Jungkook menatap wajahnya dalam.
Ia menelisiknya dengan lekat. Senyuman terus terpatri di paras tampannya.Jungkook begitu menikmati pemandangan indah dari wajah cantik bak ukiran dari sang dewi yunani itu.
Apalagi dengan jarak mereka yang sedekat ini. Sungguh itu suatu berkat dan rahmat Tuhan yang tak mampu ia sia-siakan begitu saja.
"Memang dasi ini kenapa sajangnim?"
tanya Chaeyoung yang berhasil menyadarkan Jungkook dari lamunannya, yang tengah begitu mengagumi keindahan akan hiasan dunia paling sempurna di depannya itu.".. Saya lihat dasinya baik-baik saja. Kemeja yang sekarang anda pakai ini berwaran putih. Dan warna putih itu tetap bagus dilihat meski dipadukan dengan warna apapun.
Saya kira semuanya terlihat sangat baik-baik saja. Semuanya sudah sangat sempurna. Anda juga terlihat tampan. Lalu apa mas ..."
Ia menghentikan ucapannya, lalu menatap Jungkook dengan wajah kagetnya.
Ia merasakan keterkejutan Jungkook tepat ketika ia menyebutnya tampan.
Dan percayalah Chaeyoung bahkan lebih terkejut lagi darinya.
Ia menunduk dan kembali memusatkan perhatiannya pada dasi yang sedang ia lepaskan itu.
Ia terus merutuki kesalahan mulutnya yang terkadang suka lepas kendali itu.
Chaeyoung mengatupkan bibirnya. Ia kesal, Kenapa dengan sangat mudahnya ia memujinya tampan sejelas itu.
Bahkan dengan begitu lantang ia menyampaikannya langsung pada Jungkook di depan matanya.
Tapi bagaimana pun, itu memanglah benar adanya. Jungkook memang tampan dan selalu tampan ketika memakai apa saja.
Awalnya, maksud Chaeyoung berbicara pada saat ia memasangkan dasi di lehernya. Itu tidak Lain, Karena ia ingin menutupi rasa gugupnya ketika ia berada di jarak yang sangat dekat dengan Jungkook. Makanya ia bermaksud mengalihkannya dengan berbicara.
Tapi ternyata mulutnya tak bisa diajak bekerjasama dengan baik. Ia malah menyebutnya tampan sesuai dengan apa yang ada di pikirannya.
Kenapa ia harus jujur di saat seperti ini? Kenapa ia memuji wajahnya, yang memang sangat tampan itu sekarang?
Namun jujur ia tak bisa membohongi dirinya sendiri. Semakin sini entah kenapa paras atasan yang selalu menyebalkan itu, kini semakin tampan saja terlihat.
Semakin lama wajahnya semakin rupawan dan berkarisma, sampai ia pun hampir hilang kendali ketika melihatnya.
Apalagi dari jarak yang sangat dekat seperti ini. Tentu ketampanannya pun berpuluh kali lipat bertambahnya.
"Jadi menurutmu aku tampan?" tanya Jungkook pelan dengan senyuman nakalnya.
Chaeyoung hanya diam, ia masih mengatupkan bibirnya agar tak lagi berbicara dengannya. Ia takut akan mengatakan hal aneh lagi di depannya.
Apalagi disaat seperti ini. Dimana ia seakan kehilangan akal sehat, ketika paras sempurna tanpa cela itu terus menatapnya dan memandanginya dengan begitu lekat.
Hatinya bergetar dan tergoyahkan oleh godaan untuk melakukan hal yang sama dengannya.
Jujur ia pun sebenarnya ingin melihatnya. Membalas pandangannya. Ia juga ingin menatap mata bening beriris pelangi itu.
Namun logika berhasil mengalahkan segalanya. Ia berhasil melawan godaan sang Dewa Cinta yang seakan terus bergurau dengannya.
Jujur saja ia kini merasa seakan tengah dipermainkan keadaan. Perasaannya terus saja bertolak belakang dengan pikirannya. seakan otaknya sudah tercemar dengan racun Cinta dari panah yang dilesatkan sang dewa asmara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant || ROSEKOOK √√
FanfictionJungkook adalah pria arrogant dengan kesuksesan yang luar biasa di usia nya yang masih muda .. Sifat kasar dan arrogantnya itu terbentuk karena luka lama yang ia alami di masa lalunya. Sifat arrogantnya membuat orang-orang di sekitar Jungkook tak ta...
•°• Chapter 46 •°•
Mulai dari awal