"Jangan bandel sama mamy, ya ?"

"Iya, yah." Abby mengangguk pelan, dan dia mencium pipi ayah nya. "Abby sayang ayah. Ayah cepet pulang."




"Ayah sayang abby juga." Seulgi mencium pipi anak nya seraya tersenyum. "Ayah pasti pulang."

Seulgi melihat jam tangan nya lalu dia berdiri, "Aku harus pergi sekarang. Kalian baik-baik, ya ?"

"Tentu, jangan khawatir." Joohyun memeluk tubuh tegap pria di depan nya sambil tetap menggendong Abby.




"Hati-hati di jalan, Seulgi."

"Annyeong, Joohyun." Seulgi tersenyum lembut sebelum melambaikan tangan nya pada dua sosok yang dia cintai itu.

.




























.

"Mam ?"

"Iya, sayang ?" Joohyun mengangkat selimut dengan hati-hati, sebelum dia berbaring di samping anak nya.

"Kenapa mamy mau pergi ? apa mamy ngga sayang sama ayah lagi ?" Abby membalikkan badan dan tangan mungil nya memegang pipi Joohyun.




"Abby punya temen di sekolah...Ezekiel, dia bilang kalau mamy dia pergi karena mamy Ezekiel udah ngga sayang sama ayah nya lagi..."

"A-apa..." Joohyun tidak tau harus berkata apa, jadi dia hanya memeluk erat anak nya. "Bukan seperti itu, sayang."

"Terus kenapa my ?"




"Mamy...mamy sangat mencintai ayah. Tapi, hanya saja..."

"Terus kenapa mamy ngga bisa tinggal bareng sama abby...sama ayah, kayak dulu lagi..?"

Abby melepaskan pelukan nya dari Joohyun, bibir anak itu mengerucut. "Apa karena abby bukan anak mamy ?"




"Apa ?? Yaampun ngga kaya gitu, nak." Joohyun mendekat lalu mencium kening Abby. "Ini bukan salah abby atau ayah, okay ?"

"Okay." Abby diam, anak itu tidak terlalu yakin sama ucapan mamy nya. "Apa mamy ngga mau tinggal sama abby dan ayah lagi ?"

"A...abby mau mamy disini...? A-apa ayah juga...."




"Abby pengen mamy disini !!" Abby semakin memeluk erat leher Joohyun, "Ayah juga mau mamy disini."

"Hm, gitu ya..."

"Iya, mamy nya abby yang paling cantik..." ucap Abby sebelum tertidur di pelukan Joohyun.

.


























.

Joohyun melihat ke bawah, menatap wajah anak nya yang berseri-seri saat mereka tengah menunggu di stasiun. Joohyun juga senang karena bisa bertemu Seulgi lagi, namun dia tidak menunjukkan nya.

Beberapa menit kemudian sosok yang ditunggu pun tiba, wajah nya tampak lelah dan kurang tidur.

"Hai, sayang." Seulgi berjalan mendekat lalu memeluk anak sematawayang nya. "Abby ngga bandel sama mamy, kan ?"




"Ngga, yah ~" jawab Abby dengan senyum lebar, dia meluk leher ayah nya dan mencium pipi Seulgi. "Abby kangen ayah"

"Hm, ayah kangen banget sama Abygail Zefanya Kang ~" Seulgi berdiri, kini sambil menggendong Abby.




"Hai, Hyun. Makasih sudah menjemput ku." Seulgi menatap wanita Bae itu dengan senyum.

"Tidak apa-apa, toh abby juga sudah tidak sabar bertemu ayah nya."

Mungkin Hari Ini, Esok, Atau Nanti [SR] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang