"maaf..dan terima kasih yang semalam luar biasa" ucap daniel mengelus kepala aurel

aurel menunduk
"mau saya bantuin?" tawar daniel sambil tersenyum aurel langsung mendongak menatap daniel dengan tajam "tidak" tolak aurel mendorong daniel agar menjauh

daniel tertawa puas telah menggoda aurel,lalu daniel keluar dari kamar mandi membiarkan aurel menuntaskan acara membersihkan diri

_________________*******_____________

hari ini aurel tidak dapat menyimak matkul dengan baik lantaran diri nya selalu menguap, bagaimana tidak ia baru tidur selama dua jam trus langsung masuk kuliah, untung yang masuk bukan dosen killer seperti suami nya

"gw bosan liat lo nguap mulu, kamvret" satria menoyor kepala aurel dengan pelan,
merasa dongkol karena aurel terus menguap dan mengalihkan fokusnya "cuci muka sana! suami lo bentar lagi masuk"sinta ikut bersuara

aurel mengerutkan kening " lah.. kok pak daniel yang masuk? bukan nya ini matkulnya prof.Tomy?"

"prof,Tomy lagi keluar kota buat pelatihan jadi pak daniel yang ngajar" tutur sinta lalu membereskan barang barang nya dan bersiap menuju kelas

bukan nya beranjak aurel malah menelungkupkan kepala nya di meja kantin membuat sinta dan satria menghela nafas "kita tinggal nih rell!" ancam sinta

aurel langsung tersadar kemudian mengambil tote bag dan segera menyusul satria dan sinta yang sudah berjalan lebih dulu "aduh sakit "ringis aurel pelan ketika merasakan perih di bagian bawahnya

sinta dan satria menoleh "sebenar nya gw penasaran, cara jalan lo itu agak aneh menurut gw" ucap satria

aurel sontak memperbaiki cara jalan nya agar terlihat seperti biasa, tapi hal itu tidak membuat sinta ataupun satria menepis rasa curiga nya "engga aneh itu cuman perasaan lo kali"kata aurel mencoba tetap tenang

"lo abis malam pertama ya?" selidik sinta, tebakan sinta membuat aurel terdiam seribu bahasa melihat sahabat nya terdiam satria dan sinta sontak membulatkan matanya "beneran!?" tanya satria memekik "lo bukan cewe polos lagi"

"yang bilang gw cewe polos siapa,hah?" cibir aurel seraya berjalan menuju kelas

"gila,rell. gw masih ngga nyangka lo sama pak daniel udah buat yang tidak senonoh" ucap satria dramatis

"bro,it's a normal thing" aurel menepuk pundak satria "dia suami gw.. jadi"

"suami? aurel punya suami?"

sinta,satria dan aurel kompak menoleh ke belakang dan mendapati abian,mereka bertiga sontak tertawa untuk mencairkan suasana

"biasalah bi,suami halu" celetuk sinta mencoba untuk menyelamatkan reputasi sahabat nya "kan lo tau kita para cewe kadang ngehaluin idol,artis,cowok fiksi bahkan cowo anime buat jadi suami kita"

abian mengangguk anggukkan kepala,"gw kira aurel beneran punya suami"ujar abian "bdw gw juga pernah liat lo turun dari mobil pak daniel,di halte"

sinta dan satria melotot sedangkan aurel terlihat santai

"ah itu salah liat kali, lo kan tau gw benci sama pak daniel,mana mungkin coba gw bisa semobil ama dia"ujar aurel "lo tau sendiri kan? di kampus ini pak daniel itu kaya iblis, muka nya di tekuk, datar kek papan,dingin, terus..."

"aurel"sela satria, sambil tersenyum ketakutan dan menunjuk arah belakang menggunakan dagu nya

aurel mengerutkan kening, dan menoleh perlahan ke arah yang di tunjuk oleh satria, daniel tepat di belakang, aurel tersenyum kikuk "eh.. pak daniel" sapa aurel

daniel menatap satria, sinta, abian dan terakhir aurel, setelah nya ia membuang muka dan berjalan menuju kelas " jika saya lebih dlu sampai di kelas, kalian tidak di izinkan untuk masuk" peringat daniel

ke empat orang itu langsung berlari ke kelas agar lebih dlu sampai dari pada daniel

____***____

"mas, abis belanja bulanan kita makan di luar yukk"

"........"

"mas daniel, dengarin saya ngga sih" protes aurel, ia menghadap ke arah daniel, ia mendapati daniel menatap nya dengan sinis terlihat sangat sinis dari biasa nya " mas, kenapa? mas daniel sakit?" aurel mencoba meletakkan tangan nya di kening daniel, akan tetapi daniel menjauhkan wajah nya dari jangkauan aurel "ihh! kenapa sih?!" tanya aurel mulai dongkol

daniel menoleh "kamu seharusnya tidak mengajak iblis untuk berbicara, aurel" celetuk daniel, membuat aurel menyadari jika suami nya itu sedang merajuk

aurel terbahak, ia merasa gemas karna daniel merajuk karna hal sepele "ih.. mas daniel, saya ngomong begitu karna abian pernah liat saya turun dari mobil mas daniel"tutur aurel lalu tertawa lagi

daniel tidak menanggapi, dari sekian banyak nya mahkluk di dunia ini kenapa daniel harus di samakan dengan iblis? daniel bahkan tidak sejahat itu, ini sangat mencoreng harga diri nya

"mas daniel jangan ngambek dong, kan saya cuman bercanda"aurel meraih tangan kiri daniel dan mengoyang goyang kan nya " mas daniel, jangan marah ya??,nanti saya beliin eskrim deh"

"saya tidak butuh" ucap daniel tidak suka, ia tidak suka jika ia di samakan dengan anak kecil

"iyh deh" ucap aurel tersenyum "senyum dong, jangan cemberut terus, senyum itu ibadah loh mas"

daniel tidak mengindahkan perkataan aurel,

"mas!"panggil aurel, ia memeluk erat tangan kiri daniel lalu mengigit nya

"aw"ringis daniel,menarik lengan nya dari pelukan aurel "kenapa kamu gigit saya?" protes daniel

"abis nya saya gemes sama mas daniel"kata aurel

daniel memutar bola mata, ia tidak sanggup untuk mengimbangi sifat random istrinya itu

sampai di supermarket kedua nya pun turun dari mobil kemudian masuk , daniel membawa troli sedangkan aurel sibuk memilih bahan bahan makanan

saat aurel sibuk memilih, ada banyak pasang mata yang memperhatikan aurel, dan daniel menyadari akan hal itu, bahkan ada yang tersenyum penuh arti menatap aurel, daniel maju selangkah lalu memeluk pinggang aurel dengan mesra

aurel terkejut lalu menatap daniel dengan kebingungan "kenapa mas?" tanya aurel

"tidak" jawab daniel, tampa melepaskan pelukan nya dari pinggang aurel

"ihh.. lepasin mas, engga enak diliatin orang "pinta aurel mencoba melepaskan rangkulan daniel "mas daniel lepasin" perintah aurel, bukan nya melepaskan daniel malah semakin mengeratkan pelukan nya

saat orang yang memperhatikan aurel sudah pergi barulah daniel melepaskan rangkulan nya

"kamu selalu bawa alat self defense yang saya kasih kan?"tanya daniel

aurel terseyum kikuk lalu menggeleng "jarang"

"pokok nya setiap hari kamu harus membawa nya" tutur dari" kalau bisa jangan keluyuran tampa saya"

"lho. kenapa?, mas daniel aja jarang di rumah"

"pokok nya jangan keluyuran tampa saya"

"ya karena itu, berikan saya alasan logis agar saya menuruti perintah mas daniel" cakap aurel "jika mas daniel cuman melarang tampa memberi alasan yang jelas, itu nama nya posesif dan saya takut sama cowo yang posesif, serem"

"agar saya bisa menjaga kamu, jika ada lelaki yang melecehkan kamu" ucap daniel meletakkan apel ke dalam troli

aurel langsung menatap daniel
"di lecehkan? maksudnya"

"tadi ada lelaki yang menatap mu dengan penuh nafsu,dia terang terangan melecehkan kamu di depan saya"jujur daniel membuat aurel terdiam " maka dari itu jangan keluar jika saya tidak ad"

aurel mengangguk ragu, mendengar ucapan daniel membuat nya merinding, ternyata lelaki sangat mengerikan, aurel jelas jelas menggunakan pakaian yang tidak mengundang hawa nafsu, tapi dia tetap saja di lecehkan" makasih mas, udah mau jagain saya"

"sudah kewajiban saya"

___***

Istri rahasia Dosen tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang