Apa yang membuatnya terjebak dalam badai dan tak sempat mencari perlindungan?

"... cih, tidak bisa dilawan.... Akan ku coba lagi, WHIRLPOOL...!!!!!"

Dengan sihir air ia berusaha membelah gelombang, meloloskan diri agar bisa segera pulang ke istananya.

Brrsshhhhh..... brrsssshhhhh........

"oh ayolah, aku tidak mau berlama-lama disini... hhhhh..... tugasku... masih banyak....." Magianya mulai habis setelah berkali-kali merapal sihir.

*GLEGAAARRRR.......!!!!!!!!!!!!!!!!!

"nghh..!!!"

Petir lagi-lagi menyambar permukaan laut. Badai ditengah samudera adalah lawan tertangguh yang pernah ia hadapi.

Tubuhnya makin dihempas gelombang, pelan-pelan tenggelam lemas tak sanggup melawan lagi.

"hh... hh..." mata ungunya pasrah. Ekornya tak lagi menyibak air, punggungnya pun kaku.

Ia terbawa ke dasar lautan, ditelan kedalaman.

"........."

Tepat diatas terumbu karang tubuhnya terbaring. Terumbu karang yang dengan senang hati menjadi tempatnya beristirahat, berdampingan dengan ikan-ikan kecil yang juga sedang berlindung dari kuatnya arus laut. Sang Earl of Siren yang menyerah oleh badai, tertidur sejenak...

Deg..!!

"...!!!!!"

Akhirnya pangeran tampan itu sadar dan membuka mata. Seketika terbangun ia berada di pinggir sebuah pantai dengan langit siang hari cerah, bukan malam berselimut badai seperti terakhir kali ia ingat.

 Seketika terbangun ia berada di pinggir sebuah pantai dengan langit siang hari cerah, bukan malam berselimut badai seperti terakhir kali ia ingat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... ini dimana.. kok asing ya.."

Tempat itu nampak terisolasi dari pemukiman. Sebuah pantai kecil menjorok ke darat yang dikelilingi banyak pohon bakau di sekitarnya. Ia berbaring diatas karang dengan setengah ekor di dalam air. Ombak pun tak terasa karena sudah dihalau karang-karang yang menutupi garis pantai itu.

".. Broken compass, tunjukkan aku jalan menuju Vathlanti..."

Sebuah bola kaca berisi anak panah, digenggamnya untuk menanyakan jalan pulang. Bola kaca dengan anak panah berwarna merah itu merespon dan mulai berputar menunjukkan jalan.

Tapi sayang sepertinya kompas ajaib itu pun kebingungan. Anak panah merah yang biasanya menunjukkan kebenaran dengan tegas kini berputar-putar seolah tak mengetahui arah yang ditanyakan pemiliknya.

".. kompasku juga aneh.. padahal sudah ratusan kali aku menggunakannya untuk pulang ke Vathlanti.." disimpannya lagi kompas itu dalam dimensi sihirnya.

".. hhh... disini memang panas atau aku terlalu lama ada di darat ya... eh?" matanya melirik sirip ekor karena terasa seperti ada sesuatu yang menjerat.

SKZtale : Tada tada Kireina MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang