"Kau benar-benar tidak sabaran, ya," ucap Nicholas menggoda putranya.

Aero teringat sesuatu. Aku tidak melihat Gavin di pernikahan kakaknya Lyra. Bukankah mereka berteman baik dan seharusnya Gavin menghadiri acara pernikahan kakaknya Lyra.

"Ayah, apa semalam Ayah melihat Gavin di acara pernikahan Tira?" tanya Aero.

"Gavin? Gavin siapa?" Nicholas balik bertanya.

"Itu, Gavin Danuarga yang bekerja sama dengan perusahaan kita," ucap Aero.

"Kenapa dia harus datang? Bukankah dia orang asing?" tanya Nicholas.

"Tapi, Lyra dan Gavin teman baik. Aku pikir Lyra akan mengundangnya ke pernikahan kakaknya," ucap Aero.

"Lagi pula, keluarga Danuarga tidak akan disambut di keluarga Adiwijaya," ucap Nicholas.

"Kenapa?" tanya Aero penasaran.

"Keluarga Danuarga dan keluarga Adiwijaya tidak memiliki hubungan yang baik. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kedua keluarga besar itu saling membenci satu sama lain. Jadi, kemungkinan besar itulah sebabnya Lyra tidak mengundang Gavin ke pesta pernikahan kakaknya," jelas Nicholas.

Aero mencerna ucapan ayahnya. Bukankah itu bagus? Artinya, meski pun Lyra menyukai Gavin, Lyra dan Gavin tidak akan pernah bisa bersama karena hubungan kedua keluarga besar mereka.

Sementara itu di rumah Aero.

Alicia datang ke rumah Aero. Ia bertemu dengan Jessica.

"Apakah Aero ada di rumah?" tanya Alicia.

Jessica menggeleng. "Kau siapa, ya?"

"Aku Alicia Steiner, teman dekatnya Aero. Kemarin aku menghubunginya, tapi dia tidak mengangkat telepon dariku. Aku kira dia kenapa-napa karena dia tinggal sendirian," kata Alicia.

Jessica mencerna ucapan Alicia. Ia tampak berpikir. "Aero baru saja pergi ke kantor."

"Begitu, ya. Ngomong-ngomong, Nyonya ibunya Aero?" tanya Alicia.

Jessica mengangguk.

"Senang bertemu denganmu, Nyonya Jessica." Alicia bersalaman dengan Jessica.

"Kau tahu namaku?" tanya Jessica keheranan.

"Iya, Aero sering menceritakan Nyonya Jessica. Nyonya Jessica adalah ibu yang luar biasa," kata Alicia.

Sepulangnya dari kantor, Aero makan malam bersama ibunya di rumah.

Tampaknya ada yang mengganjal dalam hati Jessica. Ia ingin menanyakan sesuatu pada Aero, tapi ragu.

Tampaknya Aero menyadari itu, sehingga ia pun bertanya, "Apakah ada yang ingin Ibu katakan?"

Jessica menatap putranya. "Alicia Steiner itu siapa?"

"Dia temanku, teman SMA," jawab Aero.

"Kalian teman dekat?" tanya Jessica lagi.

"Ya, bisa dibilang begitu." Aero menganggukkan kepalanya.

Jessica terdiam untuk sesaat lalu ia kembali bertanya, "Kau sering menceritakan tentangku atau kehidupan pribadimu padanya?"

"Dia yang menanyakan tentang keluargaku. Aku hanya menjawab dalam batas wajar. Aku tidak pernah membahas tentang urusan pribadiku padanya," jelas Aero.

Tampaknya Jessica masih ragu kalau Aero dan Alicia hanya sebatas teman dekat.

Aero kembali bersuara, "Dia dijauhi teman-temannya sewaktu masih sekolah. Aku kasihan padanya, jadi aku mau berteman dengannya. Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan, sebagai anak tunggal, Alicia hidup sendirian dan mengurus perusahaannya. Dia selalu bertanya padaku dan meminta saran padaku. Hubunganku dengannya hanya sebatas itu."

Jessica mengangguk. "Baiklah, Ibu mengerti. Tapi, karena sekarang kau sudah punya calon istri dan akan segera menikah dalam waktu dekat, kau harus menjaga jarak dengan gadis itu. Kau harus menghargai gadis yang nantinya akan menjadi istrimu."

Aero mengangguk. "Iya, aku tahu batasanku."

"Ibu tidak menyukai gadis itu. Dia seperti penjilat yang pandai berkata-kata," ucap Jessica.

"Itu karena Ibu tidak mengenalnya dengan baik. Ibu langsung menyukai Lyra saat pertama bertemu," kata Aero.

"Lyra berbeda. Dia sangat polos dan baik hati. Sifat dan sikapnya tidak dibuat-buat," kata Jessica.

Aero hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidakkah kau merasa aneh, gadis itu datang ke rumahmu hanya karena kau tidak bisa dihubungi? Memangnya kenapa kalau kau tidak bisa dihubungi? Seharusnya dia tahu kau seorang pengusaha yang sehari-hari bekerja di kantor. Dia tipe orang yang membuat banyak alasan untuk satu tujuan dan satu keinginannya," ucap Jessica.

"Aku rasa Ibu terlalu berlebihan mendeskripsikan seseorang," celetuk Aero sambil tertawa kecil.

"Karena Ibu juga seorang perempuan, dan Ibu punya banyak teman perempuan yang memiliki sifat berbeda-beda, jadi Ibu tahu seperti apa mereka. Dugaan Ibu jarang meleset," kata Jessica.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menjaga jarak dari Alicia."

◣─────•~❉✿❉~•─────◢

03.37 | 10 Maret 2022
By Ucu Irna Marhamah

CHRONOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang