15.canggung

Mulai dari awal
                                    

Perlahan rasa kantuk mulai menyerang Aila,tidak lama setelahnya Aila mulai masuk kealam mimpi.

Setelah selesai membaca surah Al-mulk,gus Naja menunduk untuk melihat wajah Aila yang sudah tertidur pulas.

Perlahan Gus Naja mencium singkat kening istrinya."malam Zaujati"

Setelah mengucapkan itu,gus Naja ikut menyusul Aila kealam mimpi.

***

"Boleh ya gus?"

"Ngak boleh,hari ini kamu istirahat dulu aja di rumah"

"nanti kalau saya ngak datang absen saya alfa gus,ntar kalau saya tinggal kelas gimana?"

"Kamu udah saya izinin sama ustad dan ustadzah"

"Saya udah sehat loh gus"

"Tadi subuh aja suhu badan kamu naik lagi"

Aila menghela nafas pasrah,sudah beribu kali Aila memaksa gus Naja untuk mengizinkannya pergi keasrama dan sekolah,namun usahanya tetap tidak berhasil.

"Saya khawatir sama kamu,makanya saya belum izinin kamu untuk keasrama sama sekolah dulu,nanti kalau kamu kenapa-kenapa kayak kemarin lagi gimana?"ujar gus Naja lembut.

Aila mengangguk dengan pasrah.

"Besok kamu udah boleh keasrama sama sekolah lagi,dengan syarat ngak boleh lagi telat makan "ujar gus Naja mengusap lembut puncak kepala Aila.

"Benerankan gus?"

Gus Naja tersenyum sambil mengangguk.

"Gus?"

"dalem sayang"

Deg...

Rasanya jantung Aila serasa ingin copot didalam sana,dan jangan lupakan rona pink dikedua pipinya.

"Kenapa?kok malah diem?"

"I-itu"

"Itu apa?"tanya gus Naja menatap lekat manik hitam milik Aila,yang berhasil menambah kegugupan Aila.

Aila menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan dari gus Naja.

Gus Naja mendogakkan wajah aila mengggunakan jari telunjuknya.
"Jangan nunduk,nanti mahkota nya jatuh"ujar gus Naja yang berhasil membuat pipi Aila merona.

"Loh,kenapa pipinya merah gini?"tanya gus Naja menggoda Aila.

Aila menangkupkan kedua pipinya yang terasa memanas."ucapan gusnya bikin saya ketar-ketir"balas Aila.

Gus Naja tertawa pelan mendengar perkataan Aila.

Setelah meredakan tawanya,Gus Naja kembali menanyakan apa yang akan dikatakan oleh Aila.

"Mau bicara apa hm?"

Aila menarik nafas terlebih dahulu sebelum berbicara.

Aila akan menanyakan pertanyaan yang sudah ingin ia tanyakan semenjak kemarin.

"Gusnya Cinta gak sama saya?"tanya Aila.

Gus Naja tersenyum."saya mencintai kamu karna Allah"balasnya.

"Buktinya?"tanya Aila masih ragu akan jawaban gus Naja.

"Cukup Allah yang menjadi saksi bahwa saya mencintai kamu karena Allah"ujar gus Naja mengelus lembut pipi Aila yang bersemu merah.

Perkataan gus Naja sangat tidak sehat untuk kesehatan jantung Aila.

Tok..

Tok..

GUS NAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang