32. KEPERCAYAAN

Mulai dari awal
                                    

"Ada apa? Tumben telpon," sahut Raka disebrang sana.

"Saga lagi sama lo? " tanya Graziel.

"Bukannya dia lagi di rumah lo?"

"Itu dia, Saga belum nyampe juga dari tadi. Gue takut dia kenapa-napa,"

"Gue sama Bumi bakal cari dia. Lo jangan khawatir," ucap Raka, laki-laki itu tahu kalau Graziel saat ini sangat Khawatir.

"Thanks. Kalo ada apa-apa kabarin gue,"

"Pasti, gue tutup panggilannya."

Sambungannya terputus.

"Jaga dia Tuhan...," lirih Graziel dengan pandangan menatap langit.

Graziel mendengar suara pintu dibuka, membuat ia menoleh ke belakang.

Di ambang pintu Mamanya sedang menatap ke arahnya. "Mana? Udah jam 9 loh, bahkan dia belum datang."

"Maa ... Saga pasti datang kok," ucapnya yakin.

"Yakin? Mau nunggu sampe jam berapa?"

"lima menit. Maa..,"

Gisya menggeleng keras.

"Di rumah ini tidak menerima tamu di atas jam 9 malam." tekan Gisya bahkan dengan kalimat formal.

"Tapi Maa..,"

"Tidak ada tapi-tapi an,"

"Mama mau istirahat. Lebih baik kamu masuk kamar, tidur, besok sekolah." lanjut Gisya.

Mamanya kembali masuk ke dalam rumah, meninggalkan Graziel yang berdiri sendiri di teras.

Gadis itu melangkah menuju kursi santai yang tersedia diteras.

Dalam hati ia merapalkan do'a semoga tidak terjadi sesuatu pada Sagara. Ia memejamkan mata beberapa saat sebelum akhirnya suara notifikasi membuat Graziel spontan membuka matanya.

Ia berharap notif itu dari Sagara.

Setelah membuka pesan itu ternyata bukan dari Sagara melainkan nomor asing.

+62**********

Send a photo

Fyi: Anggep itu fotonya malem ya gaess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyi: Anggep itu fotonya malem ya gaess

Maaf ganggu, gue Vanya temen sekelas Saga, gue liat Saga pelukan sama Kenzia di pinggir jalan.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang