#68. Aku Mencintaimu..

Start from the beginning
                                    

"Aku punya ide, bagaimana jika kita ke kantor keamanan kota Xunmeng, biro pengawas di sana akan membantu kita." Ujar Fu rong.

"Fu rong? Bagaimana jika mereka juga bekerja sama dengan istana?" Ujar Long Fei.

"Hanya ada satu biro keamanan yang selalu menjunjung tinggi kejujuran, dan itu adalah ayahnya Xuyi." Ujar Fu rong.

"Xuyi? Ayahnya Xuyi ketua biro keamanan? Kau yakin?" Ujar Li heeng.

"Tentu saja. Tunggu apalagi? Lebih cepat akan lebih baik." Ujar Fu rong.

"Baiklah.." Li heeng pun, setuju.

Tibanya di biro keamanan, Wuyao segera melaporkan kesulitan mereka. Namun, Li heeng tampak tidak fokus lantaran terdengar bunyi sesuatu yang berdenging di telinga. Ia lalu menatap ke arah luar dan bergegas pergi tanpa ada yang menyadari.

Sosok Xulan terlihat di tengah keramaian, auranya yang bersinar jelas tertangkap dengan mudah oleh pandangan Li heeng. Tentu Li heeng langsung berlari dan meraih tubuhnya. Pelukan itu sangat erat, hingga Xulan terkejut dan pandangannya kian menurun. Gadis yang datang padanya dan memeluk tubuhnya sudah pasti tak lain adalah Li heeng. Xulan tersenyum tipis dan mengusap lembut kepala Li heeng.

"Ternyata kau masih mengingatku?" Bisik Xulan.

"Aku tidak mungkin lupa." Ujar Li heeng.

"Hei? Apa kau merindukanku?" Tanya Xulan.

"Dasar bodoh!!" Ketus Li heeng lalu mendongakkan dagu dan menatap wajah Xulan. Ia lalu mendekat dan mengecup pelan bibir Xulan yang indah.

Ketulusan Li heeng ketika mengecup bibir Xulan, membuat diri seorang Xue luan merasa sangat iri. Hanya ketika ia menyamar menjadi Xulan, barulah ia bisa merasakan ketulusan hati dari seorang Li heeng. Namun, semua itu tidak akan bertahan lama, suatu saat nanti Li heeng akan tahu jika dia adalah Xue luan.

~ Cup

~ Cup

Kecupan dari Xulan membuat Li heeng kesulitan bernapas, hingga Li heeng tidak tahan dan lekas mundur menjauh.

"Mengapa kau kasar sekali!!" Ketus Li heeng.

"Maafkan aku, sebenarnya aku sangat merindukanmu." Alasan Xulan.

"Kau merindukanku, tapi kau tidak pernah menemui ku!!" Singgung Li heeng.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Xulan.

"Aku tersiksa, aku merasa sangat sakit, rasanya hatiku terbakar, tapi aku tidak tau untuk siapa semua rasa sesak ini." Ujar Li heeng dengan nada yang kian rendah.

"Li heeng? Apa kau mencintaiku?" Ujar Xulan.

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja a... a-aku-" Li heeng sontak terdiam.

"Ada apa? Mengapa sekarang kau ragu?" Tanya Xulan sinis.

"Aku merasa sangat aneh setiap kali bersamamu, entah kenapa yang teringat adalah Xue luan." Lirih Li heeng.

"Kau beralih menyukai Kaisar?" Xulan mencoba memastikan.

"Sekasar dan sebatu apapun sikapku padanya, aku tetap saja kasihan melihatnya terluka karena ulahku." Lirih Li heeng merasa bersalah.

Xulan seketika menunduk dan meneteskan air mata, Li heeng menyadari hal itu dan lekas mengusap air matanya. Mengapa seorang Xulan tiba-tiba menangis dihadapannya?

"Jangan menangis, bukan berarti aku tidak menyukaimu, perasaanku masih sama, tidak ada yang berubah." Lirih Li heeng.

Fu rong berjalan keluar mencari keberadaan Li heeng. Teriakannya semakin terdengar dan menggema, refleks Li heeng terkejut dan lekas pergi menghampiri temannya. Xulan hanya diam menatapnya pergi, betapa sakitnya ketika ia tidak mampu mengunci Li heeng ke pelukannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lotus PerakWhere stories live. Discover now