"Banyak alesan. Udah sekarang kalian masuk, langsung bersihin lapang sampai jam istirahat." Ucap Pak Rundi

Kayla membulatkan matanya. "Berarti dua jam dong pak?"

Laki - laki itu mengusap wajahnya kasar. "Yang bener aja pak, kurangin dikit lah pak, satu jam aja."

"Tidak ada tawar menawar ini sekolah bukan pasar, dan kamu sudah tiga kali telat Hamdan. Alesannya yang itu - itu mulu."

Mereka mengangguk pasrah, lalu mengisi data siswa yang hari ini telat atau kesiangan.

✿✿✿⁠

Kayla dan Hamdan sedang membersihkan area lapangan, dengan wajah yang tidak bersemangat.

"Masih pagi udah bikin mumet." Gumam malas Kayla sambil menyapu lapangan.

Hamdan terkekeh pelan. "Lagian kenapa lo bisa kesiangan? Gue baru liat anak teladan kesiangan."

"Gue semalem maraton drakor, makanya bangun tidur kesiangan."

"Hm, makanya jangan nonton begituan." Ucap Hamdan.

"Hih terserah gue lah,"

"Terus lo sendiri, Kenapa bisa berturut - turut kesiangan?" Sambung tanyanya.

"Gue dari sore sampe malem kerja dibengkel, makanya sering telat."

Kayla terkejut. "Hah? kerja?"

Hamdan mengangguk tersenyum, membuat Kayla terkagum.

"Tapi apa hubungannya lo kerja jadi kesiangan?" Sambung tanyanya.

"Ya artinya gue kecapean kerja, makanya bangun tidur selalu telat."

"Ohh."

Hamdan mengangguk.

"Tuh, ambil sampahnya." Tunjuk Kayla.

Hamdan mengambilnya lalu diberikan terhadap Kayla, saat Kayla akan menerimanya Hamdan malah membuangnya. "Ambil aja sendiri."

"Ih, dasar nyebelin."

Hamdan tertawa pelan, lalu beranjak menjauh darinya.

"Kay? Lo disini?" Tanya Farida bersama Yura yang tidak sengaja melewatinya.

Yura mengernyit bingung. "Lagi ngapain disini? Gue kira lo gak sekolah."

"Ck, gue kesiangan." Jawab Kayla malas.

"Buset moment langka banget ni anak keisangan, kenapa bisa?" Tanya Farida.

"Gue kesiangan." Jawabnya.

Mereka hanya mengangguk anggukan kepala.

Lalu Kayla menjatuhkan benda sapunya. "Ih males banget sih ngerjain ginian, mana gak bersih bersih dari tadi."

"Bakal bersih kalau lo ikhlas." Ucap Farida.

"Hm, ya udah nih lo berdua yang nyapu."  Kayla menyodorkan sapu ke mereka.

"Mana sini, eits tidak mau." Jail Yura dengan kekehannya.

Kayla hanya memutar mata malasnya.

"Eh Far, dari pada gabut dikelas mending kita diem disini aja, terus beli es jeruk ke bi Ipah" Sambung ucapnya.

Mata Kayla berbinar. "Ide bagus tuh, beliin ya? gue haus banget dari tadi."

"Apa? Beliin? Mau di bayar berapa nona." Ucap Farida.

"Ohh gitu, ya udah gak jadi." Jawab Kayla memutar mata malas.

Farida terkekeh. "Hahaha becanda lah pren."

Hindered LoveWhere stories live. Discover now