6. Melepas Rindu~

Mulai dari awal
                                    

Afdhan hanya menarik nafas pelan mendengar maksud sang anak. Ya, jujur saja ia juga merasa ingin berlama lama disini. Di tempat ia memulai hidup bersama istrinya dan dengan anak perempuannya.

Tapi, pekerjaannya kini membuat dirinya terasa jauh dari keluarga. Dan jarang menikmati hari hari bersama dengan mereka. Jujur saja jika di atas Dunia ini Uang dengan mudah dicari, tak perlu ia jauh jauh pergi hanya untuk mendapatkan dua ribu rupiah, cukup duduk dan goyang goyang kaki, uang akan datang dengan sendirinya.

Tapi mustahil untuk itu, demi melihat anak dan istrinya dapat tersenyum bahagia seperti saat ini, dan melihat mereka dapat menikmati makanan makanan yang lezat. Afhdan rela, dan jika ada suatu pekerjaan yang mengharuskannya bekerja di ujung dunia pun, jika demi keluarganya ia sanggup.

"Memangnya kenapa? Anna pengen sesuatu?". Ujarnya mengerti maksud sang anak.

Naya tersenyum senang saat ayahnya peka dengan dirinya. "Papa tau aja. Anna cuman pengen jalan jalan bareng papa sama bunda. Keliling kota ini juga nggak apa apa".

"Mau jalan jalan toh, kirain apaan dasar Anna". Ujar bunda Ami

"Yaudah, besok aja gimana. Besok Minggu kan, kita pergi ketempat yang Anna mau". Tawar ayah Afdhan yang seketika membuat Anna tersenyum bahagia dan memeluk erat tubuh sang ayah.

"Thanks you dad, i love you, tapi boleh bawa terra kan pa? Biar Anna ada temennya?".

"Iya boleh".

"Yey! Sayang papa". Pekik Naya dan mengecup singkat pipi ayah Afdhan.

Sedangkan wanita yang sedari tadi memperhatikan anak serta suaminya hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah mereka terutama pada sang anak, yang kini asik bergelayut manja memeluk leher sang ayah. " Hm, cuman sayang papa, gitu ya, ok deh lain kali nggak usah masak ayam sambel ijo lagi deh". Ujar bunda Ami melirik sinis.

"Aaaa, bunda nggak gitu Anna juga sayang bunda, sayang banget malah". Gantian kini bunda Ami yang di peluk Naya dengan erat.

Naya merengek meminta agar ayam kesukaannya tidak di hapuskan dari daftar makanannya. 'Motto nya, makan harus ada ayam sambel ijo, kalo enggak, ya nggak makan'.

'Emang udah dasarnya Naya, ya tetap Naya'.


****

Saat ini Naya sedang berada di kamarnya sehabis berdebat dengan bunda Ami, perkara ayam sambal ijo tadi. Untungnya bundanya mau di bujuk dengan 'iming iming mengecup singkat pipi sang bunda.

Kini Naya sedang berusaha menelepon teman karibnya, siapa lagi jika bukan 'Terrablay'. Terra jablay. Naya Merasa nama itu cocok untuk terra, mengingat sifat temannya itu yang seperti orang  jablay.

Drttt....

"Hall-

"Ter, Lo besok sibuk nggak, kalo enggak gue mau ajak Lo kesuatu tempat, mau nggak?".

Belum sempat terra mengucap 'Hallo, Naya sudah dulu memotong ucapannya. "Astaga kaget gue!, Ni orang main serobot aja". Batin terra.

"Kemana emang?". Balas terra dari sebrang telepon.

"Ya, nggak tau juga sih, tapi nanti tanya sama papa gue dulu".

Felicity [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang