April Dan Seseorang Didalamnya

26 12 6
                                    

BRAKK!!

     Bunyi pintu kelas yang dibuka kasar oleh seorang perempuan mengundang atensi kelas yang sebelumnya tampak ricuh.

     "Woy ada yang bisa main gitar ga?" Ucap perempuan dengan seruan keras yang baru saja masuk kelas itu.

     Namanya Lidia, perempuan cantik yang menjabat sebagai ketua kelas dan sering menjadi incaran laki laki karena paras nya, terlebih dia juga memiliki suara yang bagus.

     "Emang kenapa?" Tanya Dimas balik.

     "Ternyata musikalisasi puisinya harus ada yang main musik, ayo dong yang bisa main gitar bantuin tinggal satu jam lagi sebelum mulai." Kata Lidia yang sepertinya terlihat panik.

     "Lagi pada di luar kelas kebanyakan anak cowoknya, tunggu pada balik-" Ucap Lia terpotong oleh Lidia.

     "Kelamaan Lia, belum latihan dulu. Disini aja siapa yang bisa?"

     "Hani sama Jean bukannya bisa main gitar?" Tanya Dimas.

     "Ihh kok jadi Hani!" Ucap Hani terkejut karena di tunjuk Dimas.

     "Gua bisa sih Li, tapi sedikit cuman bisa kunci dasar." Jean yang sedikit ragu mengangkat tangannya.

     "Gapapa deh Je, kalau gitu langsung latihan aja ayo!"

     Lidia bergegas keluar kelas, tapi tidak lama dia kembali dengan sebuah gitar di tangannya, sepertinya ia meminjam gitar anak kelas sebelah. Jean dan Lidia mulai berlatih mempersiapkan musikalisasi puisi dengan serius mengingat waktu yang bisa dibilang tidak banyak.

     "Li kayaknya aula udah ramai deh, lu berdua ga telat?" Ucap Nathan yang baru saja masuk kelas sambil menenteng cilok ditangannya, sepertinya ia baru dari kantin.

     "Tuh kan Je! Udah ayo ke aula, kalo salah gapapa yang penting tampil daripada di denda."

     "Tapi malu tahu kalau sampai salah!"

     Jean dan Lidia bergegas pergi ke aula tempat lomba musikalisasi puisi di adakan, dan benar saja sudah ramai yang datang mulai dari guru dan siswa siswi memenuhi aula. Musikalisasi puisi akhirnya di mulai sesuai nomor yang diambil saat masuk ke aula, Jean dan Lidia berada di urutan ke 9.

     "Li yang tampil bagus bagus banget gimana dong?" Rasa gugup di diri Jean sangat terlihat dari tangannya yang mulai keringat dingin, sedangkan Lidia yang duduk disebelahnya terlihat biasa saja sambil memainkan hp nya, tidak lama ada 2 orang perempuan dan 1 laki laki duduk di kursi barisan depan Jean. Jean mulai terusik dengan laki laki didepannya yang selalu melihat ke belakang, awalnya Jean membiarkan nya saja karena siapa tau dia hanya ingin melihat lihat. Sampai akhirnya laki laki itu melihat ke belakang lagi dan memutar posisi duduknya menghadap ke arah Jean.

     "Yang main gitar lu?" Laki laki itu memulai percakapan terlebih dahulu.

     Jean diam sesaat dan melihat ke arah belakang untuk memastikan, karena mungkin saja seperti dugaan Jean kalau laki laki didepannya sedang berbicara dengan seseorang dibelakang Jean, tapi orang dibelakang Jean sepertinya sedang sibuk bercanda dengan teman disebelahnya.

     "Kamu bicara sama saya?" Jean memberanikan diri bertanya untuk memastikan dan laki laki di depan Jean menganggukan kepalanya.

Di Mana Pernah Ada KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang