Happy Reading!
***
Adira seharian di dalam kamar. Hari ini tentu saja dia menghabiskan akhir pekan dengan rebahan saja. Gadis itu sibuk dengan laptop dan menonaktifkan ponsel agar tak ada yang menggangu akhir pekannya.
Gadis itu terus menatap pada layar monitor dengan serius serta mulut mengunyah ciki-ciki dengan rendah gula yang sengaja dibeli sewaktu pulang kerja.
Pintu kamar di ketuk membuat dia menoleh dan berdecak. Lantas bangun dan melangkah menuju pintu kamar. Adira membuka dan menemukan sang mama.
"Ada tamu di bawah, keluar dulu."ujar mama dengan dagu menunjuk ke bawah. Adira mengerutkan kening kebinggungan. perasaan dia sama sekali tidak membuat janji apalagi di akhir pekan. Adira harus turun dan memastikannya dulu.
Sang mama pun kembali berlalu menuju ruang tamu, sedang Adira menutup pintu dengan kening berkerut.
"Sebentar yah, Adiranya baru abis bangun tidur. Jadi agak malas dia keluar kamar."ujar sang mama membuat Adira mendengus kesal begitu mencuri dengar ucapan sang mama.
"Astaga ... hampir aja."gumam Adira sembari mengelus dada begitu hampir terjatuh di tangga jika saja tanganya tidak cepat memegang pada penyangga.
"Hai Sweetheart" sapa pria itu dengan santai membuat Adira pucat pasi di tempat.
Adira mendekat lalu menarik Liamdro keluar menuju mobil. Untung saja sang mama sedang sibuk di dapur dengan aroma masakan lezat menggugah selera. Adira jadi aman untuk menyeret pria itu keluar dengan tingkah paniknya
"Wei, kalem. Gadis sexy sepertimu gemar sekali marah-marah."ujar pria itu santai dengan tubuh disandarkan pada badan mobil dan kedua tangan terlipat di dada. Adira menghembuskan napas berat sembari memakaikan topi pada Hoodie crop yang dipakainya.
"Liam ... Aku pernah bilang untuk tidak ke rumahku lagi, kamu tahu bukan Mama dan Papa akan bertanya-tanya soal pimpinan yang terus menerus berkunjung ke rumahku! Akan semakin curiga tauk!" kata Adira berapi-api membuat Liamdro terbengong melihat gerakan bibir Adira. Adira sangat cantik ketika berwajah polos tanpa riasan. Jujur saja Liamdro menyukai Adira seperti ini.
"Chill .... Well, lagipula aku datang bukan sebagai pimpinan mu! Aku datang sebagai kekasihmu. Kekasih yang datang berkunjung mengajak gadisnya untuk berkencan. Apa itu salah?"ujar Liamdro mendekatkan tubuhnya pada tubuh Adira. Gadis itu membulatkan mata. Liamdro gemas pun lantas menarik pinggang dan memeluknya erat.
"Liam lepaskan! Nanti Mama bisa lihat! Liam lepaskan! Please jangan di sini ..."ujar Adira gusar sembari meronta-ronta dengan wajah memohonnya. Liamdro pun mengambil lumatan cepat pada bibir merah merona Adira yang begitu menjadi titik fokusnya sedari tadi.
"Sangat manis. Aku suka."gumam Liamdro dengan mata menatap bibir Adira lekat.
"Liam ...." Adira mengerang begitu lumatan itu terlepas. Gadis itu mendongak dan menatap Liamdro dengan mata gelapnya. Adira pun ikut tersulut. Sialan pria itu! Adira tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa menyukai cara Liamdro membawanya menjelajahi mulutnya.
"Kamu pun menginginkannya Adira ...."ujar Liamdro serak sembari menangkup wajah Adira. Gadis itu menatap Liamdro dengan bibir terbuka sedikit. Liamdro mengumpat pelan begitu melihatnya.
"Shit!"umpat Liamdro tak dapat menahan. Pria itu mengurai pelukan dan menatap kearah lain. Sungguh, gadis di depannya selalu membuat dia terperangah di setiap hari. Bahkan hanya mengenakan hoodie dan bawahan celana pendek sepaha berhasil membuat Liamdro ereksi.
Liamdro tak tahu kegilaan apa yang dilakukannya sehingga pria itu kini berada di rumah Adira. Sungguh, pria itu tak dapat memejamkan mata semalam penuh karena bayangan wajah Adira memenuhi pikirannya.
"Bisa kau berhenti?"ujar Liamdro dengan wajah kesalnya membuat Adira menatapnya kebingungan.
"Liam apa kau bisa menahannya?"tanya Adira dengan meringis. Liamdro mendongak dan menatap Adira memelas. Adira jadi tak tega. Hatinya begitu tak tenang melihat wajah gelisah Liamdro.
"Bisa kau berhenti memenuhi pikiranku? Kau tahu, itu sangat berisik! Aku tidak dapat memejamkan mataku! Sebagai gantinya kamu harus bertanggung jawab! Bantu aku tidur! Ayo!"ujar Liamdro dengan senyum licik dan menarik Adira masuk ke mobil. Adira meronta lalu terdiam begitu tatapan lekat Liamdro membuat Adira darah Adira berdesir.
To be continued!
Lanjutan part silakan di karyakarsa guys!!
Akses hanya 7k

KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FAT! TERBIT
RomancePertemuan pertama dengan sang boss baru, Liamdro jeams yang datang berkunjung ke kantor cabang membuat perubahan signifikan pada diri Adira.