31. Vandra dan Tata

Mulai dari awal
                                    

"Kamu sangat lucu Baby." Ucap orang itu dengan terkekeh, tanpa membuka tudung hoodienya.

"Hah! Kok suara lo mirip Vandra!" Ucap Tata terkejut ketika suara orang itu mirip dengan Vandra.

"Ini memang aku baby." Ucap Vandra yang masih saja tersenyum, mengingat perilaku gadisnya yang sangat lucu.

"Hah! jangan boong lo! Buka dulu tudungnya! Biar gue percaya!" Ucap Tata yang masih sedikit takut.

Vandra segera muka sweeter hoodie hitam miliknya didepan Tata yang menatap kearah nya.

Tata terus saja mempertahankan orang itu dengan tatapan tajam tetapi bukannya terlihat menyeramkan malah sebaliknya.

Saat Vandra mengangkat bagian bawah hoodienya, baju Vandra yang didalam juga ikut terbuka, yang membuat Tata berteriak dan menutup matanya.

"Kenapa?" Tanya Vandra khawatir.

Tata hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan mukanya terlihat memerah menahan malu.

Vandra yang terlalu polos atau Tata yang terlalu berlebihan ketika melihat perut Vandra yang berbentuk kotak-kotak itu.

Tata yang sudah mulai menghilangkan gugupnya, mendekat kepada Vandra yang duduk dipinggir kasur.

"Kamu kenapa bisa masuk?" Tanya Tata yang sangat kepo, siapa yang tidak kepo pintu balkon kamarnya itu sudah ditutup dari siang tadi, dimansion juga memiliki satpam yang berjaga, bagaimana Vandra bisa lolos dengan mudahnya.

"Manjat." Ucap Vandra dengan santai, mendengar itu Tata hanya melongo.

"Mau peluk sama kiss." Ucap Vandra manja berusaha memeluk Tata tetapi gadis itu menghindar.

"Gak! Itu hukuman kamu, ngapain kesini gak bilang-bilang!" Ucap Tata berlagak merajuk sebenarnya ia malu dengan apa yang ia lakukan sebelumnya.

"Mana kesini waktu gue joget-joget lagi, mau ditaru dimana muka gue!!" Batin Tata sangat malu.

"Kamu gak kangen sama aku!" Ucap Vandra dengan tatapan sedih.

"Gak! Sekarang pulang! aku lagi gak mau diganggu!" Ucap Tata tegas.

"Yang... sayang... kamu gak rindu aku, aku udah berusaha buat ambil paksa raga Kava cuma buat ketemu kamu." Ucap Vandra mulai berkaca-kaca dangan wajah yang sangat imut, membuat Tata tak bisa menahan gemesnya terhadap Vandra.

Oh astaga Vandra ini kenapa sifatnya tidak bisa ditebak, kadang romantis, kadang kejam, kadang manja dan sekarang cengeng!!.

Tata bingung memperlakukan Vandra seperti apa, tapi Tata juga senang karena ia memiliki sosok yang seperti Vandra.

Katakanlah Tata mulai bucin dengan Vandra!.

"Jangan nangis dong! Sini aku peluk."

"Mau cium." Rengek Vandra seperti anak kecil.

Tata hanya pasrah dan mencium kening Vandra dengan penuh kasih sayang. Bukannya terlihat seperti kekasih tapi lebih terlihat seperti sosok ibu untuk Vandra.

"Udahkan! Kamu udah makan?"

Mata Vandra berbinar seketika, ketika mendapatkan ciuman yang hangat dan penuh kasih sayang.

"Belum."

"Yaudah aku masakin, ayo keluar bokap lagi gak ada juga."

"Thank baby." Ucapnya dengan senyuman yang sangat manis.

"Hmm."Ucap Tata singkat ketika melihat muka Vandra yang sangat tampan dengan senyum manisnya.

Mereka berdua melangkahkan keluar dari kamar, suasana mansion milik Tata sangat sunyi, mungkin karena ini sudah cukup larut.

Vandra yang tak melepaskan pelukannya membuat Tata sedikit kesusahan saat berjalan.

Tapi ia tak bisa apa-apa, Vandra sekarang berubah menjadi seperti anak kecil, kesenggol dikit pasti nangis.

Sebenarnya Tata mau menanyakan kenapa pada diri Kava itu muncul Alter Ego seperti Vandra.

Terlihat dari awal masuk sekolah tak pernah terlihat tertekan atau mengalami masalah, mungkin Kava hebat dalam menyimpan segalanya macam permasalahan yang ia hadapi dengan senyuman yang tak pernah hilang diwajahnya.

Tata memasak dengn di temani Vandra yang mengekor di belakang. Vandra terus memperhatikan semua yang di lakukan gadisnya.

Hingga masakan itu matang, tercium bau yang sangat harum membuat Vandra tersenyum bahagia.

"Masakannya udah siap!" Pekik Tata memperlihatkan masakannya.

"Pasti sangat enak." Puji Vandra.

"Ayo kita makan, pokoknya harus habis kalu gak abis aku gak mau lagi masak buat kamu."

"Aku akan menghabiskannya sayang."

Mereka mulai menyantap makanan yang telah Tata buat, Vandra terlihat sangat menikmati masakan itu. Membuat Tata tersenyum senang dengan hasil masakannya.

"Ini sangat enak, lain kali kamu harus membuatkannya lagi baby."

"Kau suka?" Tanya Tata bahagia karena masakannya begitu dihargai oleh Vandra.

"Sangat-sangat suka baby."

"Baiklah aku akan membuatkan lain kali."

Setelah selesai makan mereka kembali kekamar Tata, terjadi perdebatan antara mereka hingga akhirnya Vandra lah yang mengalah.

"Pokoknya kamu harus pulang sekarang!"

"Tapi aku masih merindukanmu baby."

"Enggak! Ini sudah begitu malem Vandra, aku juga mau tidur nanti orang tua ku akan pulang, kamu tak perlu khawatir keadaan ku."

"Baiklah."




Revisi
07/8/2023



ALEXSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang