54. Apa Bedanya?

100K 13.1K 885
                                    

Ada yang nunggu Araya up?

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Seiring bertambahnya hari, Araya semakin dekat dengan Levator. Dia sering menghabiskan waktunya bersama mereka. Seperti sekarang, mereka terlihat tengah bermain basket.

Tidak hanya ada mereka di sana, ada beberapa orang yang memang sedang bermain basket juga, karena mereka bermain basket di lapang basket umum.

"Gerah banget njir, liat keringet gue."

Jovan menunjuk wajahnya yang keringetan. Mereka sedang beristirahat dengan duduk di pinggir lapangan.

"Kagak mau keringetan? Rebahan aja sono di rumah!" saut Galang seraya mengipas-ngipas wajahnya menggunakan baju yang dikenakannya.

"Gue bukan kaum rebahan, ya!"

"Araya mana?"

Pertanyaan Reno membuat ketiga cowok itu menyadari bahwa gadis yang bersama mereka tidak ada. Nathan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencoba mencari keberadaan gadis itu.

"Kalian nyari apaan?"

Mereka berempat berjengit kaget saat orang yang dicari berada di belakangnya.

"Ngagetin aja lo, Ray! Kita nyariin lo," jawab Jovan.

"Abis dari mana lo?"

Araya melirik Nathan, lalu memberikan air minum yang berada di tangannya ke mereka.

"Gue abis beli minum buat lo semua, pasti pada haus kan?"

"Tumben," saut Nathan.

"Karena gue masih berperikehewanan."

"Sialan!"

Araya tertawa saat mereka menjawab nyaris bersamaan. Gadis itu duduk selonjoran, dengan santai kepalanya ia sandarkan di bahu Reno. Perbuatan Araya barusan membuat Reno mematung.

"Pinjem bahu lo bentar Ren, gue lelah abis jalan kaki walaupun deket."

"Kagak usah gatel sama temen gue," ucap Nathan seraya menarik tubuh Araya agar menjauh dari bahu laki-laki itu.

"Apaan sih?! Si Reno-nya juga fine-fine aja," ujar Araya memberengut.

"Gue enggak suka liat temen gue digatelin sama lo."

"Lo pikir gue ulat bulu?"

"Apa susahnya bilang cemburu," saut Galang.

"GOOD!" Jovan menambahkan seraya menjentikkan jarinya.

Nathan mendelikkan kedua matanya ke arah Galang dan Jovan, akan tetapi mereka acuh saja. Sedangkan Reno dengan sengaja menarik tubuh Araya dan menyandarkan kepala cewek itu di bahunya. Nathan yang menyadari hal itu langsung menarik Araya kembali.

"Udah anjir! Dikira lagi tarik tambang?"

"Lo juga jangan banyak tingkah," ucap Nathan.

"Kok jadi gue?" tanya Araya tidak terima.

Galang dan Jovan memijit kening mereka seraya menghela napas jengah. Galang bangkit dari posisinya, ia mengambil bola basket yang tergeletak lalu melemparkannya ke arah Reno.

"Gas latihan lagi!" ajak Galang.

Reno hanya mengangguk sambil berdiri. Sehingga kini hanya ada Araya dan juga Nathan, karena Jovan ikut dengan mereka.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang