Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, sekolah ini memang sekolah terbaik di negeri ini.

Guru pun mulai memasuki kelas Delano.

Delano duduk di belakang sendiri. Didepannya ada Eza dengan Deon. Dan di sampingnya ada Erlan dan Angga.

Yang dilakukan di kelas tidaklah sepenuhnya memperhatikan guru. Melainkan menelungkupkan kepala kelipatan tangan, tidur.

Siapa yang berani mengganggu tidur seorang Delano. Guru pun tau sifat Delano, mereka hanya mencari aman.

" Pak!, rambut itu mengalami pertumbuhan kan pak? " tanya Erlan random.

" Iyaa "

" Terus kenapa rambut kepala bapak ga mengalami pertumbuhan? Berarti rambut bapak ga hidup dong "

" MANA RAMBUTMU? KALO INI RAMBUTKU! MANA? MANA? " Salah satu anak kelas yang sangat kocak meledek guru mereka.

"  DIAM KALIAN! "

" Kan guna mulut buat ngomong pak? Kalo ga ngomong berarti ga hidup dong " celetuk salah satu siswi lagi.

Kelas ini memang kelas rusuh yang membuat guru geleng-geleng kepala dengan kelakuan mereka. Didominasi oleh laki-laki, namun perempuan di kelas ini juga sangat nakal.

" PAK GA CAPEK APA BERDIRI? MENDING TIDUR! "

" Betul tuh " timpal yang lain.

Kelas begitu rusuh, guru tidak bisa menghentikan mereka. Sabar dan sabar adalah sifat yang harus dibawa jika ke kelas ini.

" BERISIK!! "

Oh ayolah suara dingin dan datar terdengar di telinga mereka. Kelas yang awalnya ribut seketika hening.

Mereka melupakan sosok Delano di kelas ini yang sedang tidur. Mereka telah membangunkan sosok singa tertidur.

Delano yang tertidur di mejanya terusik dengan suara-suara. Akhirnya ia berdiri dan melangkahkan kaki menuju ke luar tanpa memperdulikan guru yang mengajar.

" Huh " Helaan napas dari beberapa murid di kelas itu.

Bagaimana tidak menahan napas aura yang dikeluarkannya sangat membuat mereka takut. Ditambah lagi mereka mengusik tidurnya.

Kringgg

Kringgg

Tak lama bel istirahat berbunyi, pembelajaran pun dihentikan sampai disini.

Kantin

" Duh Thena gimana nih, gara-gara bu yuli kita ga dapet tempat duduk kan" keluh Alya kepada Athena dengan kedua tangannya yang membawa nampan.

Athena sedang melihat bangku kosong untuk mereka berdua tempati " Sabar "

Matanya berhenti ketika melihat bangku kosong disana. Namun, langkahnya terhenti melihat sosok yang berada di bangku itu.

" Dimana nih? " tanya Alya.

" Kita disana aja gimana, hanya itu yang kosong " Athena dengan menunjuk sebuah bangku kosong.

Alya mengikuti tempat yang ditunjuk Athena, lalu matanya membulat melihat sosok yang ada disana.

" NGGAK THENA! GUA MASIH PENGEN HIDUP NYAMAN TENTRAM DAN DAMAI " Alya menggelengkan kepalanya.

Namun hal tersebut tidak diubris oleh Athena. Ia menarik tangan Alya menuju bangku itu.

" Gua boleh disini? Udah penuh semua soalnya " izin Athena kepada mereka.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang