୨୧. Bibi Lilian!

Mulai dari awal
                                    

" Tuan putri Lucia sekarang sudah besar ya, Padahal rasanya baru kemarin dia terus menangis sepanjang hari, Haha "

Lalu Lilian mencubit pipi chubby Lucia pelan, membuat sang empu yang dicubit meringis kecil.

" Mmm !, Uhh.. Rasanya Lucia tidak pernah ingat kalau Lucia pernah menangis sepanjang hari "

" Tentu saja sayang, karna saat itu kau masih kecil dan baru saja belajar merangkak, haha.. Lucu "

" Mm.. Kalau begitu, Bibi! Bisa ceritakan tentang Lucia saat Lucia masih kecil? Lucia ingin tahu! "

" Hee.. Saat masih kecil ya, baiklah akan bibi ceritakan, mendekatlah "

Lalu setelah menghabiskan Parfaitnya, Lucia turun dan beralih duduk di pangkuan Lilian. Lilian mengusap surai Lucia pelan, tersenyum hangat.

" Dulu, Lucia menangis sepanjang hari.. Dan saat larut malam baru Lucia bisa tertidur dengan nyenyak, Disaat tidur siang pun Lucia akan terbangun dan kembali menangis dengan kencang "

Entah kenapa Lucia merasa malu mendengarnya, dia pernah bersikap seperti itu.
Lilian terkekeh pelan, lalu melanjutkan ceritanya.


" Karna ibu mu gelisah dan khawatir, maka ibu mu memanggil bibi untuk datang ke istana "

Flashback..

- Drap! Drap!

" Yang mulia! "

Saat itu saya akhirnya tiba dan langsung masuk ke dalam istana karna saya mengkhawatirkan Lucia.

Raut wajah yang mulia juga terlihat sangat gelisah, membuat saya harus bertindak secepat yang saya bisa.

" Lily, tolong bantu aku ! "

Terlihat yang mulia sedang menggendong seorang bayi kecil yang menangis dengan kencang. Lalu saya datang dan meraih bayi itu, karna sepertinya yang mulia sudah tidak kuat lagi.



" Apa yang sebenarnya terjadi, yang mulia?.. Yaampun, badan anak ini panas sekali ,! "

" Haa.. Dia terserang demam, Tabib istana sudah memberi nya obat dan bayi ini hanya perlu istirahat, tetapi dia terus menangis, dan aku kewalahan menjaga nya "

Lalu yang mulia terduduk lemas di Sofa, sepertinya beliau tidak menemukan cara untuk menenangkan bayi itu.

Maka saya perlahan membuka kancing baju tuan putri Lucia dan membiarkan angin berhembus dan menyapu kulit tuan putri karna pasti nya tuan putri Lucia kepanasan disaat demam. Lalu saya dengan lembut mengusap surai tipis anda dan menepuk pelan bokong anda, saya lakukan hingga beberapa saat dan tuan putri pun perlahan mulai mengantuk dan pada akhirnya terlelap.

" Huu.. Mm.. Mm "

Tuan putri mendengkur kecil, dan saya meletakkan tuan putri Lucia ke tempat tidur anda semula, dan saya juga memakaikan baju yang sedikit lebih tipis agar tidak kepanasan dan berkeringat lebih.

Lalu saya bisa melihat raut yang mulia, beliau lega akhirnya tuan putri tertidur. Akhirnya obat yang diberikan tabib istana bekerja.

" Terimakasih, lily.. Entahlah bagaimana tanpa mu, Lucia tak akan bisa tidur hingga tengah malam jika terus menangis seperti tadi, Ha.. Aku adalah ibu yang tak berpengalaman.. Hiks.. "

" Y-yang mulia ,! Jangan berbicara seperti itu, tentu yang mulia baru saja menjadi seorang ibu, dan itu berat, tetapi tidak apa.. Karna saya akan berada di sini membantu yang mulia jika anda memerlukannya "

Flashback done ..

" erk.. Begitu Aaa.., memalukan! "

Lucia menutup wajah merona nya dengan kedua belah tangannya, malu habis mendengar cerita tentang dirinya saat masih kecil itu, Lilian terkekeh pelan.


" Haha~,tuan putri saat kecil juga sangat imut, hingga sekarang, Tuan putri semakin imut, Fufu..~ "




Setelah berbincang bincang cukup lama. Dan sekarang lah waktunya Lucia dan Athanasia pulang, karna Athanasia juga harus menghadiri sebuah rapat.

" Bibi lily, sampai jumpa lagi ! "

Lilian melambaikan tangannya ke arah kereta kuda yang sudah berjalan pergi dari mansionnya. Tersenyum hangat, sambil bergumam di dalam benaknya.

" Bahagialah selalu, Tuan putri. "





To Be Continued ♡
Akhir kata ; .

Sebelumnya, saya hanya meminjam karakter WMMAP.
Terimakasih banyak.
Jangan lupa tinggalkan jejak♡

See you!,

Source foto nya dri pin ya!📌

L♡ve For LuciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang