14. You are The First and The Last

Mulai dari awal
                                    

"Aku akan segera menyelesaikan ujian Pascasarjana, papa."

"Bukannya tadi Daddy?" batin Zhan. Namun setelahnya Zhan menggelengkan kepalanya. Bukan saatnya memikirkan panggilan anak-anak yang ada di ruangan itu.

"Ge, apa maksudnya ini?" tanya Zhan karena masih tidak mengerti situasi yang dihadapi. Mengetahui kenyataan kalau dipoligami saja sudah mengejutkannya. Belum lagi fakta baru kalau Yibo memiliki enam orang anak.

"Siapa dia Daddy?" tanya anak yang paling kecil.

"Bukannya teman kuliahmu?" Charlotte bertanya pada si sulung.

"Dia masih bocah, tidak mungkin teman kuliahku bocah sepertinya."

"Bocah?" Dahi Zhan terasa berkedut menahan kesalnya.

"Tunggu! Kalau dia saja sedang menyiapkan ujian Pascasarjana, berarti usianya lebih dari dua puluh lima tahun? Kalau begitu berapa usia gege sebenarnya? Bukannya gege masih dua puluh tujuh tahun?" tanya Zhan dalam hati. Sedangkan seluruh penghuni ruangan masih menatap ke arahnya.

"Kalau anaknya sudah dewasa seperti ini, itu artinya usia gege ...." Zhan merinding di tempat. Tidak pernah terbayangkan suaminya adalah pria tua dengan banyak anak.

"Tidak mungkin. Suamiku tidak mungkin setua ini. Apalagi sampai memiliki anak sebanyak ini. Lagipula kalau anaknya sudah sebanyak ini, itu artinya aku yang menjadi selingkuhan. Tidak ... tidak mungkin! Gege itu suamiku dan hanya menikah denganku. Poin paling penting gege itu masih muda dan tampan. Ini pasti mimpi, ini pasti mimpi. Aku pasti sedang bermimpi."

Zhan langsung terengah saat membuka matanya. Sontak ia langsung mendudukkan dirinya. Mengedarkan pandangannya dan menyadari sedang berada di kamar.

"Ternyata hanya mimpi." Zhan menghembuskan nafasnya lega. Ia sampai berkeringat dingin karena mimpinya begitu menakutkan.

"Mimpi sialan! Bisa-bisanya gege sudah menikah dengan wanita bule."

Yibo yang baru saja menyelesaikan mandinya berjalan ke kamar. Memegang handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Alisnya bertaut saat Zhan menatap tajam ke arahnya.

"Kenapa melihat gege seperti itu Zhan?" tanya Yibo. Bukannya menjawab, Zhan justru mendengus dan melewatinya begitu saja.

"Apalagi kali ini?" batin Yibo.


✿Peony_Bunny✿


"ZhanZhan kenapa?" tanya Yibo lembut. Mencoba mendekati Zhan saat pemuda manis itu menyelesaikan sarapannya. Sejak membuka mata sampai selesai sarapan, Zhan tidak mau berbicara dengannya. Yang ada ia hanya diberi tatapan tajam.

"Kenapa diam seperti ini Zhan?" Yibo mencoba menyentuh lengan pemuda manis itu. Tapi tatapan yang dilayangkan seolah siap mencincang Yibo detik itu juga.

"Oke maaf. Gege tidak akan menyentuh lagi." Yibo menjauhkan tangannya.

Dan sama seperti beberapa saat lalu Zhan langsung menjauh dari Yibo. Memilih duduk di sofa dan menekan remote.

Yibo hanya bisa menghela nafas saat mendapat tatapan tajam sejak membuka mata. Jangankan ciuman manis yang menjadi kegiatan setiap pagi, menyentuh lengan saja tatapan Zhan hampir mencabiknya.

Tidak tahan didiamkan Zhan semakin lama, Yibo berusaha membujuk. Mendekati Zhan dan duduk di sebelahnya.

"Apa aku membuat kesalahan?" batin Yibo saat Zhan langsung menggeser duduknya.

"Zhan ...." Yibo memanggil lembut.

"Boleh gege tahu kenapa Zhan merasa kesal? Apa gege melakukan kesalahan, hem?" Masih tidak ada jawaban. Kelinci manisnya masih terus menekuk wajahnya.

My Professor My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang