37 : Little grief

Mulai dari awal
                                    

Keduanya ngangguk patuh dan berakhir dengan melukin Seonghwa sambil ngobrol kecil sama Shine. Hal-hal sederhana kaya gini jadi berharga banget buat anak-anak sekarang, sampe tidur aja harus sama Mommy Hwa. Hongjoong yang jadi korban, dia jadi gak bisa dapet jatah malamnya dari Seonghwa, mana mau Ldran.

"Kak Wuyo, Kak Jongho, ada kakek tuh dibawah. Turun dulu gih," Kepala Hongjoong nyembul dari balik pintu. "Nanti ada Dedek Gaon, Om Dae, Tante Ji, dan banyak lagi,"

"Kok banyak orang Dad?" Tanya Jongho.

"Mau ada party kecil-kecilan, ayo turun,"

"Ada Mangi? Ada Yuno? Sanie Yeocang?" Tanya Wooyoung.

Hongjoong menggeleng. "Cepet turun , Kakek udah nungguin tuh. Jangan lupa salim dulu,"

Sikembar pun patuh, mereka lari buat turun ke bawah. Sedangkan Hongjoong melangkah masuk dan gak lupa nutup pintu, nyamperin Seonghwa yang duduk bersila dengan perut besarnya. Hongjoong gemes banget sama istrinya sendiri.

"Joong kamu bisa kan jagain anak-anak sendirian di sana?"

Hongjoong duduk dihadapan Seonghwa dan ngasih kecupan ringan di kening sang istri. "Kan itu tujuan Ayah. Dia tau aku gak bisa jagain anak-anak sendirian makanya dia kasih aku tugas berat kaya gini," Jawabnya. "Tapi jangan khawatir, aku bertekad buat jagain mereka dengan sebaik-baiknya,"

"Setelah urusanku selesai, urusan kamu selesai, Shine udah lahir, nanti aku nyusul ke sana ya. Kalau perusahaan itu sukses di tangan kamu, berati selamanya akan jadi milik kamu kan? Ayo tinggal di sana sama-sama sampe tua,"

"Kamu mau tinggal di sana? Gak mau di sini?" Tanya Hongjoong.

Seonghwa ngangguk kecil. "Di sana nanti deket sama Bapak dan Mamak. Batam juga kota yang bagus Joong,"

"Anything for you. Aku tunggu kamu di sana ya,"

Itu artinya anak-anak gak akan pernah nepatin janji mereka ke temen-temen kecilnya buat kembali. Hongjoong dan Seonghwa udah lebih dulu berbohong ke Jongho, kenyataannya Jongho gak akan kembali lagi buat Yeosang.

Tapi Seonghwa udah memutuskan, dirinya capek di sini, yang selalu ngasih kilasan buruk. Setelah semuanya selesai, Seonghwa pengen memulai hidup baru ditempat yang baru sama keluarganya. Hongjoong, sikembar dan Shine.

•••

"Kakek!"

Ayah senyum, merentangkan tangannya sampe Wooyoung dan Jongho menghambur ke pelukannya. Wooyoung mendongak dengan mata yang udah berair, natap kakeknya dengan tatapan memohon. "Kakek bisa gak tolongin Wuyo? Wuyo sebenernya gak mau pindah sekolah, Wuyo masih mau main sama temen-temen,"

Wooyoung dan Jongho udah terbiasa minta tolong ke kakek mereka kalo ada apa-apa, dan kemudian si kakek akan mengabulkan apapun buat kedua cucunya. Tapi kalo sekarang gimana? Kakek mereka sendiri yang memutuskan.

"Kenapa harus pindah?" Tanya Jongho.

Ayah ngelus kedua cucunya dengan sayang, meskipun sulit buat dijelaskan tapi ia berusaha tetap tenang. "Di sana seru. Kakek sudah beliin rumah, sepeda buat Wuyo sama Jongho, sekolahnya juga bagus. Kan nanti ada temen-temen baru,"

"Wuyo gak suka temen baru," Wooyoung makin murung. "Wuyo suka main sama temen-temen di sini,"

"Mau gimana lagi, kalian harus ikut Daddy. Dicoba aja dulu, mungkin sekarang berat tapi nanti lama kelamaan pasti terbiasa, ya? Mau dibeliin apa sama kakek sekarang? Mau ke mall, besok ya?"

Wooyoung dan Jongho menggeleng, mereka udah punya janji mau main seharian sama temen-temen. Kalo ke mall bisa sering banget, tapi waktu main sama temen-temen tuh cuma sehari lagi besok.

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang