56. ARAYA KEMBALI!!

126K 11K 2.5K
                                    

Annyeong!

Kalian apa kabar? hihii.

Ada yang masih inget sama Araya gasii, dan juga aku? haha.

Aku minta maaf untuk kalian yang sudah menunggu sangat... lama, ada suatu hal yang mengharuskan aku berdamai dengan keadaan. But now, everything is okay.

Well...

- H A P P Y R E A D I N G -

Nathan menghentikan motornya tepat di depan gerbang SMA Starling. Ia melepas helm yang melekat di kepalanya, dan dengan sengaja tangan kanannya menyugar rambutnya ke belakang.

Beberapa siswa perempuan yang kebetulan lewat di depannya, seketika melihat ke arah Nathan dengan tatapan terpesona. Nathan acuh saja, seolah-olah hal tersebut sangat biasa baginya.

"Elita!"

Gadis bernama Elita yang baru saja keluar melewati gerbang, menoleh ke arahnya. Seolah mengerti, dia berjalan mendekat.

"Jemput si Araya, lo? Udah balik dia."

Dahi Nathan mengernyit, "balik sama siapa dia? Dijemput supirnya?"

"Bukan. Dia balik sama cowok, gue pikir itu elo," jawab Elita.

Lagi-lagi Nathan hanya mengernyitkan dahinya bingung. Siapa cowok yang dimaksud oleh gadis itu?

"Nath, gue cabut duluan ya," pamit Elita yang dibalas dengan anggukkan kepala olehnya.

Ia memandang ke arah orang yang keberadaannya tidak jauh dari sana, yang mana orang tersebut tengah memandangnya juga. Seketika Nathan menarik sudut bibirnya ke atas.

"Kasian gue sama tuh cewek, engga pernah dapet kepastian dari si Arthur."

Ia melambaikan tangannya saat motor Arthur melesat pergi. Tangannya mengeluarkan benda berbentuk pipih dari saku jaket, mencari sebuah nama di kontaknya.

Nathan langsung menempelkan ponselnya di telinga, namun telponnya sama sekali tidak diangkat.

"Nih cewek bikin gue repot, anjir!" gerutunya seraya terus berusaha menelpon.

Helaan napas terdengar dari mulutnya. Nathan memasukkan ponselnya, dan kembali memakai helm yang sempat dilepas. Laki-laki itu langsung pergi dari tempat tersebut dengan perasaan campur aduk.

Sepanjang perjalanan ia terus menerka-nerka kemana perginya Araya, dan dengan siapa gadis itu? Sampai-sampai telpon darinya tidak diangkat sama sekali.

Tanpa di sengaja, ekor matanya menangkap dua manusia yang tampak asik tertawa lepas di depan kafe. Dengan spontan ia sedikit melambatkan kecepatan motornya dengan kedua mata fokus ke arah mereka.

Nathan menarik sudut bibir bagian atas menampilkan senyuman sinis, ia langsung menancapkan gasnya cukup kuat membuat orang-orang di sekitarnya memaki karena suara motornya.

Termasuk kedua manusia yang menjadi objek penglihatan Nathan tadi, mereka menoleh saat mendengar suara motornya.

"Nathan?" batin Araya.

***

DEFEAT!

"Anjing! Kalah lagi gua!"

Galang tersenyum sinis seraya melirik Jovan yang melemparkan ponselnya ke lantai. Dia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan salah satu sahabatnya ini.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang