"Kalau lo sendiri? Pernah pacaran?" Queenara balik bertanya.
Kepala Ravel menggeleng. "Enggak."
"Sekalipun?"
"Cinta pertama gue waktu SMA adalah Queen. Dia perempuan pertama yang buat gue merasakan perasaan berbeda kepada lawan jenis. Tapi ya seperti yang lo tau, cinta gue kandas di tengah jalan."
"Menyedihkan, ya. Ternyata nggak semua cinta pertama bakalan berakhir happy ending."
Ravel mengangguk setuju dengan pernyataan itu. "Ternyata kita sama, ya. Sama-sama gagal perihal cinta."
Queenara tertawa pelan. "Kayaknya bukan gagal deh, cuma kurang beruntung aja."
"Qi," langkah Ravel berhenti membuat Queenara juga berhenti dan menatap pria yang lebih tinggi darinya itu dengan tatapan bertanya.
"Kalau misalkan... ada cowok yang mau masuk dalam hidup lo, memberikan kepastian untuk bersama lo dan membahagiakan lo, apa lo akan terima?"
Queenara terdiam lama. Mencerna baik-baik pertanyaan Ravel yang di rasa sedikit aneh baginya. "Kenapa lo jadi nanya soal itu?"
"Gue cuma penasaran aja. Soalnya sejak kita kenal, gue nggak pernah lihat lo sama cowok, dalam artian menjalani hubungan pacaran."
Queenara mengedikkan bahu. "Gue nggak terlalu mikirin itu saat ini. Gue pengen menjalani hidup aman dan damai aja. Kalau ada yang suka gue dan mau masuk ke kehidupan gue, gue persilakan. Tapi belum tentu perasaannya bakalan gue bales."
Ravel tersenyum tipis, paham maksudnya.
"Eh, gue ke toilet dulu, ya. Kebelet, nggak tahan," ujar Queenara melepaskan genggaman tangan Ravel dan pergi dengan tergesa-gesa ke toilet. Ravel tertawa melihat tingkah perempuan itu lantas mengikutinya dan menunggu di tempat yang tidak jauh dari toilet.
••••
Queenara keluar dari salah satu bilik toilet setelah aktivitasnya selesai. Ia berjalan ke wastafel mencuci tangan dan memperbaiki rambutnya yang terlihat sedikit berantakan.
"Ternyata lo rendah juga, ya."
Queenara melirik perempuan dengan pakaian modis yang berdiri disampingnya lewat kaca. "Lo ngomong sama gue?" tanya Queenara memastikan.
Perempuan itu menatap Queenara dengan senyum miring. "Lo pikir di sini ada siapa lagi? Cuma kita berdua."
"Oke, kalau lo ngomong sama gue. Tapi gue nggak kenal lo, jadi maksud lo apa tadi bilang kalau gue rendah?" Queenara bersedekap.
Perempuan itu, Eirene memperhatikan Queenara dari atas ke bawah, kemudian berdecih. "Mentang-mentang Althair lagi keluar kota lo dengan enak-enaknya selingkuh di sini. Harga diri lo sangat rendah, ya."
"Apa lo bilang?" Queenara mendekat dengan sorot mata menajam. "Lagian siapa yang selingkuh, hah? Lo nggak usah ngomong asal deh."
"Gue ada buktinya. Kemarin lo jalan sama cowok yang pake seragam TNI, kan?"
Queenara mengerutkan kening tidak paham maksud perempuan dihadapannya ini? Siapa cowok yang pakai seragam TNI yang dia bicarakan?
"Dan sekarang lo jalan sama cowok yang beda. Selingkuhan lo banyak juga ternyata. Dasar sasimo."
Queenara dengan geram mencengkeram leher Eirene dengan satu tangan dan mendorongnya ke tembok.
"LO APA-APAAN SIH?! LEPASIN GUE!!" teriak Eirene kesusahan bernapas.
"Sekali lagi lo bilang gue dengan kata-kata rendah yang keluar dari mulut lo, gue pastiin mulut lo itu nggak akan bisa bicara lagi."
Dengan kasar Queenara melepaskan tangannya dari leher Eirene. "Gue nggak ada masalah sama lo, jadi jangan memancing emosi gue kalau lo nggak mau tubuh lo terdapat luka."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVERMORE || QUEEN ALTHAIR! [ END ]
Romance[ The Series of Sky Lawrence Stories #2 ] [ SEQUEL ALTHAIR ] "The Last Part of Love Story" - - [Di sarankan baca ALTHAIR dulu biar gak bingung preen] 🏅HIGHEST RANK🏅 #2 in Althair [ 09/11/2022 ] #4 in Romansa Cinta [ 09/11/2022 ] #6 in Pianis [ 09...
[ PART 12 ] • DINNER
Mulai dari awal