'Masih kelas kali ya. Nanti aja ditelfon lagi'
"Pak, ayo berangkat" Dan aku menerima anggukan dari beliau.
Aku: Kak Jeff aku berangkat ke rumah kak Ta sekarang
Kak Jeff 🖤: Okay adek. Hati-hati ya nanti khabarin kakak lagi
Aku: Okay
Aku: Ketemu besok ya!
Kak Jeff 🖤: Iya, adek sayang. Dadah, love you
Aku: Love you too
Selepas membalas pesan dengan kak Jeff aku coba untuk menelfon kak Ta lagi tapi masih tidak berjawab ini membuat aku sedikit khawatir. Antara kita bertiga yang paling gak bisa pisah sama hpnya tu kak Ta jadi aneh kalo dia gak angkat telfon.
'Kak Ta kemana ya? Mungkin kelasnya habis telat'
Aku: Kak Ta, aku udah berangkat ya
Aku: Adek udah telfon kakak tapi kakak gak jawab. Nanti khabarin aku ya
Aku: Love you
Aku terlelap sepanjang perjalanan ke sana mungkin karna aku juga agak cape selepas habis sekolah. Aku terjaga dari lenaku ketika dibangunkan oleh supirku yang mengatakan kalo kita udah sampai. Aku pun turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu toko bunga yang masih lagi ramai jam segini. Sekarang baru jam 3 jadi wajar kalo masih ramai dengan pelanggan yang lebih didominasi oleh perempuan.
"Halo tante" Sapaku lembut kepada tante Diana.
"Halo, anak manis. Tante lagi sibuk sekarang, duduk dulu ya" Ucap tante Diana sambil tangannya masih sibuk mengubah bunga yang ada di tangannya.
"Gak papa tante, aku cuma mau tanya kak Ta nya ada?" Kataku sambil mataku meliar melihat seluruh toko bunga itu untuk melihat sosok yang sudah aku cari dari tengah hari tadi.
"Oh kak Ta nya belom pulang, nak. Masih di kampus mungkin"
"Oh kalo gitu aku ke kampus nya kak Ta aja ya tante" Aku membawa langkah kakiku ke arah pintu toko.
"Barcode" panggil tante Diana ketika aku sudah mau keluar dari toko sambil membawa helm dan dihulurkan kepadaku. Aku hanya mengambil helm itu dari tangannya tanpa banyak bicara tapi ekspresi binggung jelas terpapar di mukaku.
"Kak Ta nya bawa motor hari ini jadi dibawa aja helmnya" Jelas tante Diana.
"Makasih tante" Ucapku sambil menundukkan sedikit kepalaku sebelum keluar dari toko dan pergi lagi ke arah mobil. Untung saja aku menyuruh supirku buat tunggu sebentar.
"Pak, ke kampusnya Kak Ta ya"
Sesudahnya tiba di depan kampus Kak Ta, aku menyuruh supirku untuk pulang ke rumah dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dia yang mau saja direpotkan olehku. Ini baru kali kedua aku kesini jadi aku masih kurang familiar dengan jalan disini tapi aku tahu arah buat ke kafe fakultas musik di kampus ini.
Dari kejauhan aku dapat liat ada banyak orang berkumpul di satu tempat dan itu heboh banget, aku yang penasaran agak sedikit berlari ke arah kerumunan itu untuk melihat. Aku sedikit menjinjit kan kakiku karna aku berada di belakang jadi aku tidak dapat melihat apa yang terjadi.
"Kak, tumpang tanya. Ada apa ya rame-rame begini?" Ucapku kepada seorang perempuan cantik yang berdiri disebelahku.
"Oh, orang-orang bilang nakunta sama teman-temannya berantem tapi gak tahu sama siapa" Katanya sambil memberi senyuman yang manis kearahku.
'Hah!! Apa?! Aku gak salah dengar kan'
"Apa? Nakunta?" Tanyaku lagi buat kepastian.
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Camp
Teen FictionSeorang Nakunta menjalani hidup seperti layaknya manusia biasa lainnya selama 19 tahun. Sehingga suatu hari dia disuruh ngikutin summer camp buat anak para demi god oleh bundanya dan dia mengetahui bahawa dia anak Apollo. Di summer camp Nakunta bert...
Special 6: Balapan
Mulai dari awal