkan kepalanya bingung dengan pertanyaan yang jawabannya normal, "Semuanya tergantung dengan keajaiban yang kita miliki, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅"HERO" - Male!OC (BNHA)
Fanfiction[COMPLETED] "Jika aku tak bisa membuat kalian tertawa, aku akan membuat kalian menangis merana..." Dunia masih percaya kehadiran hero pada jaman ini? Oh ayolah, lelucon apalagi yang sedang kalian mainkan? Tidak ada hero di dunia serba modern ini! Me...
Untold Story 2
Mulai dari awal