berawal dari lisa yang kesetrum mejikom.
"HWAKKKK?! ANJIR SEJAK KAPAN GUE PUNYA KON-"
"WOI INI MAHLUK APA YANG ADA DI MEK-"
"HUWAAA MANA ADA TELORNYA DUA BIJI!!!!"
"ANJ MANA GEDE BANGET INI HEWAN!!! TOLONG!!!"
Jennie di tabokin sama jisoo berkali-kali tapi respon jennie cuma bengong natap cowo yang pergi menjauh sambil bawa kardus
"Neng neng permisi ya bapak mau lewat"
"Ehh ehh pak! Mau anter ke lantai berapa?" tanya jennie
"Lantai 2 neng, kenapa?"
"Nomor?"
"27"
"Ohhh oke, makasih ya pak"
"Ya neng mari...."
"Penghuni baru?!" ucap mereka berdua bersama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi kostnya di bagi jadi 2, rumah di depan pintu masuk kost an rumah ibu kos. Dan lantai 1 khusus cewe lantai 2 khusus cowo.
Katanya sih biar cowo aja yang naik tangga. Yaudah lah terserah ibu kos.
Di depan kamar cewe ada jalanan kecil, biasanya kalo malam minggu banyak tuh yang pacaran tapi tentunya di awasin sama ibu kos. Kost an ini termasuk elit karena yang ngekost Sultan semua.
.
Pagi ini rio bangun, lebih tepatnya kesiangan. Dia semalem beberes kamarnya sampe jam 2,
Dia langsung ke kamar mandi, dia juga mau ke minimarket belanja beberapa bahan juga buat ngemil.
Setelah selesai mandi rio liat handphone nya. Disana ada rose yang ngechat.
"Rio di bawah ada motor itu punya lo ya, gue tau kok pas lo jadi lisa lo suka motor beberapa kali lo minjem temen kan buat belajar? Bukan apa-apa kok. Itu motor emang bekas limario dulu. Dia suka koleksi begituan. STNK udah gue titip sama bu kos."
Duh makin ga enak Rio sama rose.
Selama ini sebenernya dia kerja part time sih, tapi kan penampilan udah berubah. Dia mau kerja di mana ya? Itung-itung nyicil duit ke rose.
Rio langsung turun, dia cuma pake hoodie sama celana pendek, baju cowo di lemari dia itu semuanya punya limario.
Rio jalan pelan ke arah rumah ibu kos, oh ternyata ada ibu kos lagi duduk.
"Permisi bu, tadi rose titip ke ibu ya?" ibu kos bengong natap Rio.
"Ah, emm saya limario bu" jujur dia belum terbiasa sama suara yang berat.
