Selesai mengikat tali sepatunya, Sean duduk tegak lalu menatap Katrina yang tampak penuh harap.
"Lo pergi aja sendiri kalau mau, ntar gue sediain mobil dan supir sewaan dari daerah sini untuk nganter lo explore seharian."
Alis Katrina yang sudah rapi tergambar kini mengkeret bingung. "Kamu mau ke mana? Kita harus terus bareng dong sampai pulang nanti."
Sean menepuk kedua lututnya lalu berdiri. "Gue mau nyari Aris dan jelasin semua ini."Dada Katrina memanas, terlihat dari ekspresinya, tapi Sean sama sekali tak peduli, dia melanjutkan perkataan, "Setelah kejadian semalam, gue paham, mungkin selama ini gue terlalu keras ke dia. Dia lebih muda dan dia memang kekanak-kanakan, mungkin seharusnya gue bisa lebih sabar. Dia nggak pernah ke tempat ini sebelumnya, gue khawatir dia tersesat atau ketemu orang jahat yang mau nyakitin atau ngerjain dia."
"Segampang itu kamu ngomong gitu, Sean?"
"Apanya yang gampang, Katrina?" Sean terkekeh malas. "Jelas gampang lah. Gue sama Aris udah dua tahun bareng. Justru kita yang harus tanya ke diri kita sendiri, kenapa segampang ini buat kita berhubungan badan padahal sejak dulu kita cuma teman. Harusnya sekarang lo yang bisa lebih logis ketimbang gue, lo itu sahabat dia!"
Katrina menggeleng samar, tak percaya Sean sangat bodoh dan ingin menyangkal diri seperti ini. Katrina pikir, sekarang dia dan Sean bisa saling mencintai tanpa terganggu Aris.
Semalam Sean menggempur habis tubuhnya tanpa ampun dan Katrina menikmati setiap detiknya karena dia pikir "ah mulai besok hidup akan selalu menyenangkan seperti ini".
Nyatanya Sean malah ingin memakai kembali topengnya.
Senyum licik tercipta di bibir Katrina yang terbalut lipstik merah muda. "Aduh... tapi bagaimana ya, cewek kamu udah tau kalo semalem kita olahraga ranjang."
"Apa?"
"Semalam, saat kelamin lo keluar masuk di dalam gue dan kita mendesah hebat sambil ngatain dia, itu gue lagi telepon cewek lo."
Awalnya Sean menolak percaya. Tapi melihat ekspresi Katrina, dia sadar telah membuat kesalahan paling besar. Harus bagaimana dia memperbaiki semua ini?
Tadinya dia berniat menutupi semua dari Aris dan hanya meminta maaf tentang permasalahan di cafe. Toh, untuk apa Aris tahu tentang pergumulannya dengan Katrina? Itu hanya akan membuat Aris kesulitan memaafkan Sean. Yang tidak Aris ketahui tidak akan melukai Aris. Tapi nyatanya Aris sudah tahu... jadi sekarang Sean harus bagaimana?
Tidak, tidak. Sean harus tetap berusaha untuk memperbaiki semuanya.
Dia akan memohon maaf bahkan dia akan membiarkan Aris memakan beberapa piring kue!
Ya, Aris adalah perempuan manja yang memuakkan, tapi dia adalah orang berhati baik yang pemaaf dan pengertian.
Tentu Aris akan memaafkannya. Lagipula dua tahun ini Sean belum pernah sekalipun berselingkuh. Sudah pasti dia pantas dimaafkan, pantas mendapatkan kesempatan kedua.
𓆩♡𓆪
Kicauan burung membangunkan Aris dari dunia tidur. Setelah meregangkan tubuh, dia menguap besar untuk mengeluarkan sisa kantuk. Udara di tempat ini enak sekali. Andai saja Aris bisa pindah dan menetap selamanya di tempat seperti ini.
Pening baru menyerangnya setelah dia membuka mata, membuatnya mengingat tindakan mabuk semalam. Isi perutnya meronta untuk keluar, susah payah Aris menahannya. Menjijikkan, tapi Aris menahan sebisa mungkin. Dia akan merasa sangat jijik kalau jadi muntah sungguhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cake & Cakey
Romance⚠️ 21+++ _______ Setelah mendengar kekasih dan sahabat terdekatnya mendesah bersama di tengah persenggamaan hebat, Searis Amaya hilang akal sehat lalu tidur dengan Rigel Batawirya. Lucu, pergulatan ranjang antara Aris dan Rigel itu terjadi padahal m...
6 | setelah selesai
Mulai dari awal